Informasi Terpercaya Masa Kini

Tak Cukup Rp 7.500, Makan di Warteg dengan Menu Bergizi Rp 15.000

0 24

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemilik warung tegal (warteg) mengatakan, untuk makan menu lengkap bergizi, seorang pembeli harus mengeluarkan uang minimal sebesar Rp 15.000.

“Kalau menu lengkap bergizi kisaran Rp 15.000 – Rp 20.000,” kata Yani (45), pemilik warteg di belakang Polres Metro Jakarta Utara, kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2024).

Yani mengatakan, dengan uang Rp 15.000 pembeli bisa mendapatkan nasi, sayur, serta lauk. Itu pun lauknya bisa dipilih sesuai selera, antara lain ikan, telur, atau ayam.

Sementara dengan harga Rp 7.500, seperti wacana anggaran makan bergizi gratis yang disodorkan presiden dan wakil presiden terpilih  Prabowo Subianto-Gibrang Rakabuming Raka, pembeli tidak bisa mendapatkan menu lengkap bergizi di warteg milik Yani.

“Ya, paling nasi, sayur, dan gorengan. Itu masih dapat di sini,” ujar dia.

Baca juga: Pemilik Warteg: Rp 7.500 Cuma Dapat Nasi, Sayur, dan Gorengan

Yani mengungkapkan, dengan adanya sayur di paket menu Rp 7.500 sudah terbilang bergizi, namun memang tidak lengkap.

Sementara di warteg milik Ria (57) yang berada di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, untuk mendapat menu lengkap bergizi pembeli harus mengeluarkan uang Rp 20.000.

“Kalau paket lengkap bergizi, ya, Rp 20.000. Itu dapat nasi, lauk bisa milih ada ayam, daging, ikan, dan sayur,” ucapnya, Minggu.

Sedangkan dengan uang Rp 7.500, Ria hanya bisa memberikan lauk telur kepada para pembeli.

Karena hanya telur yang harganya masih terjangkau untuk disajikan di menu Rp 7.500.

Sebagai informasi, belum lama ini Presiden terpilih Prabowo Subianto mengajak diskusi Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, terkait program makan bergizi gratis.

Baca juga: Nyerah Sediakan Menu Harga Rp 7.500, Pemilik Warteg : Paket Orek, Tahu dan Mi itu Rp 10.000

Salah satu pembahasannya mengenai pagu anggaran sebesar Rp 71 triliun agar dapat digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.

Menurut Heriyanto, opsi yang kemudian dimunculkan oleh tim sinkronisasi dalam diskusi adalah menurunkan alokasi biaya makan per anak, dari rencana Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.

Dengan biaya Rp 7.500 dinilai bisa membuat lebih banyak anak Indonesia mendapatkan makan bergizi gratis.

Namun, pemangkasan anggaran makan bergizi gratis masih rencana dan belum secara resmi diputuskan.

Leave a comment