Fakta-fakta Selebgram Ella Nanda Viral Tewas Usai Sedot Lemak,Kronologi hingga Bantahan WSJ Klinik
TRIBUNKALTIM.CO – Berikut fakta-fakta selebgram Ella Nanda yang viral tewas usai sedot lemak, kronologi hingga bantahan klink WSJ di Depok soal dugaan malpraktik.
Salah satu unggahan Instagram @temanpolisi memberitakan soal tewasnya selebgram Ella Nanda karena sedot lemak.
Hingga saat ini, kasus tewasnya selebgram Ella Nanda masih menjadi perbincangan.
Klinik kecantikan di Depok tempat selebgram Ella Nanda pun diduga melakukan malpraktik.
Namun, pihaknya membantah dugaan tersebut.
Baca juga: Fakta-fakta Wanita Asal Medan Viral Diduga Tewas karena Sedot Lemak di Klink Kecantikan di Depok
Kronologi versi pengacara WSJ klinik
Rikardo Siahaan, pengacara WSJ Klinik menjelaskan kronologi selebgram Ella Nanda Sari (24) yang tewas diduga usai menjalani perawatan sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di kawasan Kota Depok, Jawa Barat.
Kata Rikardo, awalnya Ella datang ke klinik kecantikan milik kliennya seorang diri sambil membawa berkas administrasi untuk pendaftaran.
“Setelah tahapan itu, Ella masuk ke ruang tindakan, sedot lemak,” kata Rikardo dalam keterangannya, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV, Senin (29/7/2024).
Ia menjelaskan, proses sedot lemak di lengan pertama berjalan dengan normal tanpa ada permasalahan apapun.
Usai sedot lemak pertama, selebgram asal Medan, Sumatera Utara itu sempat mengabadikan lengannya dan kedua tangannya melalui kamera HP-nya.
Permasalahan timbul saat dokter melakukan penyedotan lengan kedua, korban sempat mengigau hingga akhirnya tindakan diberhentikan.
“Karena saat itu Ella mengigau, membuat dokter menghentikan tindakan dan langsung memberikan infus, setelah diinfus, dokter mengetahui ada pembuluh darah yang pecah,” ungkapnya.
Beberapa saat kemudian, korban tidak sadarkan diri hingga akhirnya dilarikan ke RS Bunda di Jalan Margonda Raya, Depok.
Namun setibanya di rumah sakit, korban sudah meninggal dunia.
“Dalam proses sedot lemak jika klinik kecantikan tidak dilengkapi pengecekan laboratorium pasien akan diminta melakukan pengecekan di laboratorium rumah sakit manapun, agar dokter klinik kecantikan mengetahui kondisi pasien saat akan dilakukan tindakan,” ujar Rikardo.
Ia bilang, hasil pengecekan laboratorium, dokter menyatakan pasien dalam kondisi baik sebelum melakukan sedot lemak.
Kepada dokter, korban juga mengaku sudah menjalani istirahat selama dua hari sebelum melakukan tindak medis.
“Setelah jalani rangkaian pemeriksaan termasuk tensi darah yang hasil pemeriksaannya normal, korban langsung melakukan tindakan,” ucapnya.
Usai tindakan, korban ternyata tidak jujur kepada dokter karena belum menjalani istirahat sebagai prosedur penanganan medis.
“Dokter klinik langsung bertindak cepat, hingga akhirnya saat dalam perjalanan dokter baru mengetahui kalau korban menjawab tidak jujur, lantaran saat ditanya sudah istirahat korban menjawab dua hari sudah istirahat, namun saat ditanya oleh sopir yang mengantar.
Korban dijemput di bandara, saat itu korban baru tiba dari medan,” tegas Rikardo.
Usai korban ditanyakan tewas, pihak WSJ Beauty Clinic langsung mengurus jawabnya ke rumah duka di Medan, Sumatera Utara.
Pihak klinik juga telah melakukan mediasi kepada korban dan akan membantu anak korban yang masih balita.
“Dengan mediasi ini akhirnya keluarga korban dan juga pihak klinik kecantikan sepakat berdamai,” pungkasnya.
Baca juga: Video Viral Alex Padilla Pacar Lamine Yamal Selingkuh, Langsung Diunfollow Wonderkid Barcelona
Peluang jenazah diautopsi
Pihak Polres Metro Depok menjawab kemungkinan akan dilakukannya autopsi terhadap jenazah Ella Nanda yang tewas saat menjalani tindakan sedot lemak.
Menurut Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana pihak Kepolisian belum berkoordinasi dengan keluarga terkait rencana otopsi terhadap jenazah Ella Nanda.
“Belum ini (koordinasi dengan keluarga terkait rencana autopsi),” kata Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana, Senin (29/7/2024).
Akan tetapi, tindakan autopsi memang langkah yang harus dilakukan untuk menggali kasus ini.
“Autopsi satu hal yang diharuskan untuk kasus adanya kematian korban,” terang Kombes Pol Arya Perdana.
“Kita harus tahu meninggalnya karena apa,” tutupnya.
Polisi periksa 2 saksi
Arya menyampaikan, pihaknya telah memeriksa dua saksi terkait dugaan kasus malapraktik yang menyebabkan Ella meninggal setelah operasi sedot lemak di klinik kecantikan daerah Depok.
“(Dua saksi yang diperiksa) dari dokter yang menangani (melakukan tindakan medis terhadap Ella) dan suami dari pemilik klinik (tempat operasi dilakukan),” ujar Arya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kedua saksi tersebut telah memberikan keterangan yang memperkuat dugaan malapraktik.
“Sampai saat ini sudah ada dua orang saksi yang kita periksa, interogasi yang kita peroleh keterangan bahwa memang ada kejadiannya,” tutur Arya.
Pihak kepolisian saat ini tengah mengembangkan kasus ini dengan menggali keterangan dari saksi-saksi lain serta mengumpulkan bukti yang diperlukan.
Termasuk memastikan apakah klinik tersebut telah menjalankan prosedur medis sesuai dengan standar yang berlaku dan tenaga medis yang terlibat memiliki kualifikasi yang diperlukan.
Penyelidikan dilakukan dengan memverifikasi dokumen perizinan klinik, sertifikasi, dan kompetensi dokter yang melakukan perawatan terhadap Ella.
“Pengecekan pertama, perizinannya ada apa engga. Kedua, kapabilitas dokternya ini apakah memiliki sertifikasi untuk melakukan itu (operasi sedot lemak) apakah dia memang dokter khusus di bidang itu, nanti kita dalami,” ujar Arya.
Baca juga: Video Viral Pejabat Asal Boyolali Digerebek Istri Sah, Selingkuh dengan Mahasiswi
Klinik pernah dilaporkan
Arya mengungkapkan, klinik kecantikan tempat ENS menjalani operasi sedot lemak pernah dilaporkan ke polisi pada 2023. Klinik itu dilaporkan atas kasus dugaan malapraktik yang sama.
“Sebelumnya sama sedot lemak juga di tahun 2023. Tetapi kita tidak mendalami lagi soal itu, pokoknya kejadian sama tahun 2023,” ujar Arya.
Saat itu, terdapat pasien mengeluhkan efek samping setelah menjalani prosedur kecantikan di klinik tersebut.
Namun, kasus tersebut tidak dilanjutkan karena pihak korban mencabut laporannya.
“Seperti mungkin ada kesepakatan antara pihak klinik dan korban. Kalau tidak salah, korbannya masih ada (hidup),” ujar Arya.
Keluarga Minta Kasus Kematian Ella Nanda Diusut
Pihak keluarga selebgram asal Medan, Ella Nanda meminta kasus kematian Ella usai menjalani sedot lemak di Klinik Kecantikan Depok diusut tuntas.
Pihaknya mengaku Ella dalam kondisi sehat sebelum menjalani tindakan tersebut.
Kakak Ella Nanda mengatakan, adiknya berangkat dari Medan pada 22 Juli dalam kondisi sehat.
Bahkan Ella diakui masih sempat berkomunikasi dengan keluarga dan sejumlah rekannya sebelum melakukan tindakan sedot lemak.
Namun pada sore harinya pihak keluarga mendapat kabar, bahwa korban dibawa ke rumah sakit dan sudah meninggal dunia.
Melihat ada kejanggalan dan dugaan malapraktik pada klinik kecantikan tempat korban melakukan sedot lemak, pihak keluarga meminta kasus ini diusut tuntas.
Kata Ketua RT setempat
Ketua RT setempat, Imam Sutrisno mengatakan, pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam kepengurusan perizinan pembangunan tempat usaha klinik kecantikan tersebut.
“Operasional sebagai sebagai sebuah usaha itu nggak pernah lewat kita karena regulasinya,” kata Imam pada Sabtu (27/7/2024).
Imam mengungkapkan, izin usaha dari klinik tersebut langsung dilimpahkan ke dinas terkait tanpa adanya pemberitahuan ke pengurus RT atau RW setempat.
Kini, buntut dari kasus tewasnya Ella, Imam mengatakan, warga sekitar turut terkena imbasnya lantaran dimintai keterangan.
“Termasuk macam penduduk aja begitu ada yang pindahan dari wilayah mana masuk ke sini atau dari sini masuk keluar itu langsung ke Dukcapil Kecamatan kita tidak tahu apa-apa,” ungkapnya.
Imam menuturkan, pelibatan pengurus lingkungan sekitar oleh klinik kecantikan itu hanya dilakukan saat pendirian bangunan.
Namun, dia mengaku tidak tahu terkait fungsi dari bangunan itu, apakah akan dijadikan tempat tinggal atau lokasi usaha.
“Rumah tinggal (izinnya) kalau enggak salah, tapi saya tidak tahu persis itu sebagai rumah tinggal atau usaha salon, waktu itu saya enggak ingat lagi,” ungkapnya.
Imam menyebut, klinik kecantikan WSJ baru buka sekitar awal tahun 2024.
“Waktu awal itu di luar area kita artinya di luar RT 1/RW 05. Sekarang baru masuk ke RT kami, wilayah kami dan aktivitasnya memang awalnya sebagai sebuah calon kecantikan terus menambah ekspansi dalam bentuk sebuah klinik kecantikan,” ujarnya.
Klinik Sudah Tutup
Imam menuturkan klinik kecantikan itu sudah tidak terlihat beroperasi sejak beberapa hari yang lalu.
Namun, dia mengaku tidak mengetahui terkait alasan klinik kecantikan itu tutup apakah berkaitan dengan kasus tewasnya Ella.
Bahkan, Imam mengungkapkan tidak tahu jika ada kasus tewasnya Ella setelah melakukan sedot lemak di klinik kecantikan itu.
“Saya tahu dari Anda (wartawan) malah, tidak tahu (kasus kematian),” ujarnya dikutip dari Warta Kota.
Memang, berdasarkan pantauan dari Warta Kota pada Sabtu siang kemarin, klinik kecantikan WSJ tampak sepi dan tidak ada aktivitas pelayanan.
Selain itu, area depan klinik juga tertutup rapat oleh pagar besi hitam.
Lalu, berdasarkan papan yang terpasang, waktu operasional klinik tersebut dari pukul 09.30-20.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Kronologi Selebgram Ella Nanda Tewas Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Selebgram Ella Nanda Tewas Saat Jalani Sedot Lemak, Pihak Kepolisian Jawab Kemungkinan Bakal Autopsi Jenazah Korban
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul 7 Fakta Selebgram Ella Nanda Sari Tewas Usai Sedot Lemak, Pembuluh Darah Pecah, Polisi Periksa Saksi
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim