Informasi Terpercaya Masa Kini

Donald Trump Umumkan Darurat Nasional, Pasukan Dikerahkan di Perbatasan Meksiko

0 4

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Setelah dilantik menjadi Presiden AS pada Senin (20/1/2025), Donald Trump langsung mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan dengan Meksiko.

Trump akan mengirimkan pasukannya ke perbatasan AS-Meksiko dan berupaya mengakhiri kewarganegaraan berdasarkan kelahiran.

Diketahui, Trump mengumumkan hal itu dalam konferensi pers di Ruang Oval atas perintah kontroversial untuk mencabut kewarganegaraan AS bagi yang lahir di Amerika.

Baca juga: Di Pidato Pelantikan, Donald Trump Janji Ingin Tancapkan Bendera AS di Planet Mars

“Itu keputusan besar,” kata Trump kepada wartawan, dikutip dari AFP pada Selasa (21/1/2025).

Langkah untuk membatalkan hak yang diabadikan dalam Konstitusi AS akan menghadapi tantangan hukum yang berat.

Keadaan darurat nasional di perbatasan AS-Meksiko itu menjadi salah satu dari perintah eksekutif Donald Trump.

“Saya setuju dengan imigrasi legal. Saya menyukainya. Kami butuh orang, dan saya benar-benar setuju dengan itu. Kami ingin memilikinya. Namun, kita harus memiliki imigrasi yang sah,” katanya.

Sebelumnya, dalam pidato pelantikan Donald Trump, ia mengumumkan akan mengirim pasukan ke perbatasan AS-Meksiko untuk menangkal invasi yang membawa bencana ke negara AS.

“Semua masuk secara ilegal akan segera dihentikan, dan kami akan memulai proses pengembalian jutaan dan jutaan imigran kriminal kembali ke tempat asal mereka,” imbuh dia.

Baca juga: Presiden Palestina Siap Bekerja dengan Trump untuk Solusi 2 Negara

Wakil sekretaris pers Gedung Putih Anna Kelly mengumumkan sebelumnya bahwa pemerintah akan mengakhiri praktik pemberian suaka.

Dampak pertama dari sikap Trump terlihat jelas beberapa menit setelah pelantikannya ketika sebuah aplikasi yang diluncurkan di bawah presiden Joe Biden untuk membantu memproses pencari suaka menjadi offline.

Media AS melaporkan 30.000 orang telah menjadwalkan janji temu.

Sementara Penasihat Utama Trump dan garis keras imigrasi terkemuka Stephen Miller menggunakan media sosial untuk mengumumkan, pintu telah ditutup.

“Semua imigran ilegal yang ingin masuk ke Amerika Serikat harus kembali sekarang. Siapa pun yang memasuki Amerika Serikat tanpa izin akan menghadapi tuntutan dan pengusiran,” tulisnya.

Kelly mengatakan pemerintah juga bakal memberlakukan kembali kebijakan “Tetap di Meksiko” yang berlaku di bawah pemerintahan Trump.

Berdasarkan aturan itu, orang yang mengajukan permohonan untuk memasuki Amerika Serikat di perbatasan Meksiko tidak diizinkan melakukannya sampai permohonan mereka diputuskan.

Di perbatasan AS-Meksiko, ada keputusasaan yang dialami oleh beberapa orang.

“Karena kami sudah di sini, izinkan kami masuk,” kata Yaime Perez, warga Kuba berusia 27 tahun.

Baca juga: Deretan Orang Terkaya di Dunia Hadiri Pelantikan Donald Trump

“Tolong, setelah semua kerja keras yang telah kami lakukan untuk sampai di sini, izinkan kami masuk ke negara Anda, sehingga kami dapat memperbaiki diri dalam hidup kami,” pinta dia.

Leave a comment