Informasi Terpercaya Masa Kini

Menteri Basuki Minum Air Langsung dari Keran di IKN,Namun Jokowi Masih Dilarang

0 10

TRIBUNKALTIM.CO –  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sudah minum air langsung dari keran di IKN, namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih dilarang.

Air bersih jadi salah satu syarat Presiden Joko Widodo akan mulai berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Terbaru, Menteri PUPR yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono telah minum air keran dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) di IKN, Kalimantan Timur (Kaltim) beberapa waktu lalu.

Aksinya tersebut diketahui dalam unggahan Instagram resmi Kementerian PUPR @kemenpupr, Senin (29/7/2024).

Baca juga: Pemerintah Siapkan 2 Akses Khusus Menuju IKN di Kaltim untuk Tamu Undangan Upacara 17 Agustus

Selain itu, aksi Basuki terekam dalam video dokumentasi Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja saat Basuki meninjau IPA tersebut, Senin (29/7/2024).

Lantas, mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum meminumnya langsung dari air keran?

Basuki mengungkapkan, dirinya belum mengizinkan orang nomor satu di Indonesia ini mencicipi lansung.

“Memang, dari saya belum boleh. Karena, kalau saya mungkin kalau melihat saya dari Instagramnya PU itu saya minum di IPA-nya, belum didistribusikan, belum di-reservoir,” tegas Basuki di Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Dari IPA, air akan dipompa menuju reservoir melalui pipa sepanjang 16 kilometer.

Sementara dari reservoir, air didistribusikan ke persil-persil melalui pipa sepanjang 22 kilometer.

“Sudah sampai (air minum ke Istana Negara), cuma kualitasnya belum saya cek. Karena, di IPA-nya itu baru saya cek dari Balai Teknik Air Minum PU,” tambah dia.

Nantinya, Basuki akan meminta PT Sucofindo untuk mengecek kualitas air minum tersebut.

Rp 9 Miliar untuk Modifikasi Cuaca di IKN

Pemerintah terus memodifikasi cuaca di IKN Nusantara, Kalimantan Timur untuk memercepat pembangunan.

Untuk teknologi modifikasi cuaca alias pawang hujan modern ini, pemerintah telah menghabiskan dana Rp 9 miliar.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Diketahui, Pemerintah mengebut pembangunan IKN Nusantara yang akan menjadi lokasi Upacara 17 Agustus kenegaraan, tahun ini.

Baca juga: Pemerintah Siapkan 2 Akses Khusus Menuju IKN di Kaltim untuk Tamu Undangan Upacara 17 Agustus

Suharyanto mengungkapkan, teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang digelar guna mendukung kelancaran pembangunan IKN telah menghabiskan dana sekitar Rp 9 miliar.

Pengendalian hujan melalui operasi “pawang modern” ini dilaksanakan pada 15 Juli sampai dengan 31 Juli 2024.

“Berdasarkan prediksi BMKG selama Juni-Juli terjadi cuaca hujan ekstrem yang menghambat pelaksanaan pekerjaan pembangunan IKN.

Jadi, digelar operasi TMC,” ujar Suharyanto, Jumat (3/8/2024).

Dia menjelaskan, operasi TMC dilaksanakan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, TNI AU, BMKG, dan Otorita IKN (OIKN).

BNPB mengeklaim, berhasil kendalikan cuaca hujan yang terus turun di kawasan IKN melalui operasi teknologi modifikasi cuaca.

Berbeda dengan kawasan Kalimantan lainnya yang bersiaga atas kebakaran hutan dan lahan, kawasan IKN saat ini justru memiliki potensi hidrometeorologi basah seperti banjir hingga tanah longsor akibat curah hujan.

Baca juga: Jokowi Dikritik Tidak Pernah Undang Influencer Lokal ke IKN di Kaltim

Melalui siaga darurat BNPB pun lakukan mitigasi dengan menerapkan teknologi modifikasi cuaca untuk menyemai garam serta awan dari kawasan IKN.

Modifikasi cuaca ini bukan hanya bermanfaat untuk menjaga kawasan IKN dan sekitarnya agar tidak banjir, melainkan turut membantu persiapan HUT RI dan percepatan pembangunan di IKN.

“Dan apabila nanti cuaca jelang 17 Agustus atau saat pelaksanaan turun hujan tentu saja teknologi modifikasi cuaca yang kita gelar saat ini itupun kita laksanakan kembali,” ujar Suharyanto di di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Sabtu (3/8/2024).

Gunakan 4 Pesawat

4 pesawat diterbangkan secara bergantian selama 24 jam nonstop untuk memodifikasi cuaca.

Dengan demikian, pengerjaan semua proyek di IKN Nusantara bisa terus berjalan.

Baca juga: Sudah Difungsikan di IKN, Inilah Mobil Lapis Baja Brimob Kaltim dengan Berbagai Teknologi Canggih

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang juga Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini pemerintah terus melakukan modifikasi cuaca selama 24 jam untuk mendukung pembangunan fisik di IKN.

Modifikasi cuaca dilakukan untuk mencegah hujan turun sehingga tidak menghambat pekerjaan fisik di kawasan IKN.

“Ini sekarang ini masih terus dengan teknologi modifikasi cuaca (selama) 24 jam (menggunakan) empat pesawat.

Dua di Balikpapan, dua di Samarinda.

Jadi masih terus (modifikasi cuaca),” ujar Basuki di Istana Garuda IKN, Kalimantan Timur, sebagaimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (29/7/2024).

Basuki menjelaskan, modifikasi cuaca dilakukan secara teknis dengan cara menahan awan agar tidak hujan.

Sehingga meski banyak awan mendung di atas IKN yang jatuh hanya berupa gerimis kecil saja.

“(Dilakukan) 24 jam, malam pun mereka terbang. Makanya ini mendung-mendung begini enggak hujan,” kata Basuki.

Baca juga: Demi Tamu HUT RI di IKN, Pentacity Hotel Balikpapan Suguhkan 16 Kamar Berteknologi Pintar 

“Jadi (pekerja tetap) bekerja. Paling kepyur-kepyur (gerimis) gitu masih bisa kerja,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut alasan cuaca yang menyebabkan ia tak kunjung berkantor di IKN.

Menurut Presiden, hujan terus-menerus sempat jadi kendala karena membuat sejumlah pembangunan infrastruktur jadi terhambat.

“Kemarin memang targetnya kan Juli, tetapi kan lihat ke IKN, tiap hari hujan terus, hujan deras banget.

Jadi memang pekerjaan banyak yang mundur, dan itu biasa dalam proyek besar,” kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2024).

Masalah hujan ini juga diungkap oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 10 Juli 2024.

Basuki menyatakan hujan menjadi satu-satunya kendala yang membuat pembangunan

beragam infrastruktur di sana terhambat.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Tamu VIP IKN, Pentacity Hotel Balikpapan Hadirkan Kamar Tipe Royal Suite 

Namun, pada Senin Presiden Jokowi telah memenuhi janji untuk berkantor di IKN.

Kegiatan berkantor Presiden tersebut dilakukan di Istana Garuda, Kompleks Istana Kepresidenan IKN, Kalimantan Timur. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com berjudul Pawang Hujan Modern Sulap Cuaca IKN Jadi Cerah, Habiskan Dana Rp 9 Miliar

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Leave a comment