Tabiat Angkuh Pemilik Daycare,Meita Irianty Bertindak Keji Dipicu Anak Nakal Rewel Nangis Terus
TRIBUNJAKARTA.COM – Pemilik Daycare sekaligus influencer parenting, Meita Irianty dikenal sebagai sosok yang angkuh.
Meita Irianty atau dikenal Tata Irianty telah ditetapkan sebagai penganiayaan anak yang dijerat UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 Pasal 80 ayat 1 dan ayat 2 dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Polisi pun mengungkap alasan Meita Irianty melakukan kekerasan terhadap dua anak berusia dua tahun dan sembilan bulan.
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan pemilik daycare Wensen School yang berlokasi di Harjamukti, Depok itu mengaku khilaf melakukan penganiayaan.
“Ada pernyataan kalau yang bersangkutan ini kesal dengan anak-anak, jadi anak yang pertama yang berusia 2 tahun menjadi yang sudah melaporkan ke kita orang tuanya itu karena dianggapnya nakal begitu ya sehingga dia kesal dan melakukan kekerasan terhadap anak itu,” kata Kombes Arya dikutip TribunJakarta.com dari Youtube TV One, Jumat (2/8/2024).
Kemudian, kata Arya, korban kedua yang masih berusia 9 bulan dianiaya karena rewel dan kerap menangis.
“Sehingga dilakukan kekerasan juga terhadap anaknya itu jadi sementara alasannya masih itu,” kata Kombes Arya.
Kombe Arya lalu menjelaskan perkembangkan kasus penganiayaan terhadap anak yang dilakukan influencer parenting tersebut.
Dimana pada hari ini, polisi memeriksa tiga guru yang pernah bekerja di Wensen School.
Hasilnya, ketiga saksi tersebut mengakui Meita Irianty berada di lokasi kejadian. Mereka mengetahui kasus penganiayaan itu melalui rekaman CCTV.
“Nah kejadian CCTV-nya sendiri itu kan memang dari awal kita menerima ada tiga CCTV dengan waktu yang berbeda sehingga kita menduga ada korban-korban lain dari situ,” ujarnya.
Kombes Arya mengakui pihaknya kesulitan mendapatkan rekaman CCTV sebulan lalu saat insiden penganiayaan terjadi. Alasannya, rekaman CCTV tersebut sudah terhapus.
Sehingga, polisi masih berpegang pada alat bukti tiga CCTV yang ada saat ini.
“Saksi-saksi ini tidak ada yang melihat secara langsung dan dua diantaranya adalah guru baru yang satu adalah yang lama sehingga mereka tidak mereka hanya tahu itu dari CCTV untuk tindak kekerasan dilakukan terhadap anak,” imbuh Kombes Arya.
Meita Irianty, kata Kombes Arya, beraksi seorang diri saat bertindak keji melakukan kekerasan terhadap anak. Sehingga guru lain tidak mengetahui ulah keji pemilik daycare tersebut.
Selain itu, Kombes Arya Perdana mengungkapkan hingga kini baru dua orangtua korban yang melaporkan kasus tersebut.
Tetapi berdasarkan keterangan saksi bahwa terdapat 10 anak yang dititipkan di daycare tersebut. Polisi sedang mencari identitas dari 10 anak itu.
Polisi, kata Kombes Arya, akan mencari orangtua dari anak-anak yang dititipkan di daycare itu.
“Apakah pernah mengalami tindak kekerasan atau mungkin ada tanda-tanda yang dimunculkan dari anak-anak tersebut kepada orang tuanya bahwa ada tanda kekerasan yang pernah dialami oleh anak-anak tersebut,” ungkapnya.
Kondisi Meita Irianty
Kombes Arya juga mengungkapkan kondisi kesehatan pelaku yang sempat menurun sehingga dibantarkan ke RS Polri Kramat Jati.
Kemudian, Meita kembali ditahan setelah dokter menyatakan dalam kondisi baik.
Pada hari ini, Kombes Arya juga mengungkapkan Meita kembali dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
“Kondisinya dinyatakan baik oleh dokter sehingga kita kembalikan lagi ke sel nah itu nanti akan kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut eh di kemudian hari tentang tindakan-tindakan dan latar belakang,” imbuhnya.
Sementara kondisi korban pertama berusia dua tahun dalam kondisi ceria. Polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi psikologis korban.
“Sedangkan untuk kondisi tubuhnya sendiri saat ini dalam kondisi baik gitu ya karena mungkin kejadian sudah sebulan yang lalu sehingga kalau kita lihat saat ini kondisinya baik,” ujar Kombes Arya.
Sedangkan korban kedua berusia 9 bulan, polisi masih menunggu hasil visum yang dilakukan pada saat pemeriksaan.
Tabiat Angkuh
Meita Irianty pemilik Wensen Daycare yang melakukan penganiayaan kepada anak balita dikenal sebagai orang yang angkuh.
“Menurut pengakuan ayah salah satu korban ke Bareskrim Polri, pelaku orangnya angkuh,” kata Fathia Fairuza, tim kuasa hukum korban, di Polres Metro Depok, Jalan Margonda, Jumat (2/8/2024).
Setiap kali orangtua korban mengantar anaknya ke Wensen Daycare, lanjut Fathia, Meita tidak begitu peduli.
“Kalau ketemu jarang menyapa, dianggap angin lewat begitu. Dia tidak pernah menyapa orang tua yang menyelolahkan anak di situ,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Puryanto, pemilik bengkel yang berada di samping Wensen Daycare.
“Orangnya jarang menyapa kalau ke sini,” kata Puryanto saat ditemui di Harjamukti, Selasa (31/7/2024).
Puryanto menjelaskan Tata beberapa kali membawa mobilnya untuk diperbaiki di bengkel tempat kerjanya.
“Kalau tidak salah ingat dua kali dia bawa mobilnya ke sini. Kesan saya sih orangnya tidak ramah dan agak sombong,” katanya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya