Walaupun Hidup Berkecukupan
Tetap Menghindari Hidup Boros.
Hidup hemat bukan karena pelit melainkan merupakan sebuah pilihan hidup.
Kami berdua sejak dulu membiasakan gaya hidup sederhana. Yang menurut bahasa gaul terkini:” frugal living”
Istilah bahasa Inggris frugal yang lagi ngetop..Dapat dimaknai sebagai hidup berhemat
Karena sudah pernah merasakan bagaimana rasanya hidup dalam kekurangan selama bertahun tahun,maka kami berdua bertekad untuk hidup dengan gaya Slow living.
Termasuk semasa perusahaan kami sedang berjaya, tetap mempertahankan hidup sederhana.
Belajar dari kegagalan orang lain menjadikan kita semakin arif memilih jalan hidup.
Orang yang dulu kaya raya, tetapi karena hidup berfoya foya, ternyata dihari tuanya menjadi sosok yang tak berdaya.
Hidup dari belas kasihan sungguh merupakan hal yang sangat menyakitkan.
Karena itu kami bertekad untuk menjalani hidup sederhana.
Hemat Bukan Berarti Pelit
Kalau ada teman teman dari Indonesia yang datang, pasti kami ajak makan di restaurant. Tanpa membedakan siapa yang datang berkunjung..
Kenapa demikian?
Karena bila ada tamu kita pasti akan melajani sesuai kemampuan diri. Menemani dan mengajak makan serta jalan jalan dengan kendaraan kita. Karena ada kendaraan hadiah Ulang Tahun dari putra kami,maka kami manfaatkan untuk bertemu teman teman.
Bila ada yang datang dari Indonesia akan kami jemput dan ajak makan disalah satu restoran .
Tetapi dalam kehidupan sehari seharian, kami tidak makan dan minum di Cafe atau di restaurant. Kecuali bila diajak Putra,cucu dan alumni putra kami.
Jadi sebelum istilah frugal living popular, kami sudah sejak dulu selalu berhemat dan tidak pernah membuang buang uang dengan berfoya foya.
Sebagai tuan rumah kami tidak segan pula mengajak tamu untuk makan restaurant Karena tamu bagi kami berarti sebuah kehormatan..
Ketika kami kedatangan Mas Giri Lukmanto dan Mas Rudy Geron sewaktu kami tinggal di Wollongong bersamaan dengan Putri kami.Dimana Mas Giri akan Kuliah di Wollongong serta Mas Rudy dan isteri hanya mampir 3 hari di Wollongong..
D Dengan cara demikian, setidaknya kami berdua sudah menghargai tamu sesuai dengan kemampuan diri.
Tulisan ini merupakan cuplikan pengalaman hidup pribadi. Bahwa hemat bukanlah berarti pelit. Tetap menghargai teman teman dengan menikmati makan siang atau malam di restaurant.
Kesimpulan:
Secara bercanda, sesungguhnya sudah diingatkan: “Muda berfoya foya, tua mati daya”
Karena itu alangkah eloknya bila kita mempersiapkan hari tua kita dengan mengapliklasikan Slow living cost dengan sepenuh hati
Semoga tulisan ini ada manfaatnya
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk singgah
Salam saya,
Roselina