PERJUANGAN Winarno Selamatkan Istri Korban Longsor Pekalongan,Rela Nginap Dikepung Longsor
TRIBUN-MEDAN.com – Inilah perjuangan Winarno selamatkan istri korban longsor Pekalongan.
Ia mengevakuasi sang istri sendiri hingga rela menginap dikepung longsor.
Banjir bandang dan longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, menewaskan 17 orang, pada Senin (20/1/2025).
Baca juga: SOSOK MKS Anak ASN Kemenhan Ugal-ugalan Tabrak Pejalan Kaki Pakai Mobil Dinas, Sempat Kabur
Dilaporkan ada 8 korban hilang dan 10 lainnya mengalami luka-luka.
Salah satu korban luka adalah istri dari Winarno, warga Desa Tlogopakis, Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan.
Sang istri kini masih menjalani perawatan di Puskesmas Petungkriono.
Baca juga: Zulhas Kaget Harga Minyak Goreng di Medan Meroket, Beli Minyakita Wajib Bundling!
Menurut Winarno, saat kejadian itu dirinya baru saja pulang kerja dan hendak pulang ke rumah.
“Belum sempat sampai rumah dapat kabar dari teman istri terjebak di longsor,” kata Winarno dikutip dari Kompas TV, Selasa (21/1/2024).
Ia kemudian menghubungi rekannya yang ada di sekitar rumah, dan ternyata kabar itu benar.
Winarno pun kemudian menuju ke rumahnya sekitar pukul 21.00 WIB untuk menemui istrinya.
“Saya ke sana dengan melewati sisa longsoran yang begitu dahsyat,” katanya.
Karena longsor itu terjadi di 9 desa di Kecamatan Petungkriono, akses jalan pun lumpuh total.
Winarno terpaksa memarkirkan kendaraannya di kantor Kecamatan Petungkriono, dan lanjut berjalan kaki.
“Saya jalan kaki sampai ke lokasi,” kata dia.
Baca juga: DETIK-DETIK Polres Asahan Gerebek Tempat Perjudian, Amankan Dua Tersangka dan Tiga Mesin Tembak Ikan
Sesampainya di Desa Tlogopakis, ia melihat banyak warga terkenda dampak longsor tersebut.
Karena kondisi sudah malam, ia pun terpaksa menginap di lokasi kejadian.
“Saya ikut menginap di sana, walapun kanan kiri atas, sudah terkepung longsor,” jelasnya.
Karena kondisi jalanan yang sudah hancur, kata Winarno, tidak memungkinkan untuk dilakukan evakuasi pada malam itu karena keterbatasan alat berat.
Baca juga: Menko Pangan Zulhas Skakmat Kepala Daerah untuk Serap Hasil Panen Raya Sumut: Jangan Rugikan Petani
“Hampir semua desa terdampak, akses jalan desa semua tertutup, jalan utama ke Kabupaten Pekalongan juga tidak bisa dilewati, karena lumpuh total,” kata dia.
Menurut dia, dari semua desa yang terkena bencana, Desa Katimpar adalah yang paling parah dan memakan banyak korban.
“Rumah saya Desa Tlogopakis, meski banyak korban tapi Alhamdulillah masih bisa ditangani,” kata dia.
Baca juga: Kunjungi Pabrik Gula Kwala Madu Langkat, Zulkifli Minta Varietas Tebu Diperbaiki karena Sudah Usang
Keesokan harinya, Winarno kemudian membawa istrinya ke puskesmas dengan alat seadanya.
Saat itu ia dibantu oleh beberapa warga menandu sang istri sambil berjalan kaki hingga ke Puskesmas Petungkriono.
Bukan cuma istri Winarno, warga juga bahu membahu membawa jasad yang tewas tertimbun longsor.
Evakuasi itu dilakukan dengan sederhana tanpa bantuan petugas dan relawan.
“Pagi-pagi saya dan teman-teman yang ada di sana apa adanya, saya ajak untuk menandu dan evakuasi istri saya dan korban meninggal,” jelasnya.
Baca juga: Komisi III DPRD Medan Soroti Tuntutan Pedagang Petisah yang Tolak Pemasangan Portal Parkir
Menurut dia, saat itu belum ada petugas dan ralawan karena kondisi TKP masih rawan.
“Akhirnya kami memberanikan diri untuk mengevakuasi,” kata dia.
Meski mengalami luka dan memar, Winarno bersyukur istrinya selamat.
“Saat ini kondisinya masih lemas dan tidak bisa digerakkan, banyak luka-luka dan memar. Alhamdulillah masih selamat,” tandasnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan