Lembaga RAHIM Klarifikasi soal Pertemuan 5 Kader NU dan Presiden Israel
JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) mengklarifikasi tidak terlibat dalam keberangkatan 5 kader Nahdlatul Ulama (NU) bertemu Presiden Israel Isaac Herzog pada Juni sampai Juli 2024.
“Kami menegaskan bahwa RAHIM tidak terlibat sama sekali dalam kunjungan 5 kader NU ke Israel, termasuk melakukan pertemuan dengan Presiden Israel, Isaac Herzog,” demikian isi pernyataan klarifikasi RAHIM, seperti dikutip pada Senin (22/7/2024).
“Hal ini diperkuat oleh fakta-fakta yang muncul bahwa kunjungan 5 kader NU ke Israel atas inisiatif pribadi,” sambung isi pernyataan itu.
RAHIM menyatakan telah vakum atau tidak beraktivitas sejak November 2023, yang diakhiri dengan doa bersama lintas iman pada 5 Novemper 2023.
Baca juga: Sanksi demi Sanksi Dialamatkan ke Aktivis NU yang Bertemu Presiden Israel
Mereka menyampaikan, keterlibatan salah satu pengurus RAHIM yaitu Zainul Ma’arif, dalam pertemuan dengan Isaac, berdasarkan inisiatif pribadi.
Menurut RAHIM, dari fakta yang dihimpun mengungkap keberangkatan 5 kader NU ke Israel difasilitasi oleh seorang warga asing alumni Universitas Harvard dan didanai oleh lembaga I-Trek (Israel Trek).
“Kami pada dasarnya menyayangkan pemberitaan media yang seolah-olah pertemuan dengan Presiden Israel hanya diikuti 5 kader NU dan dikaitkan dengan RAHIM, padahal dalam foto yang beredar terdapat 8 orang WNI yang melakukan pertemuan dengan Presiden Israel,” lanjut isi pernyataan itu.
Baca juga: Ikut ke Israel dan Gabung RAHIM, 4 Pengurus NU Jakarta Diberhentikan
Bantah melobi buat Israel
RAHIM menyatakan mereka bukan organisasi agitasi maupun konspirasi yang bertujuan buat menggalang dukungan buat Israel.
“RAHIM merupakan organisasi lintas iman, kajian dan diskusi perdamaian antar umat beragama, tidak terkecuali Yahudi,” demikian isi pernyataan itu.
Mereka menyatakan, organisasi itu dibangun secara swadaya dengan modal terbatas yang dihimpun dari pengurus RAHIM.
Sejak RAHIM terbentuk, menurut pernyataan itu, mereka belum banyak melakukan kegiatan secara langsung, melainkan hanya melakukan diskusi atau dialog secara daring.
Baca juga: MUI Nonaktifkan 2 Nama Usai Peristiwa 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel
“Kami tidak pernah mendapatkan dukungan dana dari pihak manapun, termasuk yang dituduhkan dari Israel,” lanjut isi pernyataan itu.
Biaya saat menggelar diskusi dan dialog ditanggung, kata mereka, diperoleh pengurus secara sukarela dan gotong royong.
“Kami lebih banyak memanfaatkan relasi dan jaringan pertemanan untuk melakukan diskusi atau dialog secara daring,” sambung isi pernyataan itu.
Baca juga: 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel, JK: Kalau Usung Perdamaian Boleh Saja
Bukan bagian NU
RAHIM menyatakan mereka bukan bagian dari Nahdlatul Ulama (NU), seperti tercantum dalam berbagai pemberitaan.
Mereka menyatakan sebagai entitas independen seperti NGO (non government organization/lembaga non-pemerintah) yang bergerak pada isu lintas agama.
“Dalam setiap kegiatan, siaran pers, maupun administrasi, RAHIM menggunakan logo sendiri sebagaimana yang telah tersebar di media,” demikian isi pernyataan itu.
“Secara kelembagaan RAHIM tidak memiliki hubungan apapun dengan Organisasi NU, khususnya PWNU DKI Jakarta yang membawahi LBM NU DKI Jakarta,” sambung isi pernyataan klarifikasi itu.
Baca juga: Soal 5 Kader NU Temui Presiden Israel, JK: Kesalahannya Karena Berfoto Tersenyum
RAHIM menyatakan hanya berkegiatan yang sebagian besar via daring sejak April 2022 sampai dengan November 2023.
Akan tetapi, mereka mengakui keliru karena meski RAHIM sudah tidak menggelar kegiatan, tetapi laman Facebook dan situs internetnya masih aktif.
“Sehingga ketika diseret-seret dan dikait-kaitkan dengan persoalan 5 Nahdliyin itu mengingatkan kami untuk menghapus Facebook dan website-nya,” lanjut isi pernyataan itu.