Informasi Terpercaya Masa Kini

Dokter,Bagaimana Cara Menjelaskan Bahwa Anak Kita Sebenarnya Sehat? Dokter Spesialis Anak Menjawab

0 4

TRIBUNHEALTH.COM – Seiring bertambahnya usia, setiap anak pasti akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. 

Baik dari kemampuan fungsi kognitif, berkomunikasi, hingga motorik halus dan kasar. 

Tahapan tumbuh kembang anak penting untuk diperhatikan oleh setiap orang tua. 

Sehingga mereka bisa memantau sejauh mana perkembangan buah hati kesayangannya. 

Membahas mengenai tumbuh kembang anak, terdapat pertanyaan yang disampaikan pada Dokter Spesialis Anak.

Baca juga: Bolehkah Bawa Anak yang Alami Gangguan Tumbuh Kembang ke Klinik Terapi Tanpa Konsultasi Dokter Anak?

Pertanyaan:

Dokter, psikis orang tua kemungkinan bisa terganggu karena pertanyaan sepele dari orang luar terkait fisik dan tumbuh kembang anak. 

Seperti, ‘kok badan anak kurus, kok badan anak gemuk’. 

Bagaimana cara menjelaskan bahwa anak kita sebenarnya sehat dok?

Lili, Surbaya.

Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A Menjawab: 

Jangan mendengarkan apa kata orang lain, karena omongan orang lain itu belum tentu benar. 

Memang omongan orang lain terkait tumbuh kembang anak kita bikin kita pusing, tapi terkadang juga bikin motivasi dalam diri kita. 

Namun sebelum itu, kita harus membentengi diri kita sendiri terlebih dahulu dengan banyak ilmu pengetahuan.

Baca juga: Dokter, Jika Anak Tidak Memiliki Teman Seusianya, Apakah Ini Mempengaruhi Tumbuh Kembangnya?

Pentingnya orang tua mencukupi ilmu pengetahuan, salah satunya adalah dengan cara mendengarkan podcast dari ahlinya untuk menambah wawasan orang tua. 

Orang tua harus memiliki wawasan, karena menjadi orang tua merupakan pembelajaran sepanjang hayat. 

Namanya orang tua itu tidak ada sekolahnya, jadi bejalar sambil melakukan. 

Tetap ayah bunda harus punya ilmunya, misalnya anak usia 0-6 bulan jangan dikasih makan. 

Kemarin ada anak bayi dikasih makan, itu jelas salah ya, makanya harus didasari dengan pengetahuan yang cukup. 

Carilah ilmu sebanyak-banyaknya, baik itu dari kelas parenting, podcast yang valid, atau dari cara lainnya. 

Setelah orang tua memiliki pengetahuan, tentunya bisa membentengi diri sendiri dan tentunya tidak emosinan ketika sang buah hati di kritik orang lain. 

Orang tua tidak akan emosi ketika anak dikatakan ‘eh anaknya kok kurus, eh anaknya kok pendek’. 

Kurus itu adalah relatif, ketika sudah mengalami pertumbuhan, anak tidak akan lagi segemuk ketika ia masih bayi. 

Baca juga: Tips Memilih Pasta Gigi untuk Anak-anak, Solusi Terbaik untuk Orang Tua yang Bingung

Meskipun kurus, tapi jika berat badannya masih tergolong aman di kurva pertumbuhan, anak tersebut cenderung normal. 

Memang jangan terlalu mendengar omongan orang lain, meskipun beberapa masukan dari orang lain harus kita terima. 

Tetapi, masukan itu jangan sampai bikin Anda merasa depresi, jadi sakit hati, makanya harus punya ilmu yang cukup. 

 Profil Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A

dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, merupakan Dokter Spesialis Anak yang kini berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.

dr. Aisya menyelesaikan pendidikan SMA lewat program akselerasi di SMA Negeri 1 Surakarta.

Tertarik dengan dunia kedokteran, dr. Aisya kemudian menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Di Universitas tersebut, dia menyelesaikan studi dokter umum dan melanjutkan pendidikan spesialis anak.

Selama masa studinya, ia aktif sebagai asisten dosen dan peneliti.

Pengalaman kerja dr. Aisya sangat beragam.

Baca juga: Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS UNS Sukoharjo

dr. Aisya pernah bekerja sebagai dokter internship di RSUD Pandanarang Boyolali dan Puskesmas Boyolali II, kemudian berlanjut sebagai dokter umum di berbagai institusi termasuk Klinik Kimia Farma Adi Sucipto dan RS UNS.

Pada tahun 2023, ia pernah bekerja di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali.

dr. Aisya kemudian bergabung dengan RS UNS Sukoharjo sebagai dokter spesialis anak, serta menjadi dosen dan staf pengajar hingga kini.

Selain itu, sekarang ia juga berpraktik di RSU Hidayah Boyolali serta RS Ortopedi Dr. Soeharso Surakarta.

Baca juga: 9 Makanan untuk Mengatasi Kekurangan Vitamin D, Ada Telur hingga Kacang Almond

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Leave a comment