Informasi Terpercaya Masa Kini

Paskibraka Pakai Jilbab, Said Aqil Siradj: Jangan Diseragamkan, Justru Manifestasi Kebhinnekaan

0 13

JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) K.H. Said Aqil Siradj menilai bahwa tidak perlu ada penyeragaman bagi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri dengan melepas jilbab.

Sebab, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengatakan, mengenakan jilbab merupakan manifestasi dari nilai filosofi Bhinneka Tunggal Ika.

“Menurut saya, itu justru manifestasi dari kebhinnekaan, jangan diseragamkanlah. Kita jangan diseragamkan, kita ini bhineka, jangan diseragamkan, malah membikin kita jadi eksklusif jadinya,” kata Said Aqil ditemui usai acara Konsolidasi Kebangsaan di Kuningan, Jakarta, Kamis (15/8/2024), dikutip dari Antaranews.

Bahkan, dia menyebut, memfasilitasi Paskibraka putri untuk menggunakan jilbab merupakan bagian dari toleransi.

“Umat Islam toleran dengan teman yang tidak pakai jilbab, yang enggak berjilbabnya harus menghargai yang pakai jilbab. Itulah yang namanya kebinekaan yang harus kita pelihara, kita jaga. Ada yang pakai jilbab, ada yang tidak jilbab, luar biasa sebenarnya,” ujarnya.

Baca juga: 18 Calon Paskibraka Putri Lepas Jilbab Saat Pengukuhan di IKN, BPIP Didesak Beri Penjelasan

Said Aqil pun mengingatkan pesan dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang meminta aturan penyeragaman Paskibrakan putri tersebut dicabut karena menimbulkan polemik.

“Saya dengar dari Istana, Wakil Presiden Kiai Ma’ruf Amin sudah meminta agar itu dicabut, dari Istana Wakil Presiden saya tahu,” katanya.

Lebih lanjut, Said Aqil mengaku tidak ikut membuat kebijakan mengenai pemakainan jilbab pada Paskibraka putri tersebut.

“Ya dewan pengarah kan tidak menentukan. Memberikan pengarahan, bukan teknis, ya,” katanya.

Baca juga: BPIP Minta Maaf soal Paskibraka Putri Lepas Jilbab Saat Dikukuhkan Jokowi

Diberitakan sebelumnya, pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan adanya 18 calon paskibraka putri tingkat nasional yang lepas jilbab saat pengukuhan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Selasa, 13 Agustus 2024.

“Tentunya BPIP selaku Pengelola dan Penanggung Jawab Program Paskibraka bersedia mengevaluasi semua kebijakan dan keputusan-keputusannya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila,” kata Gousta dalam konferensi pers di Kantor PPI, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Menurut Gousta, kejadian ini sudah menimbulkan gejolak di berbagai daerah. Oleh karenanya, PPI Pusat memberikan sikap menolak tegas kebijakan yang melarang Paskibraka putri mengenakan jilbab.

Dia juga berharap, BPIP mengklarifikasi soal ini agar tidak menimbulkan kegaduhan publik.

“Kami, pengurus pusat meminta klarifikasi dari BPIP selaku penanggungjawab program kenapa hal ini bisa terjadi, dan kami harapkan ini adalah hal yang terakhir kali dan tidak ada lagi hal-hal seperti ini untuk upacara yang akan datang,” ungkapnya.

Gousta juga meminta pada saat Upacara Hari Kemerdekaan nanti semua Paskibraka putri yang memang mengenakan jilbab tidak lagi diminta melepaskan jilbabnya.

Baca juga: Respons MUI, NU, dan Muhammadiyah soal Polemik Paskibraka Putri Lepas Jilbab

BPIP minta maaf

Menanggapi pernyataan PPI dan ramainya kritikan dari publik, Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyampaikan permintaan maaf.

“BPIP menyampaikan terima kasih atas peran media memberitakan Paskibraka selama ini. BPIP juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang. BPIP mengapresiasi seluruh aspirasi masyarakat yang berkembang tersebut,” ujar Yudian dilansir siaran pers BPIP pada Selasa.

Dia lantas menegaskan bahwa BPIP tidak melakukan pemaksaan terhadap 18 Paskibraka putri untuk melepaskan jilbabnya.

“Penampilan Paskibraka putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada,” katanya.

Baca juga: BPIP Klaim 18 Paskibraka Lepas Jilbab karena Sukarela Ikuti Aturan, Tak Ada Paksaan

Namun, Yudian memastikan bahwa paskibraka putri hanya melepas hijab saat pengukuhan paskibraka dan pengibaran sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja.

Dalam kesempatan lain, menurut dia, paskibraka yang berhijab bisa mengenakan jilbabnya.

Istana pastikan Paskibraka putri tetap kenakan jilbab

Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memastikan bahwa paskibraka putri tetap memakai jilbab khusus saat bertugas pada upacara HUT ke-79 RI di IKN Nusantara.

“Adik-adik putri (paskibraka) harus (menggunakan jilbab) sebagaimana mereka mendaftar menggunakan jilbab, ya tetap digunakan,” kata Heru Budi di Balai Kota, Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada 14 Agustus 2024.

Heru Budi juga memerintahkan Paskibraka putri tetap mengenakan jilbab sesuai identitas mereka saat mendaftar.

“Jadi kan mereka masuk istana mereka sudah seperti itu. Perintah kami adalah meminta seluruh adik-adik putri memang menggunakan jilbab,” ujarnya.

Baca juga: Istana Pastikan Paskibraka Putri Tetap Kenakan Jilbab Saat Upacara di IKN

Leave a comment