Informasi Terpercaya Masa Kini

Cuaca IKN Bikin Pusing: BMKG Lakukan Modifikasi 24 Jam dan Bandara Tak Selesai Tepat Waktu

0 7

TEMPO.CO, Jakarta – Cuaca di IKN tidak bisa diprediksi. Hujan bisa datang setiap saat, tanpa kenal apakah musim penghujan atau kemarau. Presiden Jokowi pernah mengatakan kemajuan atau progres pembangunan Ibu Kota Nusantara mundur dari target awal karena hujan deras.

Mundurnya pembangunan di IKN juga menyebabkan rencana Presiden untuk berkantor di IKN, yang diagendakan mulai Juli ini, tertunda sampai akhir Juli itu pun hanya sementara.

“Kemarin memang targetnya kan Juli (berkantor di IKN), tetapi kan lihat di IKN tiap hari hujan terus, hujan deras banget jadi memang pekerjaan banyak yang mundur,” kata Jokowi ketika ditemui sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.

Hujan deras juga dipandang sebagai biang molornya penyelesaian pembangunan bandara di IKN. “Tantangan terbesar pembangunan bandara IKN adalah hujan yang terjadi terus-menerus di wilayah Kalimantan Timur,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, 19 Juli 204.

Proyek bandara yang direncanakan akan diuji coba pada 17 Agustus 2024 disebut masih berupa onggokan tanah, sehingga Presiden dan juga tamu undangan untuk upacara Hari Kemerdekaan mendarat di Bandara Balikpapan..

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut operasi modifikasi cuaca (OMC) selama 24 jam untuk mengendalikan potensi awan penghujan di IKN, Kalimantan Timur sebagai pertama kali di dunia.

“OMC selama 24 jam nonstop adalah pengalaman pertama di Indonesia bahkan dunia,” kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto di Jakarta, Jumat, 9 Agustus 2024.

Ia menjelaskan diperlukan tingkat konsentrasi tinggi seluruh personel gabungan yang terdiri atas petugas meteorologi dan modifikasi cuaca BMKG, awak penerbangan pesawat, dan otoritas bandara, agar operasi berjalan lancar.

Operasi tersebut untuk mendukung percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur penunjang yang di antaranya Istana Kepresidenan, Bandar Udara VVIP IKN, dan jalan tol menuju kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN.

“Termasuk mendukung kesiapan pelaksanaan segenap kegiatan kenegaraan termasuk di dalamnya perayaan hari ulang tahun Indonesia ke-79 pada 17 Agustus nanti,” ujarnya.

Tim meteorologi BMKG mencatat data normal curah hujan selama 30 tahun (1991-2020) diketahui bahwa pola hujan di IKN memiliki karakteristik hujan dengan intensitas di atas 150 mm per bulan yang terjadi sepanjang tahun. Bahkan, pengamatan yang dilakukan BMKG juga memperlihatkan bahwa hujan di IKN bisa terjadi pada pagi, sore, malam, dan dini hari.

Berdasarkan catatan tersebut, BMKG menilai perlunya peningkatan OMC yang sebelumnya dilakukan pada pagi dan siang hari, saat ini harus dilakukan hingga 24 jam.

“Jika hujan terjadi di sepanjang hari maka proses pembangunan infrastruktur utama IKN tidak akan berjalan dengan optimal,” ujarnya.

Seto mengatakan pada periode 4-18 Juli, rasio keberhasilan OMC mencapai 70 persen, 29 jam hujan dari total 186 jam operasional. Namun, pada periode selanjutnya, yaitu 19 Juli- 2 Agustus rasio keberhasilan mencapai 97 persen (hanya enam jam hujan dari total 354 jam operasional).

Operasi modifikasi cuaca, kata dia, dilaksanakan selama 24 jam nonstop agar potensi hujan di kawasan IKN yang meliputi KIPP, kawasan inti, dan kawasan penyangga dapat dikurangi.

“Sebelum kami melakukan operasi 24 jam kesuksesan pada angka 70 persen. Tetapi setelah eskalasi melakukan operasi 24 jam sudah bisa di atas 95 persen efektifitas keberhasilannya,” ujarnya.

Operasi modifikasi cuaca BMKG terpusat di Bandara APT Pranoto Samarinda yang menerbangkan dua pesawat Cessna Caravan 208B dengan kode PK-SNG dan PK SNK milik Smart Cakrawala Aviation untuk mencegat awan hujan masuk kawasan IKN. Total, sepanjang operasi modifikasi cuaca BMKG di IKN telah dilakukan penyemaian sekitar 213 sorti penerbangan dan menghabiskan bahan Natrium Klorida (NaCl) dan CaO mencapai 200 ton ke awan hujan cumulus.

Pilihan Editor Veddriq dan Rizki Raih Dua Medali Emas Olimpiade Paris 2024 untuk Indonesia, Berapa Bonusnya?

Leave a comment