Tak Hanya Melambat, Rotasi Inti Bumi Juga Disebut Bergerak Mundur, Apa Dampaknya?
KOMPAS.com – Penelitian baru telah mengungkapkan bahwa kecepatan rotasi inti Bumi melambat secara dramatis dan arah rotasinya telah berbalik.
Inti Bumi merupakan bagian terpanas dari Bumi yang setara dengan permukaan Matahari.
Inti Bumi berada sekitar 5.180 kilometer di dalam Bumi dan sebagian besar terdiri dari besi dan nikel.
Bagian inti Bumi ini dikelilingi oleh inti luar yang terbuat dari logam cair, yang berfungsi sebagai pembatas dengan bagian Bumi lainnya, dikutip dari Live Mint, Minggu (7/7/2024).
Pembatas ini memungkinkan inti Bumi, yang mirip dengan bola logam padat yang panas, berputar secara independen dan tidak harus sejajar dengan bagian lain dari planet ini.
Baca juga: NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?
Kecepatan rotasi inti Bumi melambat dan melawan arah?
Ahli seismologi Denmark, Inge Lehmann, adalah yang menemukan inti dalam planet ini pada tahun 1936. Sejak saat itu, para ilmuwan terus memperdebatkan kecepatan dan arah rotasinya.
Salah satu alasan mengapa para ilmuwan memiliki bukti yang terbatas untuk membuktikan pendapat mereka adalah karena mustahil untuk mengamati atau mengambil sampel langsung dari bagian dalam Bumi.
Sebagian besar penelitian dan studi didasarkan pada penelitian bagaimana gelombang dari gempa bumi besar menggetarkan sebuah area.
Variasi antara gelombang dengan kekuatan yang sama yang melewati inti pada waktu yang berbeda memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur perubahan posisi inti dalam dan menghitung putarannya.
Data dari seismogram dari gempa bumi dan ledakan berulang di Bumi menunjukkan, kecepatan rotasi inti padat bagian dalam terus menurun dibandingkan dengan permukaan Bumi selama beberapa tahun terakhir.
“Rotasi diferensial dari inti dalam diusulkan sebagai sebuah fenomena pada tahun 1970-an dan 1980-an, namun baru pada tahun 1990-an bukti-bukti seismologis dipublikasikan,” ujar Dr. Lauren Waszek, seorang dosen senior ilmu fisika di James Cook University, Australia, dikutip dari CNN (6/7/2024).
Temuan baru ini diterbitkan dalam jurnal Nature pada Juni 2024. Penelitian ini tidak hanya memvalidasi perlambatan inti Bumi, namun juga mendukung klaim para ilmuwan yang dibuat pada 2023.
Klaim tersebut menyebut bahwa perlambatan inti Bumi merupakan bagian dari pola perlambatan dan percepatan yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Model yang diusulkan pada tahun 2023 ini menggambarkan pola kecepatan dan arah rotasi inti Bumi. Model tersebut menyebut bahwa inti Bumi berputar lebih cepat daripada kerak Bumi di masa lalu, tapi sekarang berputar lebih lambat.
Untuk sementara waktu, rotasi inti dan rotasi Bumi selaras. Kemudian, kecepatan rotasi inti Bumi semakin berkurang sampai akhirnya inti Bumi bergerak mundur relatif terhadap lapisan fluida di sekelilingnya.
“Temuan baru ini juga mengonfirmasi bahwa perubahan kecepatan rotasi mengikuti siklus 70 tahun,” kata rekan penulis studi Dr. John Vidale, Dekan Profesor Ilmu Bumi di Dornsife College of Letters, Arts and Sciences, Universitas California Selatan.
Baca juga: Inti Bumi Ternyata Bergerak Melambat Sejak 2010, Ini Penyebabnya
Dampak inti Bumi melambat
Vidale mengatakan, fenomena inti Bumi yang bergerak melambat dan bergerak melawan arah rotasi dapat mengubah durasi satu hari dalam sepersekian detik.
Bila rotasi inti Bumi terus melambat, tarikan gravitasinya akan menyebabkan lapisan luar Bumi berputar sedikit lebih lambat.
Pada akhirnya, kondisi tersebut dapat mengubah durasi hari di Bumi. Namun, dampak tersebut sangat sulit diperhatikan.
Ia menyampaikan, kita bahkan tidak perlu mengubah jam atau kalender untuk menyesuaikan perbedaan ini, terutama jika perubahannya hanya sementara.
Selain itu, tidak jelas seberapa sering inti Bumi bergerak melambat, tetapi ada kemungkinan bahwa putarannya terus-menerus mengalami percepatan dan perlambatan.
Perubahan itu mungkin terjadi selama beberapa dekade lamanya.
Oleh karena itu, diperlukan kumpulan data yang lebih lengkap untuk menyimpulkan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca juga: Berapa Usia Setiap Planet di Tata Surya? Bumi Termasuk yang Termuda