Informasi Terpercaya Masa Kini

3 Rangkaian Penyergapan Qassam di Jenin,Perwira IDF Kena Bom Saat Betuli Pagar Pemisah Tepi Barat

0 30

Tiga Rangkaian Penyergapan Al-Qassam di Jenin, Pasukan IDF Kena Bom Saat Betuli Pagar Pemisah Tepi Barat

TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, di Kegubernuran Jenin, Tepi Barat, mengonfirmasi, pada Selasa (16/7/2024) malam, kalau para petempurnya mampu menjerat pasukan Israel (IDF) dalam tiga penyergapan di dekat pagar pemisah yang berdekatan dengan desa Metulla.

Secara detail, Brigade Al-Qassam merinci proses penyergapan yang mereka klaim menghasilkan korban jiwa di kubu Tentara IDF tersebut.

Baca juga: Fatah Mengganas, Bentrokan Sengit Meletus di Nur Syams, Tentara Israel Kerahkan Sniper ke Tulkarem

“Para petempur Al-Qassam meledakkan alat peledak di pagar pemisah untuk memancing pasukan pendudukan,” tulis laporan Khaberni mengutip pernyataan Al-Qassam.

Ketika para pasukan IDF sedang memperbaiki pagar, mereka dikejutkan oleh bom kedua yang diledakkan petempur Al-Qassam.

“Bom kedua melukai dua tentara Zionis,” tambah laporan Khaberni.

Tiga rangkaian penyergapan Al-Qassam itu ditutup oleh ledakan bom ketiga saat kru penyelamat dari pihak Israel bergegas merawat tentara yang terluka.

“Hal ini mengakibatkan cederanya seorang perwira tentara pendudukan,” papar laporan tersebut.

Baca juga: Pasukan Israel Kerahkan 20 Ranpur, Buldoser, 100 Infanteri ke Qalandiya, Membabi Buta di Tepi Barat

Keajaiban Militer

Penyergapan terbaru Al Qassam ini mengingatkan pada ambushment para milisi petempur Palestina -juga di Jenin- pada akhir Juni silam.

Saat itu, penyergapan Jenin – yang mengakibatkan kematian seorang perwira dan melukai 16 tentara Israel (IDF) – mengungkap bola api yang menggelinding di Tepi Barat yang diduduki.

Bola api yang dimaksud adalah milisi perlawanan Palestina menampilkan peningkatan taktik dan kemampuan mereka untuk berkonfrontasi melawan agresi brutal tentara pendudukan IDF.

Dalam ulasannya Jumat (28/6/2024), Khaberni mengutip laporan Al-Jazeera, menggambarkan penyergapan Jenin sebagai salinan dari pola penyergapan milisi perlawanan Palestina di Gaza, namun kali ini lebih istimewa.

Baca juga: VIDEO Ledakan Bom Mobil Guncang Herzliya Tel Aviv, Api Perang Gaza Tiba di Ibu Kota Israel

“Penyergapan Jenin ini dapat digambarkan sebagai hal yang luar biasa dalam semua detailnya karena kendaraan tempur (Ranpur) Israel sudah menembus wilayah tersebut lebih dari sekali dan melibas infrastruktur kota dan kampnya,” tulis ulasan tersebut.

Menurut laporan yang disiarkan Al Jazeera oleh jurnalis Suhaib Al-Assa, penyergapan Jenin oleh milisi perlawanan Palestina terhadap tentara IDF seperti keajaiban keamanan dan militer.

Mengapa dianggap sebagai keajaiban militer?

Perlu dicatat, semua bahan baku yang bisa digunakan untuk dijadikan alat peledak tidak diperbolehkan memasuki Tepi Barat.

Faktor lain, tentara pendudukan Israel yang unggul secara teknologi untuk menemukan, menindaklanjuti, dan melacak pelaksanaan penyergapan nyatanya tidak mampu untuk mengantisipasi penggunaan bahan peledak oleh milisi perlawanan Palestina dalam konfrontasi yang lazimnya tidak berimbang dari sisi personel dan persenjataan.

Baca juga: Tentara Israel Nyatakan Jenin Jadi Zona Militer Tertutup: Jalanan Dibuldoser, IDF Serbu Tepi Barat

Hal lain, Israel memantau setiap penyusup dan orang yang masuk di Tepi Barat dengan kemampuan yang lebih besar daripada memantau Jalur Gaza.

Tidak ada jaringan terowongan di Tepi Barat dan tidak ada jaringan komunikasi untuk milisi perlawanan yang tidak bergantung pada menara penyiaran dan perusahaan telekomunikasi Israel, sementara drone Israel melayang di mana-mana.

Intelijen Israel juga mengetahui semua rincian orang dan tempat yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok perlawanan, dan siapa pun yang mungkin dicurigai terkait dengan kelompok perlawanan atau membantu mereka secara militer, keamanan, atau finansial akan segera ditangkap, mengingat adanya pasukan pendudukan punya kebebasan penuh bergerak di Tepi Barat.

Pada kenyataannya, semua keunggulan Israel di Tepi Barat  itu sia-sia. Milisi perlawanan tetap ada, dan ada korban jiwa jatuh di pihak tentara IDF.

IDF Terkaget-kaget

Pada Kamis (27/6/2024) pagi, tentara pendudukan mengakui kalau kendaraan militernya telah disergap di tengah Marj Ibn Amer, sebuah jalan yang dilalui kendaraan, pengangkut pasukan, dan buldoser militer untuk mencapai kamp Jenin ketika menyerbu.

Tentara IDF mengatakan, dalam sebuah pernyataan, bahwa alat peledak yang sangat besar meledak di dalam kendaraan militer lapis baja, menyebabkan cedera di antara tentara di dalamnya.

Setelah sejumlah tentara lain tiba untuk mengevakuasi korban luka, dan 5 meter dari lokasi ledakan pertama, alat peledak lainnya meledak, menewaskan seorang perwira di unit penembak jitu tentara Israel, dan melukai 16 tentara lainnya dalam dua ledakan tersebut.

Menurut pernyataan tentara pendudukan, penyergapan tersebut “sangat mengejutkan,” terutama karena pasukan militer Israel yang sedang dalam perjalanan menuju kamp telah menyelesaikan semua prosedur yang biasanya diperlukan sebelum melakukan penyerangan, yaitu menyisir jalan dengan buldoser untuk menghilangkan ranjau atau bom apa pun yang ditanam di jalanan.

Kronologis Penyergapan Mirip di Gaza, Kapten IDF Tewas

Faktanya, penyergapan dari pejuang perlawanan Pelastina yang mematikan di Jenin itu menyebabkan lebih dari selusin korban di pihak Israel.

Serangan ledakan tersebut menewaskan seorang kapten tentara Israel dan melukai 16 tentara, memaksa pasukan mundur dari kota Jenin

Pasukan Israel mundur dari kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada malam tanggal 26 Juni menyusul serangan ledakan mematikan yang dilakukan oleh pejuang perlawanan.

Seorang kapten Israel tewas, dan 16 tentara terluka dalam serangan itu.

Helikopter terlihat mengevakuasi tentara yang terluka dari daerah tersebut ketika pasukan Israel keluar dari kota.

Sebuah IED, yang ditanam setidaknya satu setengah meter di dalam tanah, diledakkan oleh para pejuang di pengangkut pasukan Namer APC yang melewatinya, merusak kendaraan dan melukai beberapa tentara, menurut tentara Israel.

Pasukan penyelamat yang menyertainya kemudian bergegas menuju mereka dengan sebuah kendaraan, yang pada saat itu IED kedua meledak, menewaskan Kapten tentara Israel Alon Sacgiu dan melukai timnya. Sacgiu menjabat sebagai komandan unit penembak jitu Batalyon Haruv di Brigade Kfir.

Pola penyergapan berhias jebakan dan serangan susulan ini khas manuver penyerangan milisi perlawanan Palestina di Gaza.

Dalam operasi yang digambarkan sebagai misi yang rumit, pola penyergapan di Gaza tidak hanya menyerang pasukan utama, namun juga pasukan yang datang setelahnya.

Baca juga: Tiga Fase Agresi Militer Tentara Israel di Gaza, Apa Artinya? Qassam Kini Lakukan Pertahanan Aktif

Brigade Quds dari gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) Jenin mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan.

“Mujahidin kami di Brigade Jenin meledakkan sejumlah alat peledak yang telah disiapkan sebelumnya pada kendaraan pendudukan yang menyerbu kota Jenin dan kampnya, menyebabkan korban langsung,” kata Brigade Jenin.

Pasukan Israel menyerbu kota Jenin pada awal tanggal 26 Juni, merusak infrastruktur dan bentrok dengan pejuang perlawanan.

“Buldoser pendudukan melakukan penghancuran besar-besaran terhadap infrastruktur di Jalan Nazareth dan di dalam kamp Jenin,” lapor koresponden kantor berita WAFA.

“Konfrontasi dengan kekerasan terjadi di beberapa wilayah kota, dan di pinggiran kamp Jenin, ketika tentara menembakkan gas air mata ke halaman Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan menembakkan peluru ke arah warga dan kendaraan mereka.”

Outlet tersebut menambahkan bahwa pasukan khusus Israel menyerbu sebuah apotek di dekat Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan melakukan beberapa penangkapan.

Bentrokan hebat antara tentara dan pejuang Brigade Jenin terjadi di kota Jenin dan kampnya hingga serangan IED dan penarikan mundur Israel.

Operasi yang dilakukan oleh “Brigade Jenin” yang berafiliasi dengan Brigade Al-Quds (sayap militer Gerakan Jihad Islam) tersebut disambut baik oleh warga kamp yang mengalami kerusakan parah akibat penghancuran terus menerus. properti, rumah, dan infrastruktur mereka selama serangan pendudukan berulang kali.

(oln/khbrn/tc/*)

Leave a comment