Respons Jokowi Usai Elon Musk Batal Bangun Pabrik Mobil Listrik di RI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal keputusan Elon Musk yang membatalkan rencana investasi berupa pabrik mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Jokowi mengaku tak ambil pusing soal keputusan CEO Tesla Inc. itu. Menurutnya, Indonesia tak bergantung hanya pada satu atau dua merek tertentu dalam membuka peluang investasi EV.
“Saya kira kita (Indonesia) tidak bergantung pada satu atau dua merek,” kata Jokowi di Batang, Jawa Tengah, Jumat (26/7).
Jokowi mengatakan, sudah ada pabrik EV yang memproduksi dan merakit mobil listrik di Indonesia, yakni Hyundai perusahaan mobil asal Korea Selatan. Lalu ada pabrikan perakitan mobil asal China, Chery, dan Wuling.
Beberapa pabrik mobil lain berencana membangun pabrik di Indonesia seperti pabrikan mobil asal Vietnam, VinFast. Pada 2023 produsen mobil listrik asal Vietnam ini dikabarkan akan membawa investasi sebesar 1,2 miliar USD ke Indonesia dan berencana untuk membangun pabrik di dalam negeri.
“Sebentar lagi akan ada pabrik katoda anoda yang nanti akan memperkuat [industri] EV baterai kita. Kalau EV baterainya ada, untuk masuk ke industri mobil itu sangat mudah, karena 40-50 persen komponen mobil itu ada di baterai listriknya,” ungkapnya.
Jokowi mengatakan Indonesia harus optimistis dengan peluang investasi EV. Salah satu caranya dengan membangun industri EV dari hulu hingga ke hilir.
“Kita harus optimis bahwa dengan pembangunan industri dari hulu sampai hilir dikerjakan secara baik, efisien, harganya kompetitif, saya kira investor akan datang mencari. Bukan kita yang mencari. Optimis, kita harus optimis,” tegasnya.
Sebelumnya, Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Elon Musk telah membatalkan rencana pembangunan pabrik mobil listrik Tesla di Indonesia.
“Kalau Tesla itu sekarang saya pikir, setelah satu tahun-dua tahun ini, tidak akan membangun pabrik di mana pun,” kata Luhut dalam acara peluncuran Golden Visa di Hotel Ritz Carlton, Kamis (25/7).