Harga Emas Dunia Menguat ke Level Tertinggi dalam 10 Hari
NEW YORK, KOMPAS.com – Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Senin (12/8/2024) waktu setempat atau Selasa (13/8/2024) pagi, di tengah penantian data terbaru ekonomi Amerika Serikat (AS).
Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik lebih dari 1 persen ke level 2.458,25 dollar AS per ons. Begitu pula dengan harga emas berjangka Comex New York Exchange naik sekitar 1 persen ke level 2.497,60 dollar AS per ons.
Kenaikan itu sekaligus membuat harga emas dunia mencapai level tertinggi dalam 10 sehari atau sejak 2 Agustus 2024.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian Senin 12 Agustus 2024
“Apa yang kita lihat di pasar emas adalah beberapa dukungan harga yang berasal dari grafik bullish pada emas yang mendorong beberapa pembelian teknis,” kata Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals.
Harga emas dunia menguat seiring dengan naiknya permintaan terhadap aset yang memiliki lindung nilai atau safe haven, seperti logam mulia.
Para pelaku pasar berinvestasi ke emas di tengah penantian terhadap data inflasi AS di Juli 2024 yang akan dirilis pekan ini.
Data ekonomi terbaru itu diyakini akan semakin memberi petunjuk terkait kebijakan penurunan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) ke depannya.
Pasar saat ini memperkirakan peluang 49 persen penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada September 2024 mendatang, menurut data CME FedWatch.
Kebijakan suku bunga The Fed memang sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga emas dunia.
Ketika suku bunga tinggi atau bahkan naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.
Sebaliknya, ketika suku bunga rendah atau bahkan menurun, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.
Selain dipengaruhi penantian data inflasi AS, Wycoff menilai penguatan harga emas dunia juga didukung meningkatnya ketegangan konflik geopolitik yang terjadi di sejumlah wilayah. Investor banyak memilih emas sebagat aset safe haven di tengah memanasnya konflik global.
“Kita juga melihat sedikit permintaan safe-haven datang dari meningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” imbuh dia.
Pasukan Israel melanjutkan operasi di dekat kota Khan Younis di Gaza selatan pada hari Senin, di tengah desakan internasional untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran di Gaza dan mencegah terjadinya konflik regional yang lebih luas dengan Iran dan proksinya.
Sementara itu, pasukan Ukraina menyerbu perbatasan Rusia pada Selasa lalu dan menyapu beberapa bagian barat wilayah Kursk di Rusia, sebuah serangan mendadak yang menunjukkan lemahnya pertahanan perbatasan Rusia di wilayah tersebut.
Baca juga: Investasi Emas Kian Menarik, Berapa Persen Idealnya untuk Diversifikasi Portofolio?