Informasi Terpercaya Masa Kini

China Murka Dituduh NATO: Jangan Bawa Kekacauan ke Asia-Pasifik

0 61

 

BEIJING, KOMPAS.TV – China memperingatkan NATO agar tidak mencari keamanan dengan mengorbankan negara-negara lain dan memintanya tidak membawa “kekacauan” ke Asia-Pasifik.

Pernyataan itu dikeluarkan setelah aliansi militer Atlantik Utara itu menyebut China sebagai “pendukung utama” perang Rusia di Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan tuduhan NATO tersebut tidak masuk akal dan punya niat buruk.

“NATO mengobarkan tanggung jawab China dalam masalah Ukraina adalah tidak beralasan dan memiliki motif jahat,” kata Lin, Kamis (11/7/2024), dikutip Associated Press.

Ia menegaskan China bersikap adil dan objektif terkait isu Ukraina.

Baca Juga: Menlu Swedia Usul NATO Buka Kantor di Tokyo, Dekati Negara seperti Indonesia Terkait China

Beijing menolak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan menolak menyebutnya sebagai tindakan agresi. Sebaliknya, perdagangan China dengan Rusia justru meningkat sejak serangan, membantu mengurangi dampak sanksi Barat terhadap Rusia.

Dalam pertemuan puncak di Washington, NATO menyatakan China telah menjadi pendukung perang melalui kemitraan “tanpa batas” dengan Rusia dan dukungannya yang besar untuk industri pertahanan Rusia.

Lin menegaskan perdagangan China dengan Rusia sah dan sesuai dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Ia juga menuding keamanan NATO datang dengan mengorbankan keamanan negara lain.

China mendukung pandangan Rusia bahwa perluasan pengaruh NATO mengancam Rusia. Padahal serangan Rusia ke Ukraina yang memperkuat aliansi tersebut dan turut menyebabkan Swedia dan Finlandia menjadi anggota resmi.

Baca Juga: Menlu China Ajak Negara Asia Pasifik Waspadai Perluasan Kegiatan NATO: ASEAN Harus Berperan Penting

China mengkhawatirkan hubungan NATO yang berkembang dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik. Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea Selatan mengirim pemimpin atau wakilnya ke pertemuan tingkat tinggi NATO minggu ini.

“China mendesak NATO untuk … berhenti mencampuri politik internal China, merusak citra China, dan tidak menciptakan kekacauan di Asia-Pasifik setelah membuat kekacauan di Eropa,” kata Lin.

Tentara China berada di Belarus minggu ini untuk latihan bersama dekat perbatasan dengan Polandia, anggota NATO. Ini merupakan latihan pertama China dengan Belarus, sekutu Rusia, yang dipimpin oleh Presiden Alexander Lukashenko.

Lin mengatakan latihan bersama ini adalah operasi militer normal dan tidak ditujukan kepada negara tertentu.

China adalah pemain kunci dalam Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), yang mencakup elemen militer kuat yang melibatkan Rusia dan beberapa negara Asia Tengah, India, dan baru-baru ini, Belarus. Ini dianggap sebagai penangkal pengaruh Barat di kawasan tersebut.

Bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan SCO di Kazakhstan, di mana Putin kembali menuntut agar Ukraina menarik pasukannya dari wilayah yang diduduki Rusia.

Ukraina dengan tegas menolak tuntutan tersebut, serta usulan perdamaian dari China yang tidak menyebutkan kembalinya wilayah Ukraina kepada pemerintah di Kyiv.

China dan Rusia telah menyelaraskan kebijakan luar negeri mereka untuk menentang Barat. Sementara Rusia semakin bergantung pada China sebagai pembeli utama minyak dan gasnya.

Leave a comment