Informasi Terpercaya Masa Kini

Mendiktisaintek Satryo Didemo, Buntut Pemecatan Sepihak Neni Herlina

0 4

TEMPO.CO, Jakarta – Ratusan orang berpakaian serba hitam menggelar demo di pelataran Gedung D kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sejak Senin pagi, 20 Januari 2025. Tergabung dalam anggota Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, mereka melakukan aksi damai Senin Hitam. Aksi itu digelar atas pemecatan salah satu pegawai Kemendiktisaintek, Neni Herlina, oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Pemecatan itu disinyalir dilakukan tanpa prosedur dan alasan yang jelas. Sebelum dipecat, diketahui Neni menduduki posisi Prahum Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga. Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, para pegawai berteriak “Lawan! Lawan!”. Dua spanduk dibentangkan bertuliskan “Kami ASN, Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga” dan “Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri”. Di seberang spanduk itu, berjejer karangan bunga bertuliskan ungkapan kecewa atas keputusan Satryo memecat Neni.

Neni yang juga hadir dalam aksi itu menyatakan pemecatan atas dirinya terjadi pada Jumat sore, 17 Januari 2025. Saat itu, ia sedang berada di ruangan kerjanya. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro masuk ke ruangan Neni dan langsung memintanya angkat kaki dari ruangan.

“‘Keluar kamu ke Dikdasmen!’ ‘Bawa semua barang-barang kamu!,” ujar Neni menirukan kalimat yang disampaikan Satryo dengan nada tinggi.

Neni bingung kenapa dirinya tiba-tiba dipecat. Dirinya menduga pemecatan itu berawal dari sebuah meja di ruangan Satryo yang mungkin perlu diganti olehnya. “Lalu semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan, bermuara kepada saya. Sampai saya harus keluar dari institusi ini, Wallahu A’lam Bishawab,” katanya.

Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti Suwitno menjelaskan pemecatan Neni terjadi karena adanya kesalahpahaman rincian tugas yang seharusnya bukan menjadi lingkup tanggung jawab Neni. Menurut dia, Neni menerima tugas di luar tugasnya sebagai Prahum Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga.

“Ibu Neni kan sebenarnya memang melayani untuk keperluan dari rumah tangga kementerian ini. Namun, mungkin ada kesalahpahaman di dalam melakukan tugas itu,” ujarnya.

Neni menambahkan pemecatan terhadap dirinya tak melewati prosedur yang jelas. Hingga saat ini dia belum menerima kejelasan terkait statusnya di Kemendiktisaintek. “Jadi saya juga ketakutan. Hari ini saya ke kantor apa ke mana, gitu. Saya bingung juga,” ujarnya.

Neni mengaku malu karena pemecatan dilakukan di depan rekan kerja dan anak-anak magang yang berada satu divisi dengannya. Neni berharap dengan dilakukannya aksi pagi ini, kejadian tersebut tak terjadi lagi di kemudian hari dan menimpa pegawai-pegawai lain.

Leave a comment