Masya Allah atau Masha Allah, Mana Penulisan yang Benar?
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan umat Muslim, ungkapan “Masya Allah” sering digunakan untuk mengungkapkan kekaguman atau keheranan terhadap sesuatu yang indah atau luar biasa.
Namun, tidak jarang timbul kebingungan tentang bagaimana penulisan yang benar untuk ungkapan ini.
Manakah yang benar, apakah “Masya Allah” atau “Masha Allah”? Berikut selengkapnya di Popmama.com.
Asal Usul Ungkapan
Ungkapan ini berasal dari bahasa Arab “ما شاء الله” yang transliterasinya adalah “Mā shāʾ Allāh”.
Secara harfiah, ungkapan ini berarti “Apa yang Allah kehendaki”.
Makna dari ungkapan ini adalah sebagai bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah.
Penulisan dalam Bahasa Latin
Ketika ditransliterasi ke dalam alfabet Latin, seringkali ditemukan berbagai variasi penulisan seperti “Masya Allah”, “Masha Allah”, atau bahkan “Mashallah”.
Perbedaan ini muncul karena perbedaan cara dalam mengucapkan dan menulis bunyi bahasa Arab ke dalam bahasa yang berbeda.
- Masya Allah: Ini adalah penulisan yang lebih umum di Indonesia, mengikuti pelafalan dalam bahasa Indonesia.
- Masha Allah: Ini adalah penulisan yang lebih umum digunakan dalam bahasa Inggris atau di negara-negara yang lebih sering menggunakan transliterasi Latin dari bahasa Arab tanpa banyak modifikasi.
Mana yang Benar?
Pada dasarnya, baik “Masya Allah” maupun “Masha Allah” adalah benar, tergantung pada konteks bahasa dan budaya yang digunakan.
Di Indonesia, “Masya Allah” lebih umum dan dianggap lebih sesuai dengan pelafalan lokal.
Sedangkan, “Masha Allah” lebih lazim digunakan di negara-negara berbahasa Inggris atau ketika menggunakan transliterasi internasional yang lebih mendekati pelafalan asli bahasa Arab.
Perbedaan Penulisan di Berbagai Negara
Di berbagai negara, penulisan ungkapan ini juga bisa berbeda tergantung pada adaptasi bahasa lokal.
Misalnya, di Turki, ungkapan ini sering ditulis sebagai “Maşallah”, mengikuti aturan transliterasi Turki.
Di negara-negara berbahasa Perancis, kamu mungkin menemukan penulisan “Mashallah” tanpa spasi.
Variasi ini menunjukkan bagaimana bahasa dan budaya lokal mempengaruhi cara penulisan ungkapan yang sama.
Pengaruh Media Sosial dan Internet
Media sosial dan internet juga memainkan peran besar dalam menyebarkan berbagai versi penulisan ungkapan ini.
Karena banyak konten di internet yang berasal dari berbagai negara dengan bahasa yang berbeda, tidak jarang kita menemukan variasi penulisan seperti “Mashallah” atau “Masha Allah” di platform-platform global.
Ini mempengaruhi bagaimana orang menulis dan mengenal ungkapan tersebut di berbagai belahan dunia.
Pentingnya Pemahaman Makna di Balik Penulisan
Terlepas dari bagaimana ungkapan ini ditulis, yang lebih penting adalah memahami makna dan esensi dari “Masya Allah”.
Ungkapan ini bukan sekadar kata-kata, melainkan pengakuan akan kekuasaan Allah dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan-Nya.
Dengan memahami makna ini, kita dapat menggunakan ungkapan tersebut dengan lebih tepat dan bermakna dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan dalam Seni dan Budaya
Ungkapan “Masya Allah” juga sering ditemukan dalam seni kaligrafi Islam dan dekorasi rumah di berbagai negara Muslim.
Penulisan yang digunakan dalam seni kaligrafi ini sering kali mengikuti kaidah bahasa Arab yang asli, namun penulisan dalam teks Latin seperti “Masya Allah” atau “Masha Allah” juga bisa ditemukan, tergantung pada preferensi seniman dan tujuan kultural dari karya tersebut.
Jadi, penulisan “Masya Allah” ataupun “Masha Allah” sama-sama mengandung makna yang benar, hanya perbedaan dari pelafalan masing-masing bahasa. Semoga membantu, ya!
Baca juga:
- Penulisan Huruf Kapital yang Tepat pada Judul Tulisan
- 7 Aturan Penulisan Dialog yang Benar dalam Berbahasa
- Cara Mengajarkan Anak Penulisan Kata Pun yang Benar dalam Kalimat