7 Bahan Berbahaya yang Tidak Boleh Digunakan Dalam Produk Kosmetik
KOMPAS.com – Produk kosmetik banyak digunakan orang untuk berbagai macam tujuan seperti meningkatkan kesehatan kulit (khususnya skincare) dan juga mempercantik penampilan sehari-hari.
Namun, dengan perkembangan produk kosmetik yang saat ini semakin pesat, tidak dipungkiri masih banyak produk yang menggunakan bahan-bahan yang tidak cukup aman bagi kulit.
Petugas pelayanan kosmetik di Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Sari Indira Setyowati mengatakan, ada banyak sekali bahan yang umumnya digunakan dalam sebuah produk kosmetik.
Kendati demikian, ada bahan yang dilarang dan dibatasi oleh BPOM. Bahan-bahan tersebut antara lain pewarna, bahan pengawet, dan bahan tabir surya.
“Misalnya bahan pengawet, itu kami punya positive list. Kemudian bahan pewarna juga gitu, kalau pakai bahan pewarna yang tidak ada di list itu enggak bisa dipakai, sama halnya dengan bahan tabir surya,” jelas Sari.
Baca juga: Berbahaya, Jauhkan Produk Kosmetik dan Skincare Ini dari Bayi
Oleh sebab itu, menurutnya sebelum memilih atau membeli sebuah produk kosmetik, konsumen harus memeriksa informasi pada label dan apa saja kandungan di dalamnya.
Bahan-bahan berbahaya dalam produk kosmetik
Berikut adalah beberapa daftar bahan berbahaya yang masih marak ditemukan di pasaran yang perlu dihindari sebagaimana tercantum dalam Peraturan Kepala Badan POM No. 23 Tahun 2019.
1. Merkuri
Merkuri kerap disalahgunakan pada krim atau lotion pencerah kulit (whitening). Padahal, bahan ini tergolong sebagai logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun.
Pemakaian merkuri dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit, alergi, iritasi kulit hingga menyebabkan kanker dalam jangka panjang karena merkuri merupakan zat karsinogenik.
2. Hidrokinon
Hidrokinon adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air. Kemampuan hidrokinon untuk menghambat pembentukan melanin (zat pigmen kulit) membuat bahan tersebut digunakan sebagai pencerah kulit (skin lightening) yang populer.
Kendati demikian, penggunaan hidrokinon dalam jangka panjang dan dosis tinggi bisa menyebabkan hiperpigmentasi terutama pada daerah kulit yang terkena sinar matahari langsung, dan juga perubahan warna kulit menjadi kehitaman.
Selain itu, krim yang mengandung hidrokinon akan terakumulasi dalam kulit sehingga menyebabkan mutasi serta kanker dalam jangka panjang.
Baca juga: Apakah Fluorida Berbahaya? Cek Faktanya
3. Tretinoin
Tretinoin atau asam retinoat (retinoic acid) dan garamnya, banyak disalahgunakan pada produk untuk peeling, kulit berjerawat, dan pencerah kulit (whitening) dengan mekanisme kerja pengelupasan kulit.
Faktanya, zat ini dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan juga teratogenik.
4. Resorsinol
Resorsinol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mengganggu sistem imun.
Adapun bahaya pemakaian resorsinol pada kulit luka atau teriritasi berupa gejala dermatitis, iritasi mata, kulit, tenggorokan, saluran pernafasan atas, peningkatan detak jantung, dan masih banyak lagi.
5. Bahan pewarna Merah K.3
Bahan pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075) sering disalahgunakan pada produk lipstik atau riasan lainnya, seperti eyeshadow dan blush on karena warnanya yang cerah.
Bahan ini juga merupakan zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta.
Karena bersifat karsinogenik, bahan pewarna ini- khususnya Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi, dapat menyebabkan kerusakan hati.
6. Diethylene Glycol (DEG)
Diethylene Glycol (DEG) merupakan sesepora (trace element) yang terdapat pada bahan baku gliserin dan atau polietilen oksida yang digunakan pada pembuatan produk kosmetika, misalnya pasta gigi.
Jadi, kadar DEG dalam gliserin dan polietilen glikol tidak boleh melebihi batas kadar yang ditentukan.
DEG juga merupakan racun bagi manusia dan binatang karena dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, keracunan pada hati dan gagal ginjal.
7. Timbal
Timbal merupakan bahan yang dilarang digunakan pada produk kosmetika.
Pada anak-anak, kandungan timbal dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan sistem syaraf, menurunkan IQ dan pendengaran serta menghambat pertumbuhan dan menyebabkan anemia.
Sedangkan pada orang dewasa, timbal dapat menyebabkan gangguan sistem syaraf pusat, kardiovaskuler (meningkatkan tekanan darah) dan menurunkan fungsi ginjal.
Baca juga: Waspadai 7 Bahan Berbahaya yang Ada dalam Kosmetik