Kata Pemimpin Hizbullah Usai Komandan Militernya Dibunuh Israel, Perang Bakal Segera Terjadi?
BEIRUT, KOMPAS.TV – Pemimpin Hizbullah Hassan Nasralah langsung bereaksi setelah komandan militernya dibunuh oleh Israel.
Nasrallah menegaskan bahwa Israel telah melewati batas dengan pembunuhan yang dilakukan lewat serangan udara ke wilayah Beirut itu.
Hal ini pun memicu kekhawatiran perang sepenuhnya antara Israel dan Hizbullah akan segera terjadi.
Baca Juga: Rusia-AS Tukar Tahanan, 24 Napi Dibebaskan Termasuk Jurnalis Evan Gershkovich
Israel melakukan serangan udara ke wilayah selatan Beirut pada Selasa (30/7/2024), dan membunuh komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr.
Shukr tewas bersama penasihat militer Iran, dan juga lima warga sipil lainnya.
Hal itu diyakini sebagai pukulan paling serius bagi Hizbullah, dan mendorong mereka akan melakukan pembalasan di perbatasan selatan Lebanon bersama dengan Perang Gaza, yang menjadi konflik regional besar.
Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (2/8/2024), dalam peringatan komandan yang terbunuh, Nasrallah mengatakan konflik tersebut telah memasuki fase baru, dan tidak seperti fase sebelumnya.
Ia juga mengatakan bahwa Israel telah melewati batas dengan menyerang markas kelompok tersebut.
Nasrallah mengatakan sebuah negara yang namanya tak disebutkan telah memintanya untuk menghadapi ini dengan cara yang bisa diterima, atau sama sekali tak melakukannya.
Tetapi, ia menegaskan bahwa sulit bagi Hizbullah untuk tak merespons serangan tersebut.
“Tak ada diskusi di titik ini. Yang ada antara kami dan Anda, hanyalah hari, malam dan juga medan perang,” kata Nasrallah.
Baca Juga: Israel Klaim Bunuh Komandan Tertinggi Brigade Qassam Mohammed Deif, Hamas Masih Bungkam
Ia mengatakan Hizbullah telah menghentikan operasinya selama dua hari terakhir untuk menghormati para korban serangan.
Meski begitu, ia akan bekerja secara normal, meski pembalasan atas pembunuhan Shukr akan dilakukan kemudian hari.
“Responnya akan datang, baik secara menyebar ataupun bersamaan,” ucapnya.