Informasi Terpercaya Masa Kini

Pramono-Rano Akan Terapkan 4 Hari Kerja di Jakarta, Tiru Negara di Eropa?

0 5

KOMPAS.com – Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno berencana menerapkan sistem empat hari kerja.

Gagasan tersebut dikemukakan Nirwono selaku anggota Tim Transisi Pramono-Rano Bidang Kebijakan Publik.

Meski begitu, sistem empat hari kerja tidak akan diterapkan secara terus-menerus atau tetap.

Sistem empat hari kerja akan dijalankan secara situasional sesuai kondisi Jakarta.

“Pengurangan hari kerja, empat hari kerja. Empat hari kerja ini yang sedang digagas (Pramono),” ujar Nirwono dikutip dari TribunJakarta, Selasa (21/1/2025).

Baca juga: Terapkan 4 Hari Kerja, Perekonomian Islandia Tetap Unggul di Eropa

Rencana empat hari kerja di Jakarta tiru negara di Eropa?

Nirwono membenarkan bahwa rencana empat hari kerja di Jakarta terinspirasi dari beberapa negara di Eropa yang tidak lagi menjalankan sistem lima hari kerja.

Beberapa negara yang sudah menjalankan kebijakan tersebut adalah Denmark, Belgia, Jerman, dan Islandia.

Terkait implementasinya, skema empat hari kerja akan diterapkan secara fleksibel.

Nirwono mencontohkan, pekerja bisa mendapat hari libur pada Rabu atau Jumat.

Kendati demikian, terkait kapan hari yang ditetapkan sebagai waktu libur ditentukan oleh keputusan DPRD Jakarta.

Baca juga: Jerman Mulai Uji Coba 4 Hari Kerja agar Pegawai Lebih Produktif

“Apakah masuk Senin, Selasa, kemudian Rabu libur, Kamis dan Jumat masuk, ini teman-teman DPRD yang akan memutuskan,” jelasnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/1/2025).

Ia menambahkan, kebijakan empat hari kerja sebenarnya bukan hal yang baru di Jakarta. Sebab, skema ini sudah pernah digagas oleh mantan Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono.

Heru pernah memberlakukan imbauan work from home atau WFH ketika polusi udara di Jakarta sedang meningkat.

“Pada puncak-puncak polusi kemarin, sekolah-sekolah juga sudah diliburkan. Artinya, gagasan empat hari kerja bukan barang baru,” kata Nirwono.

Baca juga: 31 Perusahaan di Inggris Terapkan Aturan Permanen 4 Hari Kerja, Ini Alasannya

Tujuan Pramono-Rano ingin terapkan empat hari kerja

Lebih lanjut, Nirwono juga menerangkan, sistem empat hari kerja digagas Pramono-Rano bukan tanpa alasan.

Keduanya ingin kebijakan tersebut dijalankan supaya masyarakat memiliki tambahan hari libur, selain Sabtu dan Minggu.

Kebijakan empat hari kerja juga dimaksudkan sebagai langkah mitigasi terhadap bencana yang bisa terjadi di Jakarta, seperti polusi udara dan banjir.

“Misalnya ketika memasuki puncak musim hujan dengan ancaman banjir maka solusi yang paling mudah adalah meliburkan pekerja,” ungkap Nirwono.

“Begitu Pula pada puncak musim kemarau. Jakarta tidak keluar dari tiga besar kota dengan polusi udara tertinggi. Solusinya paling mudah, murah, meriah adalah work from home,” tambahnya.

Baca juga: Demi Kesehatan Pekerja, Dominika Akan Uji Coba 4 Hari Kerja dalam Seminggu

Manfaat dan tantangan empat hari kerja

Terkait gagasan pengurangan hari kerja di Jakarta, kebijakan ini mempunyai sejumlah manfaat sekaligus tantangan apabila benar-benar diterapkan.

Pakar strategi manajemen Sumber Daya Manusia dan pengajar di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI), Eko Sakapurnama mengatakan, kebijakan empat hari kerja mampu mengurangi stres dan meningkatkan employee engagement (rasa antusias pada pekerja).

Sistem tersebut juga berguna untuk mengurangi isu kesehatan mental yang berdampak pada produktivitas dan meningkatkan retensi serta kepuasan kerja.

Baca juga: 3 Tips untuk Menjaga Work-Life Balance yang Sehat

“Pemerintah Jepang membuat kebijakan dalam buku tahunan kebijakan ekonomi tahun 2021 yang merekomendasikan perusahaan menerapkan sistem empat hari kerja,” imbuh Eko dalam tulisannya berjudul Empat Hari Kerja dalam Sepekan, Potensi dan Tantangannya di laman resmi UI.

“Hasilnya, sekarang ekonomi Jepang cukup stabil dengan indikator Indeks Nikkei yang menguat di tahun 2024

Eko menjelaskan, hal yang menjadi fokus utama di balik sistem empat hari kerja adalah fleksibilitas.

Baca juga: Maladewa Tawarkan Fasilitas Liburan Sambil Work From Home, Tertarik?

Faktor tersebut membuat sistem empat hari kerja bisa diterapkan pada jenis pekerjaan atau industri yang memiliki fleksibilitas dari segi lokasi maupun jam kerja.

Pekerjaan yang dimaksud Eko adalah marketing, jurnalis, pekerjaan administratif di kantor, dosen, atau peneliti.

Meski begitu, pemerintah harus mempertimbangkan tuntutan kerja yang bisa dipenuhi pekerja jika kebijakan empat hari kerja benar-benar diterapkan.

Sebabnya, perusahaan atau penyedia kerja harus memastikan pekerja bisa menerima tuntutan kerja untuk menghasilkan jumlah yang sama dalam waktu yang lebih singkat.

Eko menambahkan, sistem empat hari kerja juga berpotensi membuat produktivitas kerja menurun.

Baca juga: Apa Itu Program Return To Work BPJAMSOSTEK, dan Manfaatnya bagi Pekerja?

Dari beberapa pertimbangan tersebut, ia menilai, budaya masyarakat Indonesia secara umum tidak cocok dengan kebijakan empat hari kerja.

Kalaupun skema tersebut benar-benar ingin diterapkan, ada empat hal yang harus diperhatikan, yakni:

  • Budaya dan komitmen kerja yang kuat
  • Merancang ulang sistem kerja
  • Pengukuran kinerja yang terukur agar produktivitas kerja tidak menurun
  • Kesiapan dan kematangan organisasi karena siklus organisasi atau perusahaan yang berbeda dapat memengaruhi hasil skema empat hari kerja.

Baca juga: Ratusan Perusahaan di Inggris Terapkan Sistem 4 Hari Kerja Tanpa Potong Gaji

Leave a comment