Penyebab Jenazah Zhang Zhi Jie Atlet China Masih di Indonesia Setelah Hampir 1 Bulan Meninggal
TRIBUNSUMSEL.COM — Atlet pebulutangkis asal China Zhang Zhi Jie yang meninggal dunia saat bertanding di Asia Junior Championshio (AJC) 2024 lalu ternyata jenazah masih di RSUD Dr Sardjito Yogjakarta.
Adapun hampir sebulan semenjak Zhang Zhie Jie meninggal, pihak keluarganya belum mengambil jenazahnya.
Lalu apa penyebab Jenazah Zhang Zhi Jie belum diamboil?
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) angkat bicara terkait hal tersebut.
Humas PBSI, Broto Happy membenarkan bahwa jenazah Zhang Zhi Jie masih berada di RSUP Dr Sardjito hingga Rabu (24/7/2024).
Menurutnya, pihak keluarga meminta agar jenazah Zhang Zhi Jie tetap berada rumah sakit tersebut untuk sementara waktu.
“Benar, hingga kini jenazah Zhang Zhi Jie masih di RS Sardjito Yogyakarta. Informasi dari panpel (panitia pelaksana) setempat, keluarga meminta satu minggu lagi untuk mengambilnya,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengaku tak mengetahui alasan di balik permintaan keluarga Zhang Zhi Jie tersebut. Broto memastikan, PBSI bakal menanggung proses pengembalian jenazah atlet China tersebut untuk kembali ke negaranya.
“Untuk alasan kenapa pihak keluarga minta diperpanjang, kami juga tidak dapat informasi,” kata dia. “Kami fasilitasi dan terus memberikan yang maksimal untuk keluarga mendiang,” imbuhnya.
Baca juga: Dugaan Penyebab Pebulutangkis Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Tanding, Dokter China Sayangkan Hal Ini
Sementara itu, Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermaan sebelumnya mengatakan, jenazah Zhang Zhi Jie disimpan di dalam ruangan pendingin sumah sakit.
Ia memastikan bahwa jenazah tersebut aman dan dalam kondisi baik.
Selain itu, tidak ada treatment khusus dalam penyimpananya.
“InsyaAllah (bertahan) lama, karena freezer (lemari pendingin) kita juga sudah mampu dalam jangka panjang. Tidak ada treatmen, hanya disimpan saja,” ujarnya dikutip dari Antara(12/7/2024).
Pihaknya masih menunggu arahan dan informasi dari keluarga mendiang ataupun PBSI terkait keputusan pengambilan jenazah Zhang Zhi Jie.
“Kami masih menunggu keputusan dari keluarga Zhang atau informasi PBSI,” imbuhnya.
Alasan Panitia Tak Langsung Menolong
Sementara, Kabid Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy Wondomisnowo mengatakan saat Zhang Zhi Jie tiba-tiba kolaps dalam pertandingan melawan Kazuma Kawano dari Jepang, tim medis dan dokter turnamen segera masuk untuk memberikan pertolongan pertama setelah mendapat panggilan dari wasit.
Menurut PBSI, tim medis memerlukan waktu 1 menit dan 20 detik untuk memberikan pertolongan pertama dari momen pingsannya Zhang.
Hal ini sebagaimana mengacu kepada peraturan pertandingan dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
“Call dari referee ini merupakan aturan sesuai SOP dan guidelines yang berlaku di setiap turnamen bulutangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia. Tim medis masuk arena untuk melakukan pemeriksaan survey awal dan pertolongan awal sesuai prosedur,” kata Kabid Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy Wondomisnowo, saat memberikan keterangan pers, Senin (1/7/2024).
Setelah diberikan pertolongan pertama, dokter turnamen memutuskan untuk melarikan Zhang ke Rumah Sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S Harjolukito yang berjarak 4,7 km dari GOR Amongrogo, Yogyakarta dengan durasi 10 menit.
“Hanya memerlukan waktu 1 menit 20 detik pada saat dokter pertama kali masuk lapangan hingga memutuskan untuk segera dibawa ke ambulans,” imbuhnya.
Zhang tidak menunjukkan tanda-tanda denyut nadi dan pernapasan secara spontan sehingga dilakukan prosedur pijat jantung luar setelah tiba di lokasi.
Kondisi Zhang belum membaik meski telah dilakukan penanganan pijat jantung luar dan dengan bantuan alat bantu napas selama tiga jam.
Pada pukul 20.50 WIB, tim medis menyatakan bahwa Zhang telah meninggal dunia karena tidak ada respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder.
Namun, pihak ofisial Tim China masih meminta tata laksana lebih lanjut sehingga korban dipindah ke RSUP Dr. Sardjito dan tiba dalam kondisi tidak bernapas.
Baca juga: Kronologi Pebulutangkis Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia, Ambruk saat Tanding di AJC Yogyakarta
Zhang kembali menerima penanganan resusitasi jantung paru selama 1,5 jam. Sayangnya, tidak ada respons sirkulasi spontan yang diharapkan.
Namun, nyawa Zhang tak dapat tertolong dan dia dinyatakan meninggal dunia pukul 23.20 WIB.
Adapun pemilihan Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr S Harjolukito sebagai rumah sakit rujukan sesuai dengan rekomendasi Badminton Asia terkait jarak dan fasilitas yang tersedia.
“Selain itu, sudah dicantumkan dalam prospectus dan disetujui oleh referee,” tambahnya.
Baca juga: Reaksi Keluarga Zhang Zhi Jie yang Meninggal saat Tanding di Yogyakarta, Sebut Penanganan Buruk
Penjelasan Polisi
Kasihumas Polresta Yogyakarta AKP Sujarwo, mengatakan atlet asal China berusia 17 tahun tersebut merupakan pebulutangkis tunggal putra.
Saat bertanding, Zhang Zhi Jie pingsan dan sempat mendapat tindakan medis sesuai SOP.
dijelaskan Sujarwo, tindakan yang terjadi di lapangan harus seizin wasit, setelah di perbolehkan baru melakukan tindakan.
“Atlit pingsan saat bertanding, selanjutnya tindakan penyelamatan ada SOP-nya karena segala tindakan yang terjadi di lapangan harus seijin referee (wasit turnamen) setelah diperbolehkan baru melakukan tindakan,” katanya, saat dikonfirmasi dari TribunJogja.com, Senin (1/7/2024).
Selanjutnya, tim medis melakukan tindakan pertolongan dengan membawa Zhang Zhi Jie ke RSPAU Dr S Hardjolukito Yogyakarta.
“Di RSPAU dr S Hardjolukito dilakukan CPR sesuai SOP,” ujarnya.
Kemudian atas permintaan tim official China agar atlet tersebut dipindahkan ke RSUP Dr Sardjito untuk penanganan tindakan kritis.
Namun nyawanya tertolong lagi hingga meninggal dunia.
“Akan tetapi nyawa atlet tersebut tidak terselamatkan,” jelas Sujarwo.
Baca juga: Sosok Zhang Zhi Jie Pebulutangkis China Meninggal Dunia saat Tanding di AJC di Yogyakarta
Atlet Zhang Zhi Jie dinyatakan meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito pada Munggu 30 Juni 2024 pukul 23.20 WIB.
Kendati begitu, kini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab meninggalnya sang pebulutangkis tersebut.
“Untuk langkah selanjutnya aparat Polresta Yogyakarta melaksanakan penyelidikan unutuk mengetahui penyebab meninggal dunianya atlet tersebut,” tutup Kasihumas.
Keluarga Kritik Keras
Meninggalnya Pebulutangkis Zhang Zi di tengah ajang Kejuaraan Asia Junior 2024, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Diketahui, Zhang Zhi Jie sempat mengalami insiden tak terduga saat bermain di atas court, yang berlangsung di Gor Amongrogo, Yogyakarta, Indonesia, Minggu (30/6/2024).
Zhang Zhi Jie sempat ambruk mengalami kejang-kejang saat menghadapi Kazuma Kawamo di laga ketiga antara China vs Jepang.
Setelah jatuh secara mendadak lalu mengalami kejang-kejang, tim medis akhirnya memutuskan untuk langsung membawa sang pebulu tangkis ke Rumah Sakit.
Hanya saja pada akhirnya nyawa Zhang Zhi Jie tak tertolong alias meninggal dunia pada malam harinya.
Zhang Zhi Jie dinyatakan meninggal dunia pada pukul 23.20 WIB, Minggu (30/6/2024).
Mengetahui hal ini, pihak keluarga Zhang Zhi Jie ternyata tak langsung menerima kematiannya dengan legowo.
Mengingat pada awalnya, Zhang Zhi Jie tampak sehat dan bahkan bisa bertanding dengan normal kala melakoni Kejuaraan Asia Junior 2024 di Yogyakarta.
Dikutip dari Sina News, kakak perempuan Zhang Zhi Jie mengunggah sebuah status di Weibo berisikan kalimat kritikan soal penanganan medis yang buruk.
Dengan tegas, sosok yang tak disebutkan namanya itu menyatakan tak bisa menerima kenyataan soal meninggalnya Zhang Zhi Jie yang mendadak.
“Dia baru berusia 17 tahun. Setelah jatuh ke tanah, dia harus menunggu lama sebelum staf medis tiba mungkin, mengatakan bahwa kondisi medis setempat terlalu buruk, beri tahu saya bagaimana menerimanya!,” tulis kakak Zhang Zhi Jie di kalimat terakhir status Weibonya.
Apa yang dikatakan kakak Zhang Zhi Jie tersebut tentu beralasan.
Karena jika menilik video pertandingan tepat saat Zhang Zhi Jie kolaps, memang terlihat bahwa petugas tak langsung sigap memberikan penanganan.
Zhang Zhi Jie tampak dibiarkan jatuh dan kejang-kejang dalam beberapa menit.
Pelatih Zhang Zhi Jie bahkan juga terlihat memanggil-manggil petugas medis guna segera memberikan penanganan.
Dalam unggahan resmi di akun @badmintonasia.official, Badminton Asia dan PBSI kemudian menjelaskan kronologi terkait meninggalnya Zhang Zhi Jie.
“Zhang Zhi Jie dari China, pemain tunggal, pingsan di lapangan saat pertandingan malam hari lalu dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia pada pukul 23.20 waktu setempat kemarin.”
“Zhi Jie sedang memainkan pertandingan penyisihan grup melawan Jepang ketika dia pingsan dan dirawat oleh dokter turnamen dan tim medis. Dia dibawa dengan ambulans siaga dalam waktu kurang dari dua menit untuk dilarikan ke rumah sakit,” tulis pernyataan Badminton Asia dan PBSI.
Terakhir, pihak Badminton Asia dan PBSI juga tak lupa menyampaikan ucapan bela sungkawa.
“Badminton Asia, PBSI dan Panitia Penyelenggara turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada orang tua Zhang, keluarga dan Asosiasi Bulutangkis China (CBA). Dunia bulutangkis kehilangan pemain berbakat,” tambah Badminton Asia dan PBSI.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi soal penyebab meninggalnya Zhang Zhi Jie.
Dan dunia badminton sepatutnya berduka karena kehilangan salah satu bakat terbaiknya di masa depan.
Badminton Asia menyatakan bahwa akan ada informasi lebih lanjut yang akan dirilis hari ini, Senin (1/7/2024).
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com