Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengapa Negara-negara Barat Membatasi Penggunaan Rudal yang Diberikan ke Ukraina

0 10

ADA indikasi kuat bahwa Amerika Serikat (AS) dan Inggris akan segera mencabut pembatasan mereka terhadap Ukraina terkait penggunaan rudal jarak jauh yang diberikan ke negara itu. Pencabutan pembatasan tersebut akan memungkinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia.

Ukraina telah berminggu-minggu memohon hal itu.

Mengapa ada keraguan dari negara-negara Barat dan apa perbedaan yang bisa ditimbulkan rudal-rudal itu dalam perang yang terjadi?

Apa itu Rudal Storm Shadow ?

Storm Shadow merupakan rudal jelajah Anglo-Prancis dengan jangkauan maksimum sekitar 250 km. Prancis menyebutnya Scalp.

Rudal itu ditembakan dari pesawat, kemudian terbang dengan kecepatan mendekati kecepatan suara, mengikuti kontur permukaan tanah, sebelum turun dan meledakkan hulu ledaknya yang memiliki daya ledak tinggi.

Baca juga: PM Inggris Izinkan Ukraina Pakai Rudal Storm Shadow untuk Serang Target Militer di Rusia

Storm Shadow dianggap sebagai senjata ideal untuk menembus bunker dan gudang amunisi, seperti yang digunakan Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Namun, setiap rudal berharga hampir 1 juta dolar AS (Rp 15,4 miliar), sehingga biasanya diluncurkan sebagai bagian dari serangan yang terencana dengan hati-hati bersama sejumlah drone yang jauh lebih murah, yang dikirim terlebih dahulu untuk membingungkan dan melemahkan pertahanan udara musuh, persis seperti yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

Inggris dan Prancis telah mengirimkan rudal-rudal itu ke Ukraina, tetapi dengan peringatan bahwa Kyiv hanya dapat menembakkannya ke sasaran-sasaran yang berada di dalam perbatasannya sendiri.

Rudal-rudal itu telah digunakan dengan sangat efektif oleh Ukraina, yaitu menyerang markas angkatan laut Rusia di Sevastopol di Laut Hitam dan membuat seluruh Krimea tidak aman bagi angkatan laut Rusia.

Justin Crump, seorang analis militer, mantan perwira Angkatan Darat Inggris dan CEO perusahaan konsultan Sibylline, mengatakan bahwa Storm Shadow telah menjadi senjata yang sangat efektif bagi Ukraina. Dengan rudal-rudal itu, Ukraina menyerang sasaran-sasaran yang terlindungi dengan baik di wilayah pendudukan.

“Tidak mengherankan jika Kyiv telah melobi agar senjata itu dapat digunakan di wilayah Rusia, khususnya untuk menargetkan lapangan udara yang digunakan untuk melakukan serangan bom luncur yang baru-baru ini menghambat upaya garis depan Ukraina,” kata dia.

Mengapa Ukraina Menginginkannya Sekarang?

Kota-kota dan garis depan Ukraina setiap hari mengalami pengeboman Rusia.

Banyak serangan rudal dan bom luncur yang menimbulkan kehancuran pada posisi militer, blok apartemen dan rumah sakit di Ukraina dilancarkan oleh pesawat-pesawat Rusia yang datang jauh dari dalam wilayah Rusia.

Kyiv mengeluh bahwa dengan tidak diizinkan untuk menyerang pangkalan-pangkalan tempat serangan itu diluncurkan, sama saja dengan memaksa mereka berperang dengan satu tangan tetap terikat ke belakang.

Baca juga: Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Ukraina memang memiliki program drone jarak jauhnya sendiri yang inovatif dan efektif. Kadang-kadang, serangan drone itu berhasil mengejutkan Rusia dan mencapai ratusan kilometer ke dalam wilayah Rusia. Namun drone-drone itu hanya dapat membawa muatan kecil dan sebagian besar bisa terdeteksi dan dicegat.

Kyiv berargumen, untuk memukul mundur serangan udara Rusia, mereka memerlukan rudal jarak jauh, termasuk Storm Shadow dan sistem serupa termasuk American Atacms, yang memiliki jangkauan lebih jauh, yaitu 300 km.

Mengapa Negara-negara Barat Ragu-ragu?

Secara singkat dapat dikatakan bahwa negara-negara Barat takut terjadi eskalasi.

Washington khawatir bahwa meskipun sejauh ini semua ancaman dengan batas ultimatum yang dilontarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, ternyata hanya gertakan kosong belaka, tetapi membiarkan Ukraina menyerang sasaran-sasaran jauh di dalam wilayah Rusia dengan rudal-rudal yang dipasok Barat akan mendorong Putin untuk melakukan pembalasan.

Kekhawatiran Gedung Putih adalah kelompok garis keras di Kremlin bisa menuntut agar pembalasannya berupa serangan terhadap titik-titik transit pengiriman rudal Barat ke Ukraina, seperti pangkalan udara di Polandia. Jika hal itu terjadi, Pasal 5 NATO dapat diterapkan, yang berarti aliansi pertahanan tersebut akan berperang dengan Rusia.

Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, tujuan Gedung Putih adalah memberikan dukungan sebanyak mungkin kepada Kyiv tanpa terlibat konflik langsung dengan Moskwa. Konflik langsung akan berisiko menjadi awal dari hal yang tidak terpikirkan: sebuah bencana besar perang nuklir.

Apa Perbedaan yang Bisa Dibuat Storm Shadow?

Ada beberapa, tetapi mungkin sudah terlambat. Kyiv sudah lama meminta untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan Barat ke wilayah Rusia. Moskwa sudah tahu hal itu dan telah mengambil tindakan pencegahan. Mereka telah memperkirakan bahwa pembatasan larangan penggunaan rudal Barat itu bisa dicabut.

Rusia telah memindahkan pesawat-pesawat pembom, rudal, serta beberapa infrastruktur pendukungnya lebih jauh dari perbatasan, menjauh dari perbatasan Ukraina dan di luar jangkauan rudal Storm Shadow.

Namun, Justin Crump dari Sibylline mengatakan, meskipun pertahanan udara Rusia telah berevolusi dalam menghadapi ancaman Storm Shadow di dalam wilayah Ukraina, tugas itu akan jauh lebih sulit mengingat luasnya wilayah Rusia yang kini bisa terkena serangan.

“Hal ini akan membuat logistik militer, komando dan kontrol, dan dukungan udara lebih sulit untuk dilakukan, dan meskipun pesawat Rusia mundur lebih jauh dari perbatasan Ukraina untuk menghindari ancaman rudal, mereka akan mengalami peningkatan waktu dan biaya untuk setiap serangan ke garis depan,” ujar Crump.

Matthew Savill, direktur ilmu militer di lembaga think tank Rusi, yakin pencabutan pembatasan itu akan menawarkan dua manfaat utama bagi Ukraina.

Pertama, hal itu mungkin “membuka” sistem lain, Atacms. Kedua, hal itu akan menimbulkan dilema bagi Rusia mengenai di mana menempatkan pertahanan udara yang berharga tersebut, sesuatu yang menurutnya dapat memudahkan drone Ukraina untuk menembusnya.

Namun pada akhirnya, kata Savill, Storm Shadow sepertinya tidak akan mampu membalikkan keadaan.

Leave a comment