Video Candaan Airlangga kepada Bahlil Viral, ‘Kursinya Pak Kapolri Aja Diambil’
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah potongan video yang merekam kegiatan santai para menteri Kabinet Indonesia Maju di Ibu Kota Nusantara (IKN) viral di berbagai platform media sosial. Video tersebut viral karena candaan Airlangga Hartarto kepada Bahlil Lahadalia soal ‘kursi’ dianggap terkait dengan situasi di Partai Golkar.
Dalam video yang viral di X hingga pesan berantai di WhatsApp itu, awalnya Airlangga berfoto merangkul Bahlil Lahadalia dan masing-masing mengacungkan jempol mereka. Saat akan sesi foto bersama, Airlangga berseloroh ketika Bahlil membawa sebuah kursi sebelum sesi foto bersama.
“Kursinya Pak Kapolri aja diambil sama dia (Bahlil),” canda Airlangga dalam video yang viral pada Senin (12/8/2024).
Candaan Airlangga itu pun disambut Bahlil dengan ucapan khasnya. “Masuk barang itu,” ujar Bahlil seraya tertawa.
Seloroh Airlangga itu pun disambut gelak tawa para menteri yang ada di lokasi. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun ikut tertawa. Menteri-menteri seperti Menkes Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, KSP Moeldoko, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menkumham Yasonna Laoly, hingga Menlu Retno Marsudi pun terbahak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan sampai terpingkal-pingkal dan bertepuk tangan. Menkeu kemudian ‘menambahi’ candaan Airlangga. “Tadi malam dia minta suara saya saja diambil,” kata Sri Mulyani.
“Masuk barang ituuu..,” jawab Bahlil.
Candaan Airlangga kepada Bahlil ditafsirkan terkait dengan situasi panas di Partai Golkar pascamundurnya Airlangga dari kursi ketua umum. Bahlil, merupakan salah satu kandidat yang digadang-gadang berpeluang menduduki kursi Golkar 1 yang ditinggalkan Airlangga. “Dark banget jokesnya,” ujar salah seorang warganet.
Pernyataan resmi Airlangga.. baca di halaman selanjutnya.
Sejak era reformasi, Partai Golkar silih berganti dipimpin para tokoh penting. Periode 1998-2004, partai beringin di bawah komando Akbar Tandjung. Kemudia dilanjutkan Jusuf Kalla untuk periode 2004–2009.
Golkar kemudian dipimpin Aburizal Bakrie pada 2009–2014. Kemudian dari 2014-2016, terjadi dualisme antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Dari 2016-2017, Golkar dipimpin Setya Novanto. Setelah itu, Airlangga Hartarto memimpin Golkar sampai saat ini.
Dari semua ketua umum Partai Golkar sejak era reformasi tersebut, tak ada satupun yang pernah mengundurkan diri di tengah jalan. Setya Novanto saat itu terpaksa turun dari kursi ketua umum karena tersandung kasus korupsi.
Airlangga mengaku mundur untuk mempertahankan keutuhan Partai Golkar dan menjaga stabilitas selama transisi pemerintahan.
“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar,” begitu kata Airlangga dalam siaran pers video yang diterima Republika di Jakarta, Ahad (11/8/2024).
Airlangga Hartarto menjadi ketua umum partai Golkar sejak 2017. Pada Musyawarah Nasional (Munas) 2019, menguatkan kembali dirinya untuk tetap menjadi ketua umum sampai 2024. Kepemimpinan Airlangga di partainya itu, rencananya akan berakhir pada Desember 2024 mendatang.