Informasi Terpercaya Masa Kini

Sejarah Tradisi Angpau yang Lekat Tiap Momen Perayaan Imlek, Ternyata Sudah Ada Sejak Dinasti Ini

0 4

Grid.ID – Setiap Tahun Baru Imlek atau perayaan Imlek terdapat salah satu tradisi yang sering dilakukan kaum Tionghoa.

Yakni tradisi bagi-bagi angpau yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah menikah.

Dan diberikan kepada anak-anak atau yang masih melajang.

Namun siapa sangka, tradisi memberikan angpau saat perayaan Imlek ternyata memiliki sejarah yang panjang.

Dilansir dari Kompas.com dan Kompas TV, angpau atau lai see dalam bahasa Kanton, hong bao dalam bahasa Mandarin, dan ang pau dalam bahasa Hokkien ini tidak hanya ada saat Imlek saja.

Tapi juga bisa sebagai hadiah yang diberikan pada acara-acara penting lainnya.

Sejarah Angpau

Angpau sendiri dalam sejarah zaman China kuno berkaitan erat dengan Legenda Sui.

Yakni tradisi pemberian koin untuk mengusir roh jahat.

Tradisi ini pun diketahui bermula atau muncul dari Dinasti Han.

Menurut cerita legenda di China, saat itu iblis yang yang dikenal sebagai ‘Sui’ meneror anak-anak saat mereka tidur pada malam tahun baru.

Baca Juga: Lekat Jadi Ciri Khas Imlek, Barongsai Ternyata Memiliki Sejarah Sejak Ribuan Tahun dari Dinasti di China Ini

Mengetahui hal itu, orang tua akan berusaha membuat anak-anak mereka terjaga sepanjang malam untuk melindunginya.

Dan di malam tahun baru, anak biasanya diberi delapan koin untuk dimainkan agar terjaga dan tak tertidur.

Namun ternyata saat itu dalam legenda anak yang dimaksud tak bisa menahan kantuk dan tertidur dengan koin di bantalnya.

Sui sang iblis pun akhirnya muncul namun tak bisa menyentuh sang anak karena koin yang disimpan (sebenarnya delapan dewa yang menyamar) menghasilkan cahaya yang kuat yang mengusir si iblis.

Sejak saat itu, hal itu pun terus jadi kebiasaan dan terus berkembang hingga digantikan dengan uang kertas.

Sementara itu, di zaman dinasti Han, koin-koin biasanya akan diikat dengan benang merah.

Sebagai simbol keberuntungan yang terukir di permukaan koin.

Seperti perdamaian dunia (tian xia tai ping), umur panjang dan kekayaan (qian qiu wan sui) serta gambar naga dan burung phoenix.

Praktik itu kini beralih menjadi kertas merah dan uang dimasukkan ke dalam amplop merah.

Memberi dan menerima angpau

Secara sederhana, tradisi pemberian angpau dilakukan oleh mereka yang lebih tua kepada usia lebih muda.

Umumnya, angpau diberikan oleh mereka yang sudah menikah atau memiliki jabatan yang lebih tinggi, kepada mereka yang lebih muda dan dan masih lajang.

Baca Juga: Identik dengan Perayaan Imlek, Warna Merah Ternyata Memiliki Sejarah dan Makna Ini Bagi Kaum Tionghoa

(*)

Leave a comment