Informasi Terpercaya Masa Kini

Turis China Ramai-ramai Batalkan Liburan ke Thailand, Hotel dan Maskapai Terpukul

0 6

KOMPAS.com – Beberapa hotel dan maskapai di Thailand mulai merasakan dampak dari pembatalan besar-besaran yang dilakukan oleh kelompok tur turis China jelang liburan Tahun Baru Imlek pada 2025.

Pembatalan ini dipicu oleh kekhawatiran atas keselamatan di Thailand, yang semakin mencuat setelah beberapa kejadian yang menambah ketidakpercayaan di kalangan turis China.

Apa yang Menyebabkan Pembatalan ini Terjadi?

Pembatalan ini muncul setelah kejadian yang melibatkan aktor China Wang Xing, yang dilaporkan hilang setelah tiba di Bangkok dan menuju perbatasan Thailand-Myanmar.

Baca juga: Tempat Wisata di Thailand yang Tidak Ramai Saat Libur Nataru

 

Kasus ini mencuatkan kekhawatiran atas keselamatan wisatawan China di Thailand.

Meskipun Wang akhirnya ditemukan di Myanmar dan kembali ke Thailand, dampak dari insiden ini cukup signifikan terhadap kepercayaan turis China terhadap Thailand.

Jirayu Huangsub, juru bicara pemerintah Thailand, menyatakan bahwa Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra memerintahkan Kementerian Pariwisata dan Olahraga untuk meluncurkan kampanye guna mengembalikan kepercayaan turis China.

“Perdana Menteri mengatakan bahwa meskipun aktor China yang hilang di Myanmar telah ditemukan, insiden ini memengaruhi kepercayaan turis China,” ujar juru bicara tersebut seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (15/1/2025).

Baca juga: 7 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Liburan ke Thailand

Bagaimana Hotel dan Maskapai Menghadapi Situasi Ini?

Sektor perhotelan di Thailand, terutama yang menyasar kelompok tur turis China, mulai merasakan dampak dari pembatalan.

Prachoom Tantiprasertsuk, Ketua Pemasaran Asosiasi Hotel Thailand (THA), mengungkapkan bahwa banyak hotel di tujuan utama, khususnya di Bangkok, mulai menerima pembatalan.

“Dampak terhadap kelompok tur lebih terlihat karena agen tur masih bisa membatalkan pemesanan hotel dan tiket pesawat mereka, berbeda dengan wisatawan independen yang pemesanannya tidak dapat dibatalkan,” katanya.

Maskapai Thai Lion Air dan Thai AirAsia juga mencatat penurunan signifikan dalam pemesanan tiket pesawat dari wisatawan China.

Nuntaporn Komonsittivate, kepala komersial Thai Lion Air, mengungkapkan bahwa banyak operator tur yang sebelumnya merencanakan penerbangan charter ke Phuket memutuskan untuk membatalkan rencana mereka karena permintaan yang lemah.

Baca juga: 10 Tips Liburan Hemat ke Thailand, Cintai Kantongmu

Apa Langkah yang Diambil Pemerintah Thailand?

Pemerintah Thailand menyadari pentingnya untuk segera mengembalikan kepercayaan wisatawan China.

Selain meluncurkan kampanye pariwisata yang lebih intensif, Perdana Menteri juga memerintahkan agar polisi pariwisata lebih banyak ditugaskan di daerah-daerah rawan.

Selain itu, pihak keamanan dinilai perlu memastikan pengawasan yang lebih ketat terhadap geng-geng yang terlibat dalam kejahatan lintas negara.

“Perdana Menteri juga memerintahkan Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat untuk menangani berita palsu dan bekerja sama dengan otoritas China untuk memulihkan kepercayaan wisatawan China,” kata Jirayu.

Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Thailand

Seberapa Besar Dampak Pembatalan ini?

Dampak dari pembatalan pemesanan hotel dan tiket pesawat ini diperkirakan akan semakin terasa menjelang liburan Tahun Baru Imlek, yang tahun ini jatuh pada minggu terakhir bulan Januari.

Sejumlah sumber menyebutkan bahwa penurunan jumlah turis China pada liburan ini bisa mencapai 20-30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan situasi ini, para pengusaha hotel berharap agar Pemerintah Thailand dapat segera memperbaiki situasi dan memastikan wisatawan merasa aman kembali untuk berkunjung ke Thailand.

Baca juga: Pertama Kali ke Bangkok, Ini Cara Cek Agen Travel Resmi di Thailand

Leave a comment