,Saya Sedang Bercanda,,Dirlantas Polda Sulteng Minta Maaf Usai Dinilai Rendahkan Wartawan
TRIBUNBENGKULU.COM – Dirlantas Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), Dodi Darjanto akhirnya minta maaf pada Syamsuddin Tobone dan akui bahwa apa yang dikatakannya itu khilaf.
Seperti diketahui kejadian itu dialami oleh jurnalis SCTV Syamsuddin Tobone, Rabu (17/7/2024) pagi.
“Saya prihatin dan saya sangat bersalah dan mohon maaf. Yang saya lakukan itu khilaf dan tidak ada maksud apa-apa. Intinya saya sedang bercanda saja, tapi kejadiannya jadi seperti ini,” kata Dodi dilansir dari Kompas.com, Sabtu (20/7/2024).
Permintaan maaf ini disampaikan Dodi di ruang Kabid Humas Polda Sulteng di hadapan para jurnalis lain termasuk Syamsuddin.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Djoko Wienartono berharap kejadian ini tidak terulang.
“Jadi ke depannya jika ada yang teledor, tolong diingatkan. Jadi jangan sampai telanjur jadi konsumsi berita untuk publik yang seharusnya tidak perlu,” kata Djoko.
Peristiwa tersebut terjadi sebelum wawancara dimulai, Syamsuddin dinilai mendapat hinaan terkait ponsel yang ia gunakan.
Kata-kata yang disampaikan Kombes Dodi sungguh di luar dugaan.
“’Kau mau wawancara pakai HP (telepon seluler)? Oh saya tidak mau diwawancara pakai HP. HP-mu merek China lagi. Suruh direkturmu belikan HP yang canggih’. Begitu yang disampaikan Pak Dirlantas ke saya,” kata Syamsuddin.
Baca juga: Alasan Dirlantas Polda Sulteng Tolak Diwawancara Hingga Dinilai Rendahkan Wartawan
Dirlantas Polda Sulteng Tolak Diwawancara
Alasan Dirlantas Polda Sulawesi Tengah Komisaris Besar (Kombes) Dodi Darjanto yang dinilai rendahkan wartawan gegara wawancara pakai HP.
Kejadian ini dialami oleh Syansuddin Tobone yang merupakan wartawan SCTV.
Ketika itu Syamsuddin ingin mewawancarai Dodi mengenai Operasi Tinombala atau operasi tertib berlalu lintas di Kota Palu, Sulteng pada Rabu (17/7/2024) pagi.
Menurut penuturan Syamsuddin, ketika hendak diwawancara Dodi menolak bahkan menyinggung merek ponsel yang digunakan Syamsuddin.
Hal ini dinilai sebagai pelecehan verbal terhadap kinerja wartawan.
Syamsuddin menceritakan kronologi ketika Dodi menolak diwawancara menggunakan ponsel. Awalnya ia berencana mewawancarai Dodi terkait Operasi Tinombala.
Sebelumnya, Syamsuddin telah membuat kesepakatan dengan asisten pribadi Dirlantas Polda Sulteng bahwa wawancara dilakukan di Tugu 0 Kota Palu pada Rabu pagi setelah Dodi melakukan apel.
“Saat itu saya mengenakan seragam SCTV dan rapi. Saya memperkenalkan diri dan bersalaman,” ujar Syamsuddin dilansir dari Kompas.com, Sabtu (20/7/2024).
Setelah Dodi melaksanakan Apel pagi, kemudian Syamsuddin menemui Dodi untuk melakukan wawancara.
Ketika itu, ia juga berkenalan dan menyampaikan tujuan wawancara pada Dodi
Setelah itu, Syamsuddin mengeluarkan ponsel dan bersiap melakukan rekaman.
Dodi yang melihat Syamsuddin merekam menggunakan ponsel yang ia gunakan untuk wawancara sehari-hari langsung menolak diwawancara.
Bahkan menurut penuturan Syamsuddin, Dodi mengatakan agar ia meminta ponsel lebih canggih terhadap atasannya.
“Saya kaget karena pas saya keluarkan HP (telepon genggam), dia langsung ngomong, ‘Kamu mau wawancara saya pakai HP? Saya tidak mau. Apalagi, HP-mu itu HP China. Kasih tahu direkturmu untuk ganti HP-mu dengan HP yang canggih’,” jelas Syamsuddin.
Usai Dodi mengatakan hal itu, Syamsuddin sempat menjelaskan jika ponsel ini sudah biasa digunakan wartawan untuk mewawancarai narasumber.
Namun sayangnya, penjelasan yang disampaikan Syamsuddin tidak digubris oleh Dodi
Bahkan ajudan Dodi meminta agar Syamsuddin tidak membantah apa yang disampaikan Dodi.
“Tapi, saya coba tunjukkan bahwa saya tetap profesional bekerja dan tetap meminta wawancara. Namun, yang mengagetkan, usai wawancara, dia ngomong lagi, ‘Ganti HP-mu itu dengan HP canggih’,” jelasnya.
Viral di Media Sosial
Unggahan saat Samsyuddin melakukan mediasi dengan Dodi inipun viral di media sosial.
Adapun akun yang mengunggah video mediasi antara Dodi dan Syamsuddin ini dibagikan melalui akun instagram undercover.id, Jumat (19/7/2024a0.
Video permintaan maaf Dodi kepada Syamsuddin inipun menuai perhatian warganet.
Banyak warganet yang menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Dodi terhadap Syamsuddin.
“belajar yg pinter biar ga jd polisi,” tulis akun @p****
“Tombol ga pergaya polisi,” po*****
“Coba perhatikan wajah wartawan, ada senyumnya? Engga. Krn emg ga semudah itu utk legawa (ikhlas) ketika direndahkan di dpn publik oleh pejabat berpangkat. Skrg coba perhatikan wajah pak pulisi, enteng ya senyumnya dah gitu aja,” tulis akun @i*****