Kenapa Ada Suara Azan di Tengah Malam dan Dini Hari? Ini Penjelasannya
KOMPAS.com – Beberapa orang kerap mengaku mendengar suara azan di tengah malam atau dini hari sebelum subuh.
Suara azan yang berkumandang pada tengah malam tersebut tak jarang membuat beberapa orang terjaga dan mengiranya sebagai pertanda waktu shalat subuh.
Namun, saat melihat jam, waktu baru menunjukkan tengah malam atau dini hari, jauh dari waktu fajar terbit.
Pengalaman itu turut dibagikan oleh pengguna media sosial X @Labu**, Minggu (25/8/2024), yang mengaku sering mendengar azan sebelum subuh.
“Aseli, gua juga sering denger Suara adzan jam 12-2 malam,” tulisnya.
Lantas, mengapa ada azan yang berkumandang di tengah malam?
Baca juga: Sampai Kapan Boleh Makan Sahur, Imsak atau Azan Subuh?
Arti azan di tengah malam atau dini hari
Guru Besar Ilmu Filsafat Pendidikan Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, Toto Suharto mengatakan, mengumandangkan azan di tengah malam atau dini hari sebelum subuh menjadi kebiasaan di sejumlah wilayah.
Menurut dia, azan sebenarnya bertujuan memberi tahu umat Islam untuk menunaikan ibadah shalat.
“Hukum asal azan adalah i’lam (pemberitahuan) akan masuknya waktu shalat,” ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/8/2024).
Namun, azan boleh dikumandangkan sebelum waktu subuh sebagai pemberitahuan sahur atau persiapan membangunkan umat Islam.
Toto menjelaskan, saat dini hari atau waktu sahur, hadis Abdullah bin Umar sebagaimana dalam Muslim Nomor 1092 dan Al-Bukhari Nomor 623 menyebutkan, ada dua macam azan.
Pertama, azan Bilal sebagai pertanda untuk makan sahur. Kedua, azan Ibnu Ummi Maktum sebagai tanda masuknya fajar untuk menjalankan ibadah shalat subuh.
Dari hadis tersebut, ulama Syafi’iyah pun membolehkan azan dikumandangkan dua kali, yakni dini hari sebelum fajar serta setelah masuknya fajar shalat subuh.
“Apabila di suatu daerah membiasakan azan dua kali, maka hal ini menjadi informasi umum bahwa azan pertama untuk waktu sahur atau pemberitahuan untuk membangunkan keluarganya bersiap shalat subuh,” papar Toto.
Baca juga: Ramai soal SPBU Tutup 15 Menit Saat Azan, Ini Penjelasan Pertamina
Azan tengah malam atau dini hari bukan ajakan shalat
Namun, Toto menegaskan, azan di tengah malam atau dini hari bukanlah ajakan untuk menunaikan shalat.
Azan pada waktu tersebut hanya berfungsi sebagai pemberitahuan bagi orang Islam yang hendak sahur maupun bersiap-siap menjalankan shalat subuh.
Sementara itu, azan kedua yang dikumandangkan saat fajar terbit barulah merupakan tanda masuknya waktu shalat subuh.
“Bagi jemaah tamu yang belum terbiasa dengan kebiasaan ini tentu menjadi pertanyaan, sehingga sebaiknya ia bertanya kepada jemaah setempat,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Toto mengatakan, masyarakat yang mendengar azan di tengah malam atau dini hari tidak perlu takut.
Sebagian Muslim yang sering mendengarkan azan ini pun menganggapnya sebuah kebiasaan, sehingga tidak lagi mempertanyakan alasan di baliknya.
“Bagi masyarakat yang belum terbiasa dan di situ tidak ada dua azan, ya tidak apa-apa. Yang penting paham literasi azan ini,” tuturnya.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Masjid di Jerman, Termasuk Jarang Mengumandangkan Azan
Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, Syamsul Bakri menerangkan, umat Islam boleh mengumandangkan azan sebelum waktu subuh.
Hal tersebut dikarenakan sebagian besar orang masih tertidur saat dini hari atau sebelum waktu subuh.
“Tidur kan tidak sadar, perlu dibangunkan dan sebagainya. Maka khusus subuh diperbolehkan azan sebelum waktunya Subuh,” kata dia, saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (27/11/2022).
Di beberapa daerah, azan tersebut dikenal sebagai azan awal, yang akan disusul dengan azan penanda waktu shalat subuh.
Azan awal ini biasanya dikumandangkan setelah masuk dini hari, artinya sudah melewati tengah malam.
“Tujuannya ya untuk membangunkan orang (agar) pada siap-siap subuh karena kondisi peralihan dari tidur ke terjaga, dan dibolehkan dalam agama,” ungkapnya.