Respon Dedi Mulyadi Disemprot Hotman Cuma Cari Popularitas dan Sibuk Wara-wiri di Kasus Vina Cirebon
SRIPOKU.COM – Ketua Tim Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris menyindir Dedi Mulyadi dalam konferensi pers yang digelar Tim Hotman 911 di salah satu keraton di Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (30/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Hotman Paris menilai Dedi Mulyadi tidak memiliki kompetensi sebagai saksi dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal yang kini bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon.
Hotman pun mempertanyakan kehadiran Dedi Mulyadi dalam persidangan PK Saka Tatal, termasuk sidang lanjutan yang digelar pada Selasa (30/7/2024).
“Aku juga bingung sama itu orang. Ngapain dia maju ke persidangan? Dia kan bukan saksi. Sudah cukuplah,” ujar Hotman Paris.
Hotman Paris pun menyindir Dedi Mulyadi yang dinilainya mencari popularitas lewat kasus Vina Cirebon untuk pencalonan dirinya sebagai gubernur Jawa Barat.
“Sudah cukuplah ini sudah populer. Mudah-mudahan cepat terpilih pencalonan (gubernur),” kata Hotman Paris.
Hotman meminta Dedi Mulyadi agar berhenti terjun langsung di dalam kasus Vina Cirebon.
Baca juga: Isi Rekaman CCTV Kasus Vina Cirebon Akhirnya Dibuka Iptu Rudiana: Gambar tak Jelas, Saya Tidak Ambil
“Sudah cukuplah kampanye, sudah cukuplah, Mas. Sudah selesailah itu. Janganlah terus-terusan itu berlanjut terus. Anda tidak memenuhi syarat sebagai saksi,” ujar Hotman.
“Kalau kalah populer, Anda masih kalah sama gue populernya,” lanjut Hotman Paris.
Pernyataan Hotman Paris itu pun viral di media sosial dan pemberitaan.
Terkait hal tersebut, Dedi Mulyadi angkat suara.
Mantan Bupati Purwakarta itu menyampaikan alasannya membela tyujuh orang terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Hal tersebut disampaikan Dedi Mulaydi lewat akun instagramnya @dedimulaydi71 pada Rabu (31/7/2024).
Dalam videonya bersama Dede selaku saksi kunci kasus pembunuhan Vina, Dedi Mulyadi mengigatkan kepada semua pihak yang mencibirnya.
Sebab, dirinya menegaskan telah memiliki sejumlah bukti yang menunjukkan ketujuh terpidana tidak bersalah, yakni Jaya, Eko Ramadhani, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Sudirman, dan Rivaldi Aditya Wardana.
“Jadi yang hari ini saya begini-saya begini, di media, di televisi, di mana-mana, saling membantah, nanti saya bawa ya dokumennya, kalian tiadak akan bisa saling bantah,” ungkap Dedi Mulyadi.
“Inget loh, saya mah tidak ingin, tidak punya niat untuk membuat Aep dipidana,” tegas Dedi Mulyadi.
“Saya mah hanya satu Ep, ingin membuat tujuh orang itu dibebaskan dari penjara, ini,” jelasnya.
“Aku nggak penting, apa sih artinya menjarain Dede, menjarain Aep, menjarain siapapun, Aku mah nggak penting,” ungkap Dedi Mulyadi.
“Aku mah hanya minta tujuh orang ini bisa bebas dari penjara, itu pun harus melalui proses PK (peninjauan Kembali),” jelasnya.
“Jadi kalau nanti Dede bersaksi jujur, nanti ditambah Aep juga sama dengan Dede, maka pembebasan yang tujuh (terpidana) ini semakin mendekati,” ungkap Dedi Mulyadi.
Dedi pun mengingatkan Aep agar tidak membawa dendam dalam penyelesaian kasus ini.
Diketahui, berdasarkan pengakuan Aep kepada Dede, alasan Aep menyampaikan keterangan palsu ketika membuat BAP kasus pembunuhan Vina didasarkan peristiwa tiidak menyenangkan.
Kepada Dede, Aep mengaku pernah dipukul oleh para terpidana.
“Kalau persoalan Aep marah sama mereka, wah menurut saya kan mereka sudah menebus penderitaan sudah delapan tahun (di penjara). Menurut saya sudah cukup deh kalau hanya sekedar mukul kemudian harus berdampak pada penderitaan,” beber Dedi Mulyadi.
“Itupun kata kamu ya,” ujar Dedi Mulyadi kepada Dede.
“Iya kata Aep juga,” balas Dede menegaskan.
“Saya tanya Aep, ‘Ep buat apa kesaksian kayak gini?’,” ujar Dede menirukan pertanyaannya kepada Ketika membuat BAP atas kasus pembunuhan Vina.
“‘Ah udah, saya kesel sama warga sekitar situ, pernah mukulin saya kemaren’,” ungkap Dede melanjutkan.
“Katanya dia (Aep) bilang begitu. Dendamlah itu intinya,” ujar Dede.
Alasan Dedi Mulyadi Terlibat Dalam Kasus Pembunuhan Vina
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi pun menyampaikan alasan utamanya terlibat dalam kasus pembunuhan Vina.
Bukan mencari popularitas, tetapi ingin menghadirkan keadilan terhadap ketujuh terpidana.
Para terpidana katanya tidak bersalah.
Tuduhan yang ditujukan kepada mereka pun tidak benar.
“Hari ini saya menyampaikan, kalau saya ingin bersedia membantu apapun buat Saka Tatal, buat Tim Pengacaranya dan Dede pun ingin hadir, kita sama-sama ingin hadir. Tetapi kehadiran kita itu harus, kalau kehadiran Dede ya, kalau saya kan tidak punya kuasa hukum apapun. Kehadiran Dede harus seizin dari pengacara,” ungkap Dedi Mulyadi.
“Nah saya nggak tahu pengacaranya punya pertimbangan apa membuat Dede tidak boleh hadir, biarkan itu pengacara yang menjelaskan dan Bang Farhat, Bu Titin dan yang lainnya saya doain semoga lancar dan semoga bisa berkomunikasi antar pengacara. Barangkali pengacara punya strategi untuk menjaga yang tujuh terpidana, punya langkah-langkah strategi yang dimiliki, kita nggak bisa menjelaskan, karena itu bukan ranah kita,” bebernya.
“Kita mah ikut saja, disuruh hadir lagi, kita hadir lagi!” tegas Dedi Mulyadi.
Hotman Paris Minta Dedi Mulyadi Berhenti Cari Popularitas
Diberitakan sebelumnya, Hotman Paris menyindir Dedi Mulyadi yang sempat akan dijadikan saksi dalam sidang PK Saka Tatal dalam konferensi pers yang digelar Tim Hotman 911 di salah satu keraton di Cirebon, Jawa Barat pada Selasa (30/7/2024).
Menurut Hotman Paris, Dedi Mulyadi tidak memiliki kompetensi sebagai saksi dalam sidang PK Saka Tatal.
Karenanya Hotman mempertanyakan untuk apa Dedi dihadirkan dalam persidangan PK Saka Tatal yang digelar di hari yang sama, Selasa (30/7/2024).
“Aku juga bingung sama itu orang. Ngapain dia maju ke persidangan? Dia kan bukan saksi. Sudah cukuplah,” ujar Hotman Paris.
Hotman Paris pun menyindir Dedi Mulyadi yang dinilainya mencari popularitas lewat kasus Vina Cirebon untuk pencalonan dirinya sebagai gubernur Jawa Barat.
“Sudah cukuplah ini sudah populer. Mudah-mudahan cepat terpilih pencalonan (gubernur),” kata Hotman Paris.
Hotman meminta Dedi Mulyadi agar berhenti terjun langsung di dalam kasus Vina Cirebon.
“Sudah cukuplah kampanye, sudah cukuplah, Mas. Sudah selesailah itu. Janganlah terus-terusan itu berlanjut terus. Anda tidak memenuhi syarat sebagai saksi,” ujar Hotman.
“Kalau kalah populer, Anda masih kalah sama gue populernya,” lanjut Hotman Paris.
Hotman Paris juga menanggapi pernyataan Iptu Rudiana sebelumnya yang mengaku telah melaporkan Dedi Mulyadi ke polisi atas dugaan kesaksian palsu.
Menurut Hotman hal itu bisa membuat Dedi Mulyadi terancam maju di Pilgub 2024 Jawa Barat.
“Entar enggak tercapai dong jadi gubernur,” kata Hotman Paris.
Mendengar pernyataan tersebut, Iptu Rudiana pun tersenyum lebar saat konferensi pers berlangsung.
Sebelumnya diketahui, di akun YouTube Dedi Mulyadi, saksi Dede secara terang-terangan mengaku kesaksian yang diberikannya pada kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 lalu adalah palsu dan atas suruhan Iptu Rudiana.
Iptu Rudiana dalam konferensi pers secara terang-terangan membantah adanya skenario kesaksian yang hadir darinya.
Menurutnya keterangan yang diberikan Dede dalam podcast Dedi Mulyadi adalah kebohongan semata.
“Tidak benar (saya mengarahkan kesaksian Dede-red),” kata Iptu Rudiana dalam konferensi pers tersebut, Selasa (30/7/2024).
Lantas Hotman Paris selaku kuasa hukum keluarga almarhumah Vina merespons pernyataan dari Iptu Rudiana tersebut.
Hotman Paris melontarkan pertanyaan kepada Iptu Rudiana apa yang dilakukannya atas keterangan Dede dalam podcast Dedi Mulyadi.
Secara gamblang, Iptu Rudiana melalui kuasa hukumnya telah melaporkan Dede dan Dedi Mulyadi yang menuduh dirinya sebagai pembuat skenario kesaksian palsu.
“Sudah dilaporkan (ke polisi-red),” kata Iptu Rudiana.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com