Aksi Kangguru Raygun, Buat Malu Komunitas Breakdance Australia
KOMPAS.com – Aksi Rachael Gunn di Olimpiade Paris 2024 masih mengundang perdebatan dan kontroversi hingga beberapa pekan setelah ajang empat tahunan tersebut berakhir.
Rachael “Raygun” Gunn beraksi dalam cabang olahraga breakdance yang menjalani debutnya di Olimpiade 2024 di La Concorde, Paris, Jumat (9/8/2024) silam.
Cuplikan penampilan Rachael Gunn itu lantas jadi viral di media sosial karena gerakan dansa kanguru dan juga aksi lainnya yang kaku dan tak seluwes breakdancer lain di ajang tertinggi olahraga dunia tersebut.
Rachael Gunn selalu mendapatkan nilai 0 dari juri dalam tiga penampilannya dan ia tersingkir setelah mencatat agregat skor 0-54.
“Saya merasa bahwa hal tersebut telah mendorong skena kami di Australia ke Abad Kegelapan,” ujar perintis hip-hop Australia, Spice, seperti dikutip oleh BBC.
“Aksinya menjadi olok-olok bagi kancah Australia dan saya rasa itulah mengapa banyak dari kami yang terluka,” kata Spice.
Baca juga: Dansa Kanguru Raygun di Olimpiade, Membuat Frustrasi Komunitas Breakdance
Penampilan Raygun membuat banyak pihak mempertanyakan kenapa dia bisa tampil di Olimpiade Paris.
Menurut BBC, Gunn mengalahkan 15 wanita lain dari negara-negara Oseania dalam sebuah event kualifikasi Olimpaide di Sydney pada Oktober silam untuk mendapatkan tiket ke Paris.
Kendati kalah total dari lawan-lawannya, penampilan Gunn justru menutupi aksi para pemenang medali.
Ami Yuasa (B-Girl Ami) dari Jepang yang memenangkan medali emas dalam kompetisi breaking putri (“b-girls”) dan Philip Kim (B-Boy Phil Wizard) dari Kanada yang memenangkan medali emas untuk kompetisi putra (“b-boys”) hampir tak mendapat perhatian dari media dan netizen dunia.
Berbagai meme dan cuplikan video Gunn beredar di media sosial dan bahkan masuk sebagai parodi ke acara televisi populer The Tonight Show yang dibawakan komedian papan atas Jimmy Fallon di Amerika Serikat.
Gunn juga mendapat tudingan bahwa ia melakukan perampasan budaya terhadap aktivitas yang berasal dari kultur orang-orang kulit hitam dan latin di Amerika Serikat.
“Dia hanya terlihat seperti seseorang yang bermain-main dengan budaya dan tidak tahu signifikansi budaya dari hal tersebut,” kata Malik Dixon kepada Australian Broadcasting Corporation.
Sebagai salah satu pegiat olahraga breakdancing di Australia, Spice mengatakan bahwa dansa Raygun tidak mencerminkan standar di negara tersebut.
“Saat pertama kali melihatnya, saya sangat malu,” kata Spice – yang sudah pensiun beberapa tahun lalu.
“Dalam hip-hop ada istilah, Anda melangkah maju atau mundur… Anda harus tahu tempat Anda.”
Baca juga: Breakdance Catat Debut di Olimpiade 2024, Viral karena Joget Kanguru, Tak Masuk Program LA 2028
Pegiat breakdancing lain dengan nama julukan Tinylocks juga mengatakan bahwa skena olahraga tersebut tengah mendapat hujatan di Australia.
Vide-video breakdancing di media sosial dilaporkan banyak mendapat komentar-komentar perundungan dengan para pelaku menerima pesan berisi ancaman.
“Menyuruh kami untuk bersikap positif dan mendukung sementara kami dirugikan tidak dapat diterima… [kami] diizinkan untuk marah,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Kami tahu Anda mampu melakukan lebih,” lanjut Tinylocks mempertanyakan persiapan Raygun jelang Olimpiade.”Apakah persiapan Anda telah maksimal?”