Lo Kheng Hong Borong Saham ABMM 452.100 Lembar
Bisnis.com, JAKARTA — Lo Kheng Hong kembali memborong saham PT ABM Investama Tbk. (ABMM).
Aksi borong saham ABMM oleh Lo Kheng Hong kembali berlanjut pada periode berjalan 2024.
Teranyar, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan pembelian sebanyak 452.100 lembar saham ABMM oleh Lo Kheng Hong pada 26 Juli 2024.
Baca Juga : Cair Lagi, Lo Kheng Hong Nikmati Guyuran Dividen Rp83,84 Miliar
Setelah transaksi, jumlah saham ABMM yang dipegang oleh Lo Kheng Hong bertambah menjadi 139,93 juta lembar atau setara dengan 5,08%.
Dalam catatan Bisnis, Pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu terekam beberapa kali memborong saham ABMM sepanjang periode berjalan 2024.
Baca Juga : : Cuan Dividen GJTL, Lo Kheng Hong Berburu Saham Mercy Harga Bajaj
Sebagaimana diketahui, Lo Kheng Hong baru saja memborong 50.000 lembar saham ABMM pada Selasa (16/7/2024). Alhasil, setelah transaksi jumlah yang dipegang naik menjadi 139,47 juta lembar atau setara dengan 5,07%.
Aksi borong membuat Lo Kheng Hong makin kokoh di posisi tiga besar pemegang saham ABMM. Jumlah yang dikempit berada di bawah Tiara Marga Trakindo dan Valle Verde.
Baca Juga : : Jurus Lo Kheng Hong Melawan Arus Saham ABMM
Adapun, Lo Kheng Hong terpantau juga memperbesar kepemilikan saham ABMM sepanjang semester I/2024.
Lo Kheng Hong baru memegang 133,83 juta lembar saham ABMM per 31 Desember 2023. Jumlah lembar yang dikempit telah naik 5,5 juta lembar menjadi 139,35 juta pada akhir semester I/2024.
Pak Lo mulai memborong saham ABMM sejak 2021. Saat itu, namanya masuk sebagai pemegang saham terbesar keempat dengan kepemilikan 85,54 juta lembar.
Kala itu, harga saham ABMM baru di Rp1.240 per lembar. Dengan demikian, pergerakan telah naik lebih dari 200% sampai dengan Juli 2024.
RUPST ABM Investama telah memutuskan pembagian dividen untuk kinerja tahun buku 2023.
Para pemegang saham ABMM yang berhak termasuk Lo Kheng Hong mendapatkan jatah Rp294,93 per lembar. Jumlah itu berasal dari pembagian dividen final senilai US$50 juta atau setara Rp812,18 miliar dari kinerja periode 2023.
Berdasarkan catatan Bisnis, ABM Investama menargetkan overburden removal atau pengupasan lapisan tanah sebesar 280 juta bank cubic meter (bcm) pada 2024.
Direktur ABM Investama Adrian Erlangga sebelumnya menuturkan tahun lalu, ABMM merealisasikan overburden removal sebesar 277 juta bcm, dari target sebesar 270 juta bcm hingga 280 juta bcm.
“Target overburden removal tahun 2024 adalah 280 juta bcm,” ujarnya.
ABMM Chart by TradingView
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.