Warren Buffett Jual Hampir 50% Kepemilikan Saham Apple di Harga Tertinggi
Bisnis.com, JAKARTA – Berkshire Hathaway Inc., perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett, memangkas kepemilikan sahamnya di raksasa teknologi Apple hingga hampir 50%.
Penjualan saham Apple tersebut berdasarkan laporan keuangan kuartal II/2024 yang dirilis Berkshire pada Sabtu (3/8/2024).
Dikutip dari CNN pada Minggu (4/8/2024), Berkshire Hathaway mengungkapkan kepemilikannya di Apple bernilai US$84,2 miliar atau sekitar Rp136,2 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.175 per dolar AS) pada akhir kuartal I/2024, turun dari 790 juta lembar saham menjadi 400 juta lembar saham.
Baca Juga : Warren Buffett Cuan Rp48,9 Triliun Usai Jual Saham Bank of America
Aksi jual yang tajam ini cukup mengejutkan pasar. Pasalnya, Warren Buffet dikenal suka memegang saham dalam jangka waktu yang lama.
Berkshire Hathaway sebelumnya telah mengurangi kepemilikannya di Apple, yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$3,3 triliun. Dalam tiga bulan terakhir pada 2023, Berkshire Hathaway menjual 10 juta lembar saham Apple, mewakili sekitar 1% dari kepemilikannya di perusahaan tersebut.
Baca Juga : : Ini 3 Saham yang Dorong Kekayaan Warren Buffet Naik Rp770 Miliar Tahun Ini
Namun pada kuartal I/2024, Berkshire memangkas kepemilikannya di Apple sebesar 13%.
Sementara itu, konglomerat yang dijuluki Oracle of Omaha tersebut melaporkan rekor tumpukan uang tunai hampir US$277 miliar atau Rp448 triliun pada kuartal II/2024. Berkshire Hathaway melaporkan sekitar US$189 miliar atau Rp305,7 triliun dalam bentuk kas dan setara kas pada kuartal I/2024.
Berkshire Hathaway menjual saham senilai US$75,5 miliar atau Rp12,2 triliun pada kuartal II/2024. Bersama dengan Apple, Berkshire memangkas kepemilikan sahamnya di posisi terbesar kedua, Bank of America, menjadi US$41,1 miliar.
Laporan pendapatan menunjukkan bahwa sekitar 72% dari nilai wajar agregat Berkshire terkonsentrasi di lima perusahaan: American Express (US$35,1 miliar), Apple (US$84,2 miliar), Bank of America (US$41,1 miliar), Coca-Cola (US$25,5 miliar), dan Chevron (US$18,6 miliar).
Efek dari penjualan saham Apple, pendapatan operasional Berkshire pada kuartal II/2024 naik menjadi US$11,6 miliar (Rp18,7 triliun) atau naik dari US$10 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Buffett melepas sahamnya saat indeks saham S&P 500 menguat bahkan mencetak rekor tertinggi pada pertengahan Juli 2024, meskipun indeks telah menurun dalam tiga minggu terakhir di tengah kekhawatiran bahwa euforia kecerdasan buatan telah berlebihan.
Pada Jumat (2/8), data tenaga kerja yang lemah menggarisbawahi risiko penurunan ekonomi, dan S&P turun 1,8%.
“Anda dapat menyimpulkan bahwa ini adalah sinyal jual. Ini merupakan tingkat aktivitas penjualan yang jauh lebih tinggi daripada yang kami perkirakan,” kata Jim Shanahan, seorang analis di Edward Jones yang mengurusi Berkshire dikutip dari Bloomberg, Minggu (4/8/2024).
Berkshire milik Buffett juga telah memangkas secara signifikan kepemilikan sahamnya di Bank of America Corp, yang merupakan taruhan bank terbesarnya. Berkshire telah memangkas posisi tersebut sebesar 8,8% sejak pertengahan Juli, menurut sebuah pengajuan pada Kamis (2/8).
Berkshire telah berjuang untuk menemukan cara untuk menggunakan tumpukan uang tunai karena harga saham melonjak dan aktivitas transaksi stagnan.
Pada rapat pemegang saham tahunan perusahaan yang digelar Mei 2024, Buffett mengatakan bahwa ia tidak terburu-buru membelanjakannya
“kecuali kita berpikir kita melakukan sesuatu yang memiliki risiko sangat kecil dan dapat menghasilkan banyak uang,” ucap Warren Buffet.
Sejak Berkshire pertama kali mengungkapkan kepemilikan sahamnya di Apple pada 2016, Buffett telah memanfaatkan kepemilikannya untuk mengakumulasi keuntungan yang sangat besar.
Berkshire hanya menghabiskan US$31,1 miliar untuk 908 juta lembar saham Apple yang dimilikinya hingga akhir 2021. Sekarang, sekitar 400 juta saham Apple yang dimilikinya bernilai US$84,2 miliar pada akhir Juni 2024.