Informasi Terpercaya Masa Kini

Pesan Terakhir Bripda Sony Anggota Polres Seluma ke Ibunda Sebelum Tewas: Pamit Berangkat Tugas

0 7

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Anggota Polres Seluma Bripda Sony yang tewas saat akan menangkap pelaku pembacokan ternyata sempat memberi pesan terakhir kepada sang ibunda, Jumat (2/8/2024) siang.

Hal tersebut disampaikan oleh Paman korban, Irawan saat ditemui di rumah duka, Sabtu (3/8/2024).

Irawan menjelaskan sebelum kepergian, Bripda Sony hanya mengabari Ibundanya melalui pesan WhatsApp, sebelum salat jumat.

“Saya ada tugas untuk penangkapan, sesudah jumat ini,” jelasnya.

Namun, setelah itu tidak ada kabar lagi dari Bripda Sony. 

“Ditelfon-telfon tidak diangkat, karena belum juga ada kabar, dan kebetulan saya ada anak di Seluma, polisi juga, tidak aktif juga (nomor handphone Bripda Sony), akhirnya saya mencoba hubungi istrinya,”

“Dapat kabar itu, sebenarnya dirahasiakan masih di rumah sakit, tapi saya cari tau lagi dan hubungi lagi, ternyata almarhum sudah meninggal dunia,” ujar Irawan kepada TribunBengkulu.com.

Tambahnya, Bripda Soni selalu menjalankan tugasnya dengan baik, hingga dia menghembuskan nafas terakhirnya.

“Sehari-hari almarhum itu memiliki pribadi yang baik, dirumah maupun disana, dia tidak lupa dengan kewajibannya seperti sholat lima waktu,” tambah Irawan.

Baca juga: Awal Mula Polisi Dibacok Bapak dan Anak di Pondok Kebun Seluma Bengkulu

Tiga hari sebelum kejadian tragis yang menimpa Bripda Soni, salah satu paman almarhum soni, mengatakan bahwa ia seperti memberikan firasat atas kepergiannya. 

“Sebelumnya tiga hari yang lalu, almarhum kerumah saya, dia itu seperti gembira terus, biasanya saya tawarkan makan, dia makan, tapi waktu itu dia tidak makan, dengan alasan bahwa almarhum mau cepat-cepat pergi, karena besok sudah bertugas lagi ke seluma,” ungkap Irawan.

Almarhum Bripda Soni, dikenal sebagai orang yang selalu menekuni pekerjaannya, memiliki pribadi yang baik kepada keluarga, tetangga maupun teman-temannya.

Sama halnya yang diungkapkan oleh salah satu teman semasa sekolah almarhum Triuli (23).

“Almarhum, sosok yang baik dan ramah, serta dia sangat menyayangi sekali adiknya,” ujar Triuli.

Triuli mengungkapkan, bahwa masih tidak percaya akan kepergian almarhum secepat itu.

Rasa duka yang mendalam atas kepergian Bripda Soni atas kejadian yang menimpanya juga dirasakan oleh kakak angkatnya Made Sukiade.

“Atas kepergian beliau, tentunya kami sekeluarga besar, merasa sangat kehilangan, apalagi ananda kami ini masih muda,”

“Dalam proses pengabdian kepada bangsa dan negara, terutama di Polri, beliau cukup baik dalam proses pekerjaannya apapun ditugaskan, selalu siap untuk melaksanakannya,” ucap Made Sukiade.

Sementara pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Bripda Soni, untuk selama-lamanya.

“Bagaimanapun kami sudah ikhlas, untuk menghadapi cobaan yang sangat berat ini, sehingga mudah-mudahan ananda baik didalam tugasnya, ada kesalahan-kesalahan mohon untuk dimaafkan dan insyaallah diampunkan dan diterima di sisi Allah SWT, ” ungkapnya.

Kronologi Lengkap

Bripda Sony Bintang Alfalah personil Satreskrim Polres Seluma gugur saat bertugas melakukan penangkapan pelaku pembacokan dua warga Kelurahan Sembayat, Kecamatan Seluma Timur Kabupaten Seluma Bengkulu, Jum’at petang (2/8/2024) sekira pukul 16.00WIB.

Kapolres Seluma AKBP Arief Eko Prasetyo melalui Kasi Humas Iptu Andi Winawan menceritakan kronologi yang menyebabkan meninggalnya personil Satreskrim Polres Seluma ini.

“Peristiwa ini berawal dari insiden pembacokan dua warga Sembayat pada Kamis siang (2/8/2024),” ucap Kasi Humas, Sabtu (3/8/2024).

Mengetahui adanya insiden pembacokan ini lanjut Kasi Humas, pada Jum’at siang (2/8/2024) sekira pukul 14.00WIB. Sebanyak 13 orang personil Satreskrim Polres Seluma bermaksud akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembacokan.

TKP nya di pondok pelaku di wilayah perkebunan Gena Kayu Agho di hulu Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara. Dengan medan yang sulit, untuk ke lokasi pondok ditempuh dengan berjalan kaki.

“Pukul 15.00 WIB, anggota tiba di lokasi jalan masuk pondok pelaku untuk memarkirkan kendaraan. Lalu berjalan kaki sejauh lima kilometer menuju pondok pelaku,” jelas Andi Winawan.

Sekira pukul 16.00 WIB, anggota tiba di pondok pelaku. Namun langsung disambut dengan dengan hunusan dan bacokan senjata tajam jenis parang oleh pelaku yang diketahui berjumlah tiga orang.

“Tiga pelaku ini merupakan bapak dan anak, bapaknya Ardan (52) lalu Je (15) dan Re (13),” imbuhnya.

Satu pelaku yaitu Je langsung kabur saat anggota datang. Sementara Ardan dan Re menyerang anggota dengan membabi buta menggunakan parang.

Sehingga naasnya Bripda Sony Bintang Alfalah bersama Kanit Pidum Ipda Bambang Ilyadi terkena sabetan parang pelaku yang membabi buta tersebut.

“Bripda Sony terkena sabetan di pergelangan tangan, lengan, kepala dan kaki. Sementara pak Kanit Pidum terkena sabetan di tangan dan lengan, sehingga keduanya langsung tekapar di TKP,” ungkap Kasi Humas.

Kedua pelaku Ardan dan anaknya Reki langsung dilakukan tindakan tegas oleh anggota kata Andi Winawan dengan ditembak mati. Setelah itu barulah dilakukan evakuasi terhadap Bripda Sony dan Kanit Pidum.

“Bripda Sony tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia karena kehabisan banyak darah. Sementara pak Kanit Pidum usai di rawat di RSUD Tais, langsung di rujuk ke rumah sakit Bhayangkara Bengkulu,” beber Kasi Humas.

Isak Tangis Keluarga Bripda Sony

Pagi itu sekitar pukul 08.00 WIB, terdengar isak tangis di rumah Bripda Soni di Jalan Flamboyan 5 Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu.

Terlihat juga banyak orang yang berdatangan untuk melayat.

Jenazah Bripda Soni sudah berada di rumah duka. Bripda Soni tewas dalam tugas saat melakukan penangkapan pelaku pembacokan di Kecamatan Seluma Utara. Ia terkena sabetan sejata tajam yang membuatnya kehabisan banyak darah. 

Ia meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

Terlihat kesedihan di wajah Achwan Zarmidi dan Yanti orangtua dari dari Bripda Soni. 

Achmad Zarmidi mengungkapkan, awalnya keluarga menerima kabar anaknya mengalami insiden saat melakukan penangkapan itu.

“Kami belum dikasih tau kabarnya apa, karena baru diketahui kabar mengalami kecelakaan operasi penangkapan,” ujarnya, Sabtu (3/8/2024).

Namun setelah itu dirinnya kembali mendapat kabar.

Jika anaknya anaknya meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

“Saya ikhlas, mohon doanya untuk semua masyarakat biar kami kuat menjalani semua ini,” ungkap Medi.

Semasa hidupnya almarhum terkenal sosok yang Ramah, mudah bergaul dan insyaalah sholatnya bagus.

Sebagai informasi almarhum akan disholatkan di Masjid Dahrul Ihsan.

Leave a comment