Sosok Ayah Gregoria Mariska Tunjung,Sehari-hari Jualan Baju di Pasar Wonogiri,Ungkap WA dari Anak
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Ini sosok Ayah Gregoria Mariska Tunjung, dibalik suksesnya Jorji berhasil melaju ke semifinal Olimpiade Paris 2024.
Ternyata, ada satu kebiasaan baik Jorji yang diungkapkan sang ayah, Maryanto.
Seperti yang diketahui, Gregoria akan berjuang menembus final Olimpiade Paris 2024 dengan melawan unggulan teratas asal Korea Selatan, An Se-young, Minggu (4/8/2024) siang ini.
Jorji berhasil melenggang ke semifinal setelah mengalahkan wakil Thailand Ratchanok Intanon, dengan skor akhir 25-23, dan 21-9.
Kemenangan itu menghidupkan asa badminton Indonesia untuk meraih medali di Olimpiade Paris 2024, setelah banyaknya wakil yang gugur lebih dulu.
Baca juga: Profil dan Instagram Jorji, Pebulutangkis Tanah Air yang Miliki Nama Asli Gregoria Mariska Tunjung
Dengan mencapai semifinal, atlet asal Wonogiri Jawa Tengah ini menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang mencapai babak ini sejak Maria Kristin Yulianti pada Olimpiade Beijing 2008 lalu.
Maryanto, Ayah Gregoria, mengaku sangat bangga dengan pencapaian putrinya yang berusia 24 tahun itu. Ia pun mengungkap cerita kebiasaan dari Gregoria ketika bertanding.
Diakuinya, Maryanto selalu komunikasi dengan putrinya baik sebelum pertandingan maupun setelah pertandingan.
Jorji selalu memberi kabar mengenai hasil pertandingan yang didapat. Maryanto pun juga kerap memberikan evaluasi kepada putrinya itu.
“Komunikasi itu tetap. Setiap mau main selalu pamitan. Setelah main mengabarkan menang atau kalah begitu,” katanya, kepada Tribun Solo pada Sabtu (3/8).
Baca juga: Perjalanan Karier Kevin Sanjaya & Marcus Gideon, Peringkat 1 Ganda Putra Badminton Terlama Dunia
Maryanto yang sehari-hari berjualan baju di pasar Wonogiri Jawa Tengah ini, selalu menyempatkan waktu untuk menonton pertandingan anaknya.
Ia menyadari perjuangan anaknya tidak akan mudah lantaran menghadapi ranking satu dunia sekaligus unggulan teratas.
Meski begitu, terlepas apakah nantinya menang atau kalah, ia berpesan agar Gregoria bermain lepas dan bisa maksimal.
“Harapannya bisa menang dengan An Se Young nanti. Tadi musuhnya juga lumayan berat,” ujar dia.
“Bangga. Harapannya untuk besok (semifinal) bisa main maksimal, syukur bisa menang. Yang terpenting bisa main maksimal, memberikan yang terbaik,” ujarnya, Sabtu (3/8/2024).
Progres saat Melawan An Se-young
Dalam rekor pertemuan keduanya, dominasi An Se-young terlihat nyata. Tunggal putri nomor satu dunia itu memenangkan semua pertemuan atas Jorji.
Meski belum bisa menang, namun permainan Jorji sebagai tunggal putri ranking 8 dunia saat ini cukup menunjukkan peningkatan.
Di tiga pertemuan awal, yakni sepanjang 2022, di salah satu set Gregoria pasti kalah dengan angka di bawah 10 poin.
Namun di tiga pertemuan terakhir, yakni dua di 2023 dan satu di 2024, Gregoria cukup stabil dan tak kalah dengan angka dibawah 10 poin.
Pertemuan pertama terjadi pada 32 besar All England 2022 di mana kala itu An Se-young menang dua set langsung dengan skor 16-21, 4-21.
Adapun pertemuan terakhir terjadi pada awal Juni lalu di Singapore Open. Hasilnya tunggal putri 22 tahun itu lagi-lagi menang dua set, namun dengan selisih angka yang tidak begitu jauh 14-21, 21-23.
Baca juga: Profil dan Instagram Jorji, Pebulutangkis Tanah Air yang Miliki Nama Asli Gregoria Mariska Tunjung
Mengingat penampilan Jorji yang kini semakin menunjukkan progesif, maka inilah waktu yang tepat untuk memutus rekor buruk bertemu An Se-young.
Jika Jorji berhasil mencapai final, Badminton Indonesia dipastikan menyumbang medali.
Untuk diketahui, sepanjang sejarah hanya ada tiga pemain tunggal putri Indonesia yang meraih medali di Olimpiade. Mereka adalah Susi Susanti, Mia Audiana, dan Maria Kristin.
Susi Susanti memenangkan emas pertama untuk Indonesia pada Olimpiade 1992 dan medali perunggu pada 1996. Sedangkan Mia Audina meraih medali perak di Olimpiade 1996.
Besar harapan, Jorji mampu mengikuti jejak para seniornya atau bahkan menyamai prestasi Susi dengan hasil medali emas.
Namun jika Jorji gagal ke final, atlet asal Wonogiri itu masih berpeluang mendapatkan medali perunggu. Ia bisa menyamai prestasi Maria Kristin saat menjadi juara ketiga dengan medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008.
Jadwal semifinal badminton Olimpiade Paris 2024 dimulai pada 13.30 WIB, An Se-young vs Gregoria, lalu diikuti Carolina Marin vs He Bingjiao.
Jadwal Semifinal Tunggal Putri Olimpiade Paris 2024
– Pukul 13.30 WIB: An Se-young (Korea) vs Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia)
– Pukul 14.20 WIB: Carolina Marin (Spanyol) vs He Bingjiao (China)
Rekor Pertemuan Gregoria Mariska vs An Se-young:
- Singapore Open 2024: Gregoria Mariska Tunjung vs An Se-young (14-21, 21-23)
- BWF World Tour Finals 2023: Gregoria Mariska Tunjung vs An Se-young (14-21, 16-21)
- India Open 2023: Gregoria Mariska Tunjung vs An Se-young (16-21, 18-21)
- BWF World Tour Finals 2022: Gregoria Mariska Tunjung vs An Se-young (9-21, 21-11, 10-21)
- Australia Open 2022: Gregoria Mariska Tunjung vs An Se-young (17-21, 9-21)
- Malaysia Masters 2022: Gregoria Mariska Tunjung vs An Se-young (18-21, 21-13, 8-21)
- All England 2022: Gregoria Mariska Tunjung vs An Se-young (16-21, 4-21).
(Tribunnewsmaker.com/Tribunnews.com/Tio, TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)