Informasi Terpercaya Masa Kini

Marselino Ferdinan Kagok di Laga Timnas Indonesia vs Australia,Shin Tae-yong Sampai Naik Pitam

0 20

TRIBUNNEWS.COM – Publik Tanah Air mungkin naik pitam saat melihat performa Marselino Ferdinan saat Timnas Indonesia vs Australia dalam laga kedua Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (10/9/2024) malam.

Pemain abroad Timnas Indonesia yang bermain di Oxford United itu terlihat kagok di atas lapangan.

Sentuhan bola yang kurang baik, umpan yang kurang cermat, visi bermain, hingga ego yang tercermin dalam laga ini.

Puncaknya, pada menit 63, dia mendapat omelan dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Marselino Ferdinan ketika itu berlari ke tepi lapangan untuk mengambil minum, di saat bersamaan Shin Tae-yong tampak geram saat memberikan instruksi kepadanya.

Bila melihat statistik Marselino Ferdinan malam ini jauh dari kata mengesankan dibandingkan performanya di Piala Asia 2024.

Marselino Ferdinan hanya main selama 80 menit sebelum digantikan oleh Pratama Arhan.

Baca juga: Momen Maarten Paes Bikin Deg-degan, Kiper Timnas Indonesia Gocek Penyerang Australia

Saat melawan Arab Saudi, dia juga turun dari bangku cadangan di babak kedua.

Catatan ini tentu berbeda dengan Piala Asia awal tahun ini di mana ia selalu menjadi pilihan bagi Shin Tae-yong dan bermain selama full time.

Sentuhan bola Marselino malam ini turun drastis dari 3 pertandingan penyisihan grup Piala Asia. Mantan pemain Persebaya itu hanya mencatatkan 22 sentuhan saat lawan Australia, menurut Sofascore.

Akurasi passingnya hanya 8 dari 12 (67 persen). Angka itu lagi-lagi jauh dari apa yang dia lakukan sebelumnya.

Selain itu, Marselino hanya mencatatkan satu umpan kunci, shot of target, dan melakukan 2 clearence.

Di awal pertandingan, visi bermain Marselino Ferdinan tampak kurang meyakinkan, tepatnya pada menit 10.

Dia bergerak di sisi sayap kanan di mana ada beberapa pemain Australia dan Ragnar Oratmangoen yang berada di depannya.

Namun, keberadaan pemain Australia memberikan ruang kosong terhadap pemain Timnas Indonesia lainnya yang berada di sisi sayap kiri.

Marselino Ferdinan menggiring bola tanpa kawalan dan pressing yang tinggi dari pemain Australia, namun dia memilih melepaskan umpan ke rekan terdekat yang ada di depannya.

Jika lebih tenang dan decision making (pengambilan keputusan berdasarkan situasi) yang baik, dia sejatinya bisa memberikan umpan silang untuk transisi permainan.

Di sisi kiri ada Nathan Tjoe yang berlari ke ruang kosong. Begitu juga dengan Calvin Verdonk yang lebih bebas untuk menyisir sisi sayap.

Sebelum mendapat omelan dari Shin Tae-yong, pemain jebolan akademi Persebaya itu juga mengambil keputusan yang kurang tepat.

Pada menit 57, Marselino sejatinya mampu melepaskan diri dari kawalan pemain Australia dan mendapatkan ruang setelah menerima umpan Ragnar.

Marselino pun sempat mendribble bola dan melepaskan tendangan. Namun sayang, bola tembakannya sangat jauh melenceng dari gawang Australia.

Padahal di sisi tengah dan sisi sayap kanan ada rekannya yang memiliki ruang lebih ideal untuk menghidupkan permainan.

Pemain yang baru berusia 20 tahun pada 9 September ini pun sempat trending di media sosial X pascapertandingan.

Tak sedikit dari publik yang kecewa dengan penampilannya yang under performance hari ini.

Namun, pengaruh menit bermain sangatlah dibutuhkan Marselino Ferdinan. Dia memang abroad ke Eropa, namun selama di luar negeri dia masih minim mendapatkan jatah bermain.

Sebelum bergabung dengan Oxford United pada musim ini, Marselino Ferdinan lebih dulu bermain untuk KMSK Deinze di kasta kedua Liga Belanda.

Tapi, Marselino hanya bermain dalam 7 pertandingan dengan total 134 menit (data Transfermarkt) dalam dua musim, 2022/2023 dan 2023/2024.

Selama bermain untuk KMSK Deinze Marselino Ferdinan menghasilkan satu assist.

Namun bagaimana pun, Marselino Ferdinan adalah salah satu talenta terbaik yang dimiliki Timnas Indonesia. Tidak sedikit scouting luar negeri yang memuji dirinya.

Marselino Ferdinan harus bekerja lebih ekstra untuk mendapatkan menit bermain dengan klub agar tidak ‘kagok’ dalam permainan. Tak hanya itu pentingnya menahan ego agar mendapat kepercayaan dari tim pelatih dan rekannya.

(Tribunnews.com/Sina)

Leave a comment