Microsoft Bagikan Cara Atasi Error “Blue Screen” Windows akibat CrowdStrike
KOMPAS.com – Jutaan Personal Computer (PC) desktop dan laptop di seluruh dunia termasuk Indonesia, yang berjalan dengan sistem operasi Windows mengalami error blue screen (Blue Screens of Death/BSoD) pada Jumat (20/7/2024).
Masalah ini mengakibatkan gangguan layanan publik di AS, termasuk bank, bandara hingga masakapai penerbangan.
Menurut pernyataan Microsoft, error blue screen itu muncul disebabkan oleh pembaruan software Falcon Sensor dari CrowdStrike.
Menyusul insiden itu, Microsoft sebagai penggagas OS Windows merilis solusi yang bisa dijalankan organisasi yang terdampak untuk mengatasinya.
Baca juga: Penyebab PC Windows Blue Screen Berjemaah Ditemukan, Perbaikan Sedang Berjalan
Hapus file bug
Solusi pertama yaitu dengan menghapus file bernama C00000291*.sys yang diyakini Microsoft sebagai bug dalam pembaruan software CrowdStrike. Sayangnya tidak semua orang bisa menemukan file itu, sehingga tidak dapat pula menghapusnya.
Reboot berulang kali
Solusi lainnya yang ditawarkan Microsoft yaitu dengan me-reboot atau memulai ulang sistem/program Virtual Machine (VM) terdampak, berulang kali. Menurut Microsoft, cara ini cukup ampuh memulihkan sistem Windows.
“Kami telah menerima laporan dari beberapa pelanggan yang berhasil me-restart VM pada VM yang terdampak,” kata Microsoft lewat laman Microsoft Azure.
“Menurut tanggapan pelanggan, mereka melakukan reboot beberapa kali (sekitar 15 kali), dan secara umum upaya ini efektif mengatasi masalahnya,” lanjut perusahaan teknologi itu, dihimpun KompasTekno dari 404media, Sabtu (20/7/2024).
Baca juga: Eror Windows BSOD Bisa Dicegah dan Diperbaiki Jika Kadung Kena, Begini Caranya
Adapun error blue screen Windows ditandai dengan tampilan layar PC yang menampilkan layar biru atau disebut Blue Screens of Death (BSoD) secara mendadak.
Dalam keterangan teks yang ditampilkan di layar biru itu, pengguna diminta melakukan restart (menyalakan ulang perangkat). Masalah ini membuat sistem Windows tidak berkerja normal atau perangkat restart sendiri.
Layanan publik terdampak
Error Blue Screen di layar PC Windows ini menyebabkan gangguan ke banyak layanan publik di AS, seperti bank, bandara, dan maskapai penerbangan.
Tiga maskapai besar di AS, American Airlines, Delta, dan United, meng-grounded seluruh pesawatnya akibat insiden ini.
Pantauan KompasTekno, masalah yang sama juga terjadi di Indonesia. Sejumlah karyawan kantor di Jakarta melaporkan kendala blue screen Windows ini.
“Komputer di sini kena BSOD berjamaah, dan semua system reservation down,” ujar salah satu karyawan travel di Jakarta, kepada KompasTekno. PC yang ia pakai menggunakan OS Windows 10.
Penyebab gangguan
Menurut pernyataan Microsoft, masalah BSoD muncul disebabkan oleh pembaruan software CrowdStrike Falcon Sensor.
“Kami mengetahui adanya masalah pada PC Cloud Windows 365 yang disebabkan oleh pembaruan terkini pada software Crowdstrike Falcon Sensor,” tulis salah satu akun resmi Microsoft dengan handle @MSFT365Status di X Twitter.
Microsoft merekomendasikan pengguna yang terdampak untuk memulihkan PC mereka ke kondisi sebelum update software, dengan menyimak penjelasan yang ada di laman berikut.
Crowdstrike sendiri adalah perusahaan keamanan cyber yang digunakan Microsoft untuk melindungi OS Windows. Produk Crowdstrike Falcon digunakan di OS Windows.
CrowdStrike Falcon menggunakan arsitektur cloud-native dan kemampuan deteksi bertenaga AI, untuk memberikan perlindungan, visibilitas, dan kemampuan respons secara real-time di seluruh endpoint (titik akhir/perangkat).
Solusi ini terintegrasi dengan sistem operasi Windows untuk memantau dan mengamankan perangkat dari ancaman keamanan siber, yang bertujuan untuk meningkatkan postur keamanan secara keseluruhan, dan mengurangi risiko serangan siber.
Sementara itu, Crowdstrike juga telah menyampaikan bahwa timnya sedang menangani masalah ini.
“Masalah telah teridentifikasi, terisolasi, dan perbaikan telah diterapkan. Kami mengarahkan pengguna ke portal dukungan untuk pembaruan terkini dan akan terus memberikan informasi terkini secara komplit dan berkelanjutan di situs kami,” jelas Crowdstrike dalam laman resminya.
Mereka juga merekomendasikan pengguna untuk memastikan bahwa mereka telah menghubungi perwakilan Crowdstrike melalui saluran resmi. Crodwdstrike memastikan masalah ini hanya berdampak ke host Windows.
“Host Mac dan Linux tidak terpengaruh. Ini bukan insiden keamanan atau serangan siber,” jelas Crowdstrike.