Curhat Pelatih Timnas Australia: Fans Kami Cuma 14 Orang, Saya Harus Pulang, Mikir Keras
SUPERBALL.ID – Australia kembali dihantam badai frustrasi dahsyat setelah gagal membobol gawang Timnas Indonesia.
Datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (10/9/2024) malam, pasukan Negeri Kanguru itu sudah sangat yakin menang.
Dalam proses di lapangan, skuad asuhan Graham Arnold tersebut cukup dominan dengan penguasaan bola 63 persen.
Total tembakannya juga hampir 4 kali lipat dari Indonesia, yakni 19 berbanding 5, walau hanya 5 yang shots on target.
Selain itu, para pemain Australia mendapatkan 32 sentuhan bola di kotak penalti Indonesia dan 19 sepak pojok.
Baca Juga: Shin Tae-yong Akui Lakukan Perjudian Saat Timnas Indonesia Tahan Australia, Maksa Mainkan Struick yang Cedera
Timnas Australia memang berhasil memaksa lini pertahanan Skuad Garuda bekerja sangat keras.
Tercatat 9 kali pemain Tim Merah Putih mengeblok tembakan Australia.
Timnas Indonesia juga harus melakukan 39 clearances dan kiper Maarten Paes berhasil menyelamatkan gawang 5 kali dari kebobolan.
Satu tendangan roket Nestory Irankunda juga sempat sangat mengagetkan Indonesia.
Untunglah, bola tembakan wonderkid Bayern Muenchen berusia 18 tahun itu hanya membentur keras tiang gawang, walau kemudian berbalik dan sempat mengenai tubuh Paes.
STATISTIK LINI PERTAHANAN
Aksi Indonesia Australia Keeper Saves 5 2 Clearances 39 5 Interceptions 8 4 Blocks 9 1
Namun, Australia tetap gagal mencetak gol dan pertandingan berakhir 0-0.
Hasil itu sebetulnya masih lebih baik dari laga pertamanya di kandang sendiri pekan lalu.
Pasalnya, selain frustrasi karena tak kunjung bisa mencetak gol, Mathew Ryan dkk juga kalah 0-1 dari Bahrain di Gold Coast.
Hasil di GBK membuat Australia terdampar di posisi kelima klasemen Grup C dengan cuma 1 poin tanpa gol dari 2 laga.
Mereka kini mutlak menekuk China di Adelaide pada 10 Oktober mendatang untuk memburu target masuk 2 besar klasemen.
Hanya itu yang bisa menjaga asa Australia bisa tampil di Piala Dunia untuk keenam kalinya secara beruntun sejak 2006.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Cleansheet Pertama Maarten Paes, Timnas Indonesia Amankan Poin
Jepang mantap di pucuk klasemen Grup C dengan 6 poin setelah menggasak Bahrain 5-0, melanjutkan skor telak 7-0 atas China pekan lalu.
Arab Saudi naik ke posisi kedua dengan 4 poin berkat kemenangan 2-1 atas China di Dalian, meski bermain dengan 10 orang.
Sedangkan posisi ketiga dan keempat dihuni Bahrain dengan 3 poin dan Indonesia 2 poin.
Kedua posisi itu merupakan jalur ke putaran keempat yang akan diikuti 6 tim dari 3 grup putaran ketiga.
Putaran keempat, yang menyediakan 2 tiket lolos ke Piala Dunia 2026, menjadi target realistis Shin Tae-yong.
Pelatih Australia Graham Arnold tak ingin seperti Shin Tae-yong.
Dia menegaskan kembali, target tim berjuluk Socceroos itu adalah finis di 2 besar grup putaran ketiga ini agar langsung lolos ke Piala Dunia 2026.
Untuk itulah, dia melakukan lima perubahan pada starting line-up versus Indonesia menyusul kekalahan mengejutkan pekan lalu dari Bahrain.
Arnold mengakui perubahannya itu bekerja lebih baik dan membuat Skuad Garuda sangat kerepotan.
Akan tetapi, dia sangat kecewa karena dari banyak peluang yang diciptakan atau didapatkan tak berbuah gol.
Dia mengakui hal itu sudah menjadi masalah selama lebih dari setahun.
Arnold menyalahkan kurangnya penyelesaian akhir yang baik dari para pemainnya.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Tampil dengan 10 Pemain, Arab Saudi Comeback Lawan China
Yang tak kalah menarik, pelatih berusia 61 tahun itu curhat tentang minimnya dukungan suporter kepada Timnas Australia di GBK.
“Kami datang ke sini dengan (puluhan ribu) penonton yang memusuhi kami. Lalu saya menghitung berapa banyak sih penggemar yang kami miliki di sini, cuma 14,” ungkapnya.
Arnold mengakui jalan menuju Piala Dunia 2026 kini jauh lebih sulit, tetapi masih ada 8 pertandingan lagi.
Melihat peta klasemen Grup C, dia masih yakin mengejar tiket otomatis Piala Dunia dari jalur 2 besar.
“Posisi kedua saat ini ada di 4 poin, jadi ini bukan sebuah bencana,” ujarnya.
Namun, Arnold sudah tak sabar untuk segera meninggalkan Indonesia, kembali ke negerinya dan merenungkan peristiwa menyedihkan GBK itu.
“Saya harus pulang dan berpikir keras,” tegasnya.
Dia tak mau ambil pusing dengan suara-suara yang mendesaknya dipecat sebagai pelatih Australia.