Informasi Terpercaya Masa Kini

Pilkada Jakarta 2024 Memanas,PDIP Tantang PKS Usung Ahok,Djarot Saiful Hidayat: Berani Tidak

0 5

TRIBUNNEWSMAKER.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 makin memanas. Terkini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menantang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada Jakarta.

Terkait hal itu disampaikan langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.

Seperti diketahui, PDIP tidak memiliki cukup kursi untuk mengusung calon kepala daerah sendirian. PDIP hanya memperoleh 15 kursi di DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2024.

Baca juga: Gerindra Bakal Koalisi dengan PKB di Pilkada Jakarta, Usung Ridwan Kamil? Ini Kata Sufmi Dasco Ahmad

“Karena PDIP perlu tujuh kursi lagi, ya kan, tujuh kursi lagi paling tidak ya. PKS misalkan ya, PKS juga butuh empat kursi lagi, misalnya, ini seru ini Bang Biem (Koordinator Poros Jakarta). Misalnya, berani tidak, misalnya PKS begitu ya mengusung Pak Ahok, misalkan. Nah, itu luar biasa, misalnya begitu,” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa.

Menurut Djarot, partai berlambang banteng moncong putih itu memiliki kader yang mumpuni untuk maju pada Pilkada Jakarta. Ia pun menyebut nama Ahok hingga Rano Karno yang masuk ke bursa pilkada.

“Kita perlu kerja sama dengan partai-partai yang lain artinya apa? Di Jakarta itu sebetulnya masih banyak potensi pemimpin yang paham dan punya rekam jejak yang baik di Jakarta ya. Jadi, bukan hanya Ridwan Kamil, betul tidak?” tanya Djarot.

“Kita masih punya juga ada Pak Ahok terbukti, Pak Anies juga bisa, kemudian Bang Rano juga punya rekam jejak yang baik begitu ya, karena beliau orang Betawi juga ya, itu, Bang Rano itu si Doel, dia punya pengalaman di Banten, masih banyak,” lanjutnya.

Baca juga: IAS Disebut Berperan Naikkan Elektabilitas Appi-Aliyah di Pilwali Makassar 2024, Ini Pengaruhnya

Selain itu, PDIP juga saat ini sedang menjalin komunikasi yang intens dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Kita sudah (komunikasi), PDI Perjuangan sudah membangun ya komunikasi dengan partai-partai ya, terutamanya misalnya dengan PKB kita bangun komunikasi,” tambah Djarot.

Sebelumnya, Sabtu (10/8), Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan bahwa duet Anies Baswedan-Shohibul Iman (AMAN) pada Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah kedaluwarsa. Hal ini mengingat masa surat keputusan untuk mengusung AMAN hanya berlaku dari 25 Juni hingga 4 Agustus 2024

“Jadi, keputusan DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana pertama adalah mengusung Bapak Anies-Sohibul Iman dan kerangka kerja kita itu berlangsung sejak deklarasi 25 Juni sampai 4 Agustus kemarin,” ujar Kholid dalam konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8).

Menurut dia, sampai saat ini PKS belum menerima surat rekomendasi dari partai lain untuk mendukung Anies pada Pilkada Jakarta sehingga PKS tidak bisa mengusung calon sendiri.

“Karena sampai 4 Agustus kemarin, kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya,” ujarnya.

Oleh karena itu, PKS kini memulai komunikasi dengan partai lain untuk pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada pilkada Jakarta. Salah satu kelompok yang mau diajak bicara adalah Koalisi Indonesia Maju (KIM).

3 Survei Elektabilitas Pilgub Jakarta 2024: Ahok, Anies, Ridwan Kamil Rebutan Jadi Kandidat Terkuat

Inilah hasil survei elektabilitas para calon gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.

Muncul tiga nama yang jadi kandidat kuat, yakni Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ridwan Kamil.

Ketiganya kerjar-kejaran di papan atas perolehan angka elektabilitas di masing-masing lembaga survei.

Survei ini dilakukan oleh empat lembaga, yakni Indikator Politik Indonesia, CER Indonesia, dan Litbang Kompas.

Simak hasil survei selengkapnya:

1. Survei Indikator Politik Indonesia

Kamis (25/7/2024), Indikator Politik Indonesia baru saja mempublikasikan hasil survei terbarunya soal Pilkada Jakarta 2024.

Hasilnya menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan tertinggi sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jakarta melalui simulasi top of mind Pilkada Jakarta 2024.

“Hampir 40 persen, tepatnya 39,7 persen (responden) itu memilih Anies Baswedan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring.

Setelah Anies, disusul Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 23,8 persen dan Ridwan Kamil sebesar 13,1 persen.

Baca juga: Terjawab! Alasan Golkar Pilih Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024, Ini Kata Dave Laksono

“Ini top three ya. Selisih antara Anies dengan Ahok signifikan dan selisih antara Ahok dengan Ridwan Kamil signifikan. Nama-nama lain kecil-kecil (surveinya) di bawah 1,5 persen,” ujar Burhanuddin.

Dalam survei yang dilakukan Indikator hanya 16 persen responden yang tidak memberikan jawaban apapun.

“Nah ini sebagian besar warga di Jakarta sudah punya pilihan secara spontan, secara terbuka ya,” ucapnya.

Survei Indikator ini dilakukan selama periode 18-26 Juni 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 800 orang dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

2. CER Indonesia

Rabu (24/7/2024), CER Indonesia mempublikasikan hasil survei Pilkada Jakarta 2024.

Hasilnya memperlihatkan elektabilitas Anies Baswedan tertinggi mengungguli nama-nama potensial lainnya seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, maupun anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Direktur CER Indonesia Suryadi Sulthan menjelaskan pada simulasi elektabilitas 10 nama Anies Baswedan memimpin.

Anies Baswedan 46,4 persen

Basuki T Purnama 25,3 persen

Ridwan Kamil 16,8 persen

Kaesang 3,6 persen

Sandiaga Uno 1,9 persen

Ahmad Sahroni 1,2 persen

Andika Perkasa 0,8 persen

Tri Rismaharini 0,2 persen

Sudirman Said 0,2 persen

Heru Budi Hartono 0,2 persen

Baca juga: Meski Elektabilitasnya Tinggi versi SMRC, Anies Belum Tentu Maju di Pilkada Jakarta, Ini Penyebabnya

Berikut hasil simulasi empat kandidat:

Anies 54.3 persen

Ahok 27,1 persen

Ridwan Kamil 19,0 persen

Kaesang 3,5 persen

Melihat hasil survei di atas selisih elektabilitas Anies dengan di bawahnya (Ahok) cukup signifikan.

Dalam simulasi head to head dua pasangan, Anies Baswedan juga unggul saat dihadapkan dengan kandidat lain seperti Basuki Tjahaya Purnama, Ridwan Kamil, Andika Perkasa dan Kaesang.

Anies unggul melawan Basuki Tjahaja Purnama, dengan perolehan Anies 61,2 persen dan Basuki Tjahaja Purnama 38,8 persen, lalu melawan Ridwan Kamil, Anies juga unggul sebesar 58,4 persen dan RK 41,6 persen.

Saat dihadapkan dengan Andika Perkasa Anies makin jauh memimpin hasil survei, karena unggul 74,7 persen dan Andika yang hanya memperoleh 25,3 persen.

Sedangkan melawan Kaesang, Anies juga unggul 70,9 persen dan Kaesang yang hanya memperoleh 28,6 persen.

Untuk diketahui, survei yang dilakukan CER ini menggunakan metode stratified random sampling dan metode wawancara tatap muka selama periode 20 Juni hingga 30 Juni 2024.

Sebanyak 1.215 responden yang dipilih tersebar di seluruh kecamatan di DKI Jakarta, dengan margin of error sebesar 5 persen.

3. Litbang Kompas

Pada Selasa (16/7/2024), Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas terbaru untuk Pilkada Jakarta 2024.

Survei yang dilakukan pada 15-20 Juni 2024 itu menunjukkan tiga nama teratas untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.

Ketiganya berturut-turut adalah Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Ridwan Kamil.

Dilansir dari Kompas.id, berikut persentase elektabilitas ketiganya:

Anies Baswedan: 29.8 persen

Basuki Tjahaja Purnama: 20 persen

Ridwan Kamil: 8,5 persen

Erick Thohir: 2,3 persen

Sri Mulyani: 1,3 persen

Kaesang Pangarep: 1 persen

Tri Rismaharini: 1 persen

Andika Perkasa: 1 persen

Heru Budi Hartono: 1 persen

Nama lainnya: 4,3 persen

Berdasarkan survei Litbang Kompas, sebanyak 30 persen responden memberikan jawaban tidak tahu.

Sehingga peluang peningkatan suara masih sangat terbuka.

Survei Litbang Kompas dilakukan terhadap 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di DKI Jakarta.

Periode survei berlangsung pada 15-20 Juli 2024 melalui wawancara tatap muka dengan penarikan sampel acak sederhana.

Survei bersifat independen dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 4,9 persen.

(TribunNewsmaker.com/Antara)

Leave a comment