Informasi Terpercaya Masa Kini

Populer Internasional: Ganasnya Rudal Hizbullah – 20.000 Bom AS untuk Israel Dipakai Serang Gaza

0 15

TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Kelompok Hizbullah Lebanon melancarkan serangan rudal terhadapt 2 jet tempur Israel dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

Sementara itu, 20.000 bom bantuan AS untuk Israel, digunakan untuk menyerang warga Gaza.

Di sisi lain, gerakan Houthi Yaman menjanjikan lebih banyak serangan ke Tel Aviv.

Berikut berita populer internasional selengkapnya.

1. Ganasnya Rudal Hizbullah, Hancurkan 2 Jet Tempur Israel dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Kelompok perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah melancarkan serangkaian operasi pada hari Kamis (25/7/2024).

Dalam operasi tersebut, unit pertahanan udara Hizbullah berhasil meluncurkan rudal dan menghancurkan 2 jet tempur Israel dalam waktu kurang dari 24 jam.

Hizbullah menjelaskan, serangan ini merupakan respons terhadap pelanggaran Israel terhadap wilayah udara Lebanon.

Tidak hanya itu, serangan ini juga untuk menghalau jet-jet tempur Israel yang kembali menargetkan wilayah utara Palestina.

Selengkapnya, berikut serangkaian operasi Hizbullah pada hari Kamis, dikutip dari Al Mayadeen:

Pada pukul 12.30 waktu setempat, Hizbullah meluncurkan serangan tepat sasaran di lokasi militer Hanita.

Baca juga: Pejabat Israel Semprot Kamala Harris yang Serukan Sudah Saatnya Perang Gaza Berakhir

Kemudian, serangan Hizbullah selanjutnya menargetkan sebuah bangunan yang digunakan oleh IDF untuk bersembunyi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. 20.000 Bom Bantuan AS untuk Israel Dipakai Serang Gaza, Sebagian Pengiriman Dirahasiakan

Media Amerika Serikat (AS), The New York Times, mengutip data analisis yang diterbitkan oleh Jewish Institute for National Security of America, melaporkan AS telah mengirim bantuan senjata dalam jumlah besar untuk Israel, sejak 7 Oktober 2023.

Dalam artikel The New York Times yang terbit pada Kamis (25/7/2024), bantuan itu mencakup lebih dari 20.000 bom tanpa kendali, sekitar 2.600 bom berpemandu, dan 3.000 rudal presisi.

Selain senjata, AS juga memberikan bantuan pesawat, amunisi, dan sistem pertahanan udara, kepada Israel – sekutu dekatnya.

Sebagian pengiriman senjata dan bantuan lainnya dirahasiakan, catat laporan itu.

Sebuah analisis oleh Foundation for Defense of Democracies pada musim semi, menemukan fakta, senjata yang dipasok untuk Israel hingga Maret 2024, merupakan “jumlah dan jenis senjata yang sangat banyak.”

Senjata-senjata itu juga digunakan untuk mendukung aparat keamanan Israel.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Pemimpin Ansar Allah Janjikan Lebih Banyak Serangan ke Tel Aviv: Inilah yang Kami Perjuangkan

Pemimpin gerakan Ansar Allah di Yaman, Abdul Malik al-Houthi, mengumumkan baru saja meluncurkan fase kelima eskalasi, yang menargetkan Tel Aviv dengan pesawat tak berawak Yafa minggu lalu.

Melalui pidato yang ia sampaikan pada hari Kamis (25/7/2024), Sayyed al-Houthi menegaskan bahwa rezim pendudukan Israel “terkejut dengan operasi tersebut karena jarak tempuh pesawat tak berawak buatan Yaman dan target yang diserang begitu penting.”

Ia menyatakan bahwa jarak yang ditempuh Yafa melebihi 2.200 kilometer dan berhasil menembus semua penghalang dan pertahanan yang diandalkan pendudukan, yang disediakan oleh negara-negara yang melindunginya.

“Operasi pesawat tak berawak tersebut membuat takut pendudukan Israel yang tinggal di wilayah serangan,” kata Sayyed al-Houthi.

Al-Houthi menekankan bahwa tidak ada tempat aman yang tersisa bagi orang Israel di Palestina yang diduduki.

Baca juga: Houthi Ulangi Ancaman ke Israel, Akui Sedang Siapkan Respons Besar

“Media Israel menyebutkan bahwa serangan Yaman ke Tel Aviv membuktikan bahwa mereka merupakan masalah serius bagi Israel,” lanjutnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Pejabat Israel: Kami Tak Akan Menunggu Lampu Hijau dari AS untuk Menyerang Hizbullah di Lebanon

Israel menyatakan tidak akan menunggu lampu hijau dari Amerika Serikat (AS) untuk melakukan operasi militer apa pun yang akan dilakukan pasukan Israel (IDF) untuk mengusir petempur gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon dari perbatasan Israel-Lebanon.

Dalam jumpa pers di Washington, dilansir RNTV, Jumat (26/7/2024), seorang pejabat Israel mengatakan, pihak AS tahu kalau Israel tidak akan menerima kondisi status quo di utara.

Hal yang dimaksud kondisi status quo tersebut adalah wilayah dan teritorial pendudukan Israel di perbatasan utara mendapat serangan harian dari Hizbullah yang kian intensif seiring berlarutnya Perang Gaza.

Hizbullah menyatakan, serangan dari para petempurnya ke wilayah pendudukan Israel tidak akan mengendur sebagai bagian dari respons (balasan) atas agresi militer IDF ke kota-kota di Lebanon.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Leave a comment