5 Peradaban Manusia yang Hilang, Termasuk Suku Maya dan Viking
KOMPAS.com – Peradaban adalah kehidupan masyarakat yang kompleks dan memiliki ciri-ciri tertentu dari perkembangan budaya dan teknologi.
Itu mengacu pada masyarakat mana pun yang telah mengembangkan sistem penulisan, pemerintahan, produksi makanan, pembagian kerja, dan urbanisasi.
Meski demikian tidak semua “peradaban” mencakup seluruh aspek di atas. Sehingga, istilah peradaban sering digunakan untuk menunjukkan budaya yang sangat maju.
Sepanjang perjalanan sejarah manusia, berbagai peradaban besar telah dibangun, berkembang, dan bahkan beberapa tidak dapat bertahan dan runtuh.
Beberapa peradaban yang runtuh dapat didokumentasikan dengan baik oleh para sejarawan, namun beberapa peradaban menghilang tanpa meninggalkan petunjuk yang jelas.
Baca juga: Kalender Tertua di Dunia Catat Jejak Komet yang Picu Peradaban Manusia
Berikut adalah beberapa peradaban manusia yang hilang:
1. Peradaban Maya
Dilansir dari Britannica, pada masa kejayaannya, wilayah kerajaan Maya mencakup seluruh semenanjung Yucatán, wilayah Guatemala saat ini, Belize, dan sebagian Meksiko.
Luas wilayah tersebut menjadikannya kerajaan Maya menjadi salah satu peradaban paling dominan pada masanya.
Peradaban Maya cukup maju, memiliki keterampilan teknik yang luar biasa, dan mampu menggunakan matematika yang kompleks.
Peradaban Maya tampaknya tidak mampu mempertahankan keberadaanya dan mengalami kemunduran sekitar tahun 900 Masehi.
Arkeolog menduga bahwa peradaban tersebut menjadi korban perang ditambah dengan perubahan iklim yang mengakibatkan kelaparan dan memaksa terjadinya eksodus.
Baca juga: Jaringan Kota Kuno Ditemukan di Amazon, Diperkirakan Lebih Besar dari Peradaban Suku Maya
2. Pulau Easter
Pulau Easter atau pulau Paskah memiliki nama asli Rapa Nui, terkenal dengan kepala batu besar yang menghiasi pantainya.
Pulau Paskah adalah rumah bagi peradaban Polinesia yang pertama kali mendiami pulau itu sekitar 700 Masehi, dan berkembang cukup pesat dengan penduduknya adalah navigator laut yang terampil.
Beberapa berspekulasi bahwa kurangnya sumber daya alam menyebabkan kemunduran pada peradaban pulau paskah. Selain itu, faktor wabah penyakit juga diyakini ikut berperan
Baca juga: Lebih dari 50 Spesies Laut Tak Dikenal Ditemukan di Dekat Pulau Paskah
3. Kerajaan Khmer
Di belahan lain dunia, ada peradaban kerajaan Khmer yang wilayahnya mencakup seluruh Kamboja.
Angkor menjadi salah satu kota peradaban terbesar, dengan sistem jalan dan kanal yang luas. Diperkirakan populasi masyarakatnya mencapai satu juta orang.
Kerajaan Khmer mencapai puncaknya antara tahun 1000 dan 1200 M, dan para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan peradaban tersebut menghilang.
Ada teori yang mengatakan bahwa peradaban Kerajaan Khmer runtuh karena perang hingga bencana lingkungan.
Baca juga: Kutai Disebut Bukan Kerajaan Tertua di Indonesia, Ini Kata Sejarawan
4. Peradaban Anasazi
Dilansir dari History, di wilayah Amerika Serikat (AS) yang saat ini bernama Four Corners, Anasazi membangun tempat tinggal di sisi tebing selama abad ke-12 dan ke-13.
Namun, tempat tinggal tebing itu tidak ditempati untuk waktu yang lama. Para peneliti menemukan tanda-tanda pembantaian dan kanibalisme.
Ditemukan pula bukti masalah pengelolaan air hingga kekeringan jangka panjang yang melumpuhkan peradaban ini.
Selain itu, pergolakan agama dan politik juga diduga menjadi faktor masyarakat Anasazi meninggalkan tanah air mereka pada tahun 1300 M.
Baca juga: Dikenal sebagai Bangsa Penjelajah, Seberapa Jauh Viking Pernah Berlayar?
5. Viking Greenland
Menurut cerita rakyat Islandia, Erik the Red memimpin armada yang terdiri dari 25 kapal untuk menjajah Greenland sekitar tahun 985 M.
Mereka mendirikan dua koloni, yakni pemukiman Timur yang besar dan pemukiman Barat yang lebih kecil.
Orang-orang Viking ini menggembala kambing, domba, sapi serta berburu karibu dan anjing laut. Mereka juga membangun gereja batu yang masih dapat dilihat sampai dengan hari ini.
Nada tahun 1721, sebuah ekspedisi misionaris datang ke sana dengan tujuan mengubah masyarakatnya menjadi Protestan.
Namun, sesampainya di sana, para misionaris tidak menemukan apa-apa selain reruntuhan. Beberapa ahli percaya para penduduk berkemas dan kembali ke Islandia atau Skandinavia.
Sementara teori lain menduga bahwa mereka mati kelaparan, terkena wabah, atau dimusnahkan oleh suku Inuit, yang tiba di Greenland dari Kanada sekitar tahun 1200 M