Informasi Terpercaya Masa Kini

Kepala BGN: IRT yang Ikut Masak MBG, Bisa Punya Penghasilan Rp 2 Juta Per Bulan

0 4

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi untuk program MBG.

Ia menyebut, SPPG ini memberikan dampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Dadan mengatakan, program ini melibatkan ibu rumah tangga dalam kegiatan memasak dan memberikan mereka penghasilan tambahan.

“Jadi kami sebut sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, bukan sebagai Central Kitchen, kenapa? Karena kami tidak hanya melayani anak-anak, termasuk ibu hamil, ibu nyusui, dengan makanan dan memasak makanan,” ujar Dadan dalam konferensi pers di Kantor DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1).

Selain menyediakan makanan bergizi, Dadan menyebut satuan ini juga menjadi off-taker bagi produk lokal. “Sehingga kami akan melayani berbagai produsen dari sekitar untuk menyalurkan bahan baku ke satuan pelayanan” ucap dia.

Dadan menjelaskan, setiap satuan pelayanan memiliki ahli gizi yang bertugas menyusun menu makan bergizi serta menjadi pusat konsultasi gizi bagi masyarakat.

Saat ini, setiap satuan pelayanan melayani sekitar 3.000 peserta, mulai dari anak PAUD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Data penerima manfaat di sekolah diperoleh dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, sementara data ibu hamil dan menyusui dikumpulkan secara real-time.

Pemerintah mengalokasikan dana yang besar untuk program ini. SPPG itu kata Dadan, mengelola uang sebesar Rp 8-10 miliar per tahun.

IRT Ikut Program MBG Bisa Punya Penghasilan Rp 2 Juta per Bulan

Dadan mengungkapkan, anggaran yang dialokasikan untuk Jawa Barat mencapai Rp 43 triliun, lebih besar dibandingkan APBD provinsi yang hanya Rp 31 triliun.

Dari total anggaran satuan pelayanan, 85 persen digunakan untuk membeli bahan baku dari pertanian lokal, sedangkan 10,5 persen dialokasikan untuk membayar honor ibu rumah tangga yang terlibat dalam memasak.

“Dan 10,5 persen digunakan untuk membayar honor ibu-ibu yang ikut masak seperti Ibu Neng Ruby tadi itu. Itu adalah ibu rumah tangga biasa yang tidak punya penghasilan. Begitu ikut terlibat dalam program makan bergizi, maka dia akan punya penghasilan sekitar Rp 2 juta per bulan,” ungkap Dadan.

Dengan program ini, para ibu rumah tangga bisa memperoleh penghasilan tambahan sambil memastikan anak-anak mereka mendapatkan makanan bergizi.

“Makan di satuan pelayanan, anaknya makan di sekolah, ibunya dapat penghasilan sekitar 2 juta. Jadi ini salah satu program yang bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem dalam waktu singkat,” pungkasnya.

Leave a comment