Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengapa Atlet Olimpiade Berpose Menggigit Medali saat di Podium?

0 10

TEMPO.CO, Jakarta – Olimpiade adalah ajang olahraga terbesar di dunia yang selalu dinanti oleh jutaan orang. Para peraih medali Olimpiade Paris 2024 terlihat di podium, merayakan medali emas, perak atau perunggu mereka, sementara para penonton menyemangati mereka.

Salah satu momen ikonik setelah peraih medali Olimpiade berdiri di podium, menerima penghargaan, dan mendengarkan lagu kebangsaan adalah sesi foto. Di hadapan kilatan kamera, banyak atlet cenderung menggigit medali mereka. Tindakan ini telah menjadi semacam tradisi, namun apa sebenarnya alasan di baliknya?

Asal mula kebiasaan ini dapat ditelusuri hingga masa lalu, ketika emas murni masih digunakan untuk membuat koin dan perhiasan. Salah satu cara untuk memastikan keaslian emas adalah dengan menggigitnya. Emas murni lebih lunak dibandingkan logam lain, sehingga akan meninggalkan bekas gigitan jika asli.

Namun, sejak Olimpiade 1912, medali emas yang diberikan kepada para pemenang sudah tidak lagi terbuat dari emas murni, melainkan perak yang dilapisi emas. Sekretaris Jenderal International Society of Olympic Historians, Tony Bijkerk, menjelaskan bahwa lapisan emas ini cenderung pudar seiring waktu.

“Fanny Blankers-Koen, pahlawan Olimpiade 1948 di London, yang merupakan teman baik saya, pernah mengatakan kepada saya bahwa ia harus menyepuh ulang empat medali emasnya sebanyak dua kali dalam kurun waktu bertahun-tahun,” ucap Tony Bijkerk.

Para ahli sejarah Olimpiade mengungkapkan bahwa kebiasaan ini juga didorong oleh permintaan dari para fotografer. Menggigit medali dianggap sebagai pose yang ikonik dan menarik perhatian. Karena itu, banyak fotografer yang meminta para atlet untuk melakukan aksi tersebut.

Bahkan, panitia Olimpiade Tokyo 2020 sempat bercanda melalui akun Twitter mereka dengan menegaskan bahwa medali yang mereka berikan tidak dapat dimakan. Hal ini menunjukkan betapa populernya aksi ini di kalangan fotografer dan penonton.

Di balik alasan-alasan tersebut, ada juga aspek psikologis yang mempengaruhi kebiasaan ini. Menurut Profesor dari Temple University di Philadelphia dan mantan Presiden American Psychological Association, Frank Farley, menggigit medali merupakan salah satu cara atlet untuk menegaskan kemenangan mereka dan menciptakan koneksi pribadi dengan prestasi yang diraih.

Dengan meninggalkan bekas gigitan pada medali, atlet seolah-menandai pencapaian tersebut sebagai milik pribadi mereka. Hal ini memberikan rasa kepemilikan dan kebanggaan yang lebih dalam.

Kebiasaan menggigit medali di Olimpiade mungkin tampak seperti tindakan sederhana, tetapi sebenarnya memiliki akar sejarah yang panjang dan telah menjadi bagian penting dari tradisi Olimpiade. Bagi para atlet, menggigit medali adalah cara untuk merayakan kerja keras mereka dan mengukir momen kemenangan yang akan dikenang selamanya.

TODAY.COM | INDEPENDENT.CO.UK

Pilihan Editor: Hasil Angkat Besi Olimpiade Paris 2024: Nurul Akmal Gagal Raih Medali, Tempati Peringkat Terakhir

Leave a comment