Informasi Terpercaya Masa Kini

3 Tren Diet yang Akan Populer di 2025 Menurut Dokter Gizi

0 2

Setiap tahun, dunia selalu menghadirkan tren baru yang menarik perhatian, termasuk dalam hal pola makan dan tren diet. Pada tahun 2025, gaya hidup sehat diperkirakan akan semakin mendominasi, dengan pendekatan diet yang tidak hanya berfokus pada penurunan berat badan.

Menurut dr. Adelina Haryono, Sp.GK., dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah – Puri Indah mengatakan kalau tren diet yang akan populer di 2025 ini masih seputar dengan ‘perkembangan yang cepat’.

Artinya, banyak orang ingin bisa mendapatkan tubuh ideal dengan waktu yang cukup cepat. Di mana ini berkolerasi dengan cara berdiet yang tidak hanya mengatur pola makan melainkan juga digabungkan dengan obat yang disuntikkan ke tubuh.

Berikut Popmama.com rangkum tren diet yang akan populer di 2025 menurut dokter gizi.

1. Obat diet disuntik masih akan diminati

dr. Adelina Haryono, Sp.GK.,  menjelaskan kalau injeksi glukagon-like peptide-1 (GLP-1) masih akan diminati. Sebagai informasi, obat  ini bekerja dengan cara meniru hormon yang disebut glukagon-like peptide-1 (GLP-1), yang menargetkan area otak yang mengatur nafsu makan dan asupan makanan.

“Akan dicari dan paling dicari adalah obat yang sifatnya disuntik bernama GLP-1. Ini adalah obat yang menyerupai hormon di badan yang membuat merasa kenyang. Di dunia medis sendiri kita lagi menunggu bentuk dari obatnya injeksi kemungkinan akan ada yang bisa langsung diminum,” jelasnya kepada Popmama.com.

Sementara itu, untuk dosis obat harus ditingkatkan secara bertahap selama 16-20 minggu menjadi 2,4 mg sekali seminggu untuk mengurangi efek samping gastrointestinal. Oleh karenanya penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan harus ada pengawasan dokter.

2. Injeksi NAD+ yang tren di Hollywood akan banyak dicoba

Tidak hanya injeksi GLP-1 yang masih diminati, selanjutnya ada pula ‘obat kurus’ yang dikenal dengan injeksi NAD+ atau nicotinamide adenine dinucleotide(+). Dijelaskan oleh dr. Adelina kalau NAD+ ini digunakan sebagai energi booster.

“Kemudian tren yang lain, kalau dibaca di media barat ada injeksi NAD+. Ini seperti sifatnya energi booster untuk meningkatkan metabolisme, tapi apakah benar? Sampai sejauh ini belum ada bukti yang kuat secara ilmiah,” jelasnya.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh dr. Adelina mengenai NAD+ ini secara natural sudah diproduksi di sel tubuh, sehingga injeksi ini sifatnya suplemen. Kalau bukti dan klaim awal dapat meningkatkan metabolisme energi (karena memang terbentuk dalam pembentukan energi di sel) dipakai juga untuk anti aging.

“Saat ini sudah mulai banyak dijual, dalam bentuk pil minum atau injeksi. Namun, perlu ditekankan kalau bukti ilmiah belum banyak dan kuat,” tuturnya.

3. Tren online coaching akan semakin naik

Pasca pandemi Covid-19, orang lebih tertarik mengikuti kelas online. Rupanya di tahun 2025 ini coaching online tentang diet akan semakin menjamur. Tentunya coaching ini diharapkan dipandu dengan orang yang sudah tersertifikasi.

Coaching yang dipandu secara online diharapkan bersertifikasi. Apakah ini benar? Tentunya harus dilihat siapa orang di belakang orang tersebut. Jika memang ingin mengikuti hendaknya melihat kalau orang tersebut sudah tersertifikasi. Tentunya paling aman bisa ke dokter gizi klinik atau ahli gizi untuk bisa mendapatkan program diet yang sesuai,” jelasnya.

Di era digital seperti ini tren online coaching untuk diet dan kesehatan diprediksi akan semakin mengemuka di tahun 2025. Dengan kemudahan akses teknologi, orang kini dapat mendapatkan bimbingan langsung dari ahli gizi dan pelatih kesehatan tanpa harus keluar rumah.

Dari sesi konsultasi personal hingga program diet yang disesuaikan, layanan ini menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan.

Itulah tadi tren diet yang akan populer di 2025 menurut dokter gizi. Semoga membantu mama dan papa yang ini mendapatkan body goals di tahun ini.

Baca juga:

  • Mengenal Rainbow Diet, Rahasia Christina Aguilera Turun 18kg
  • 7 Tren Diet 2025 yang Diprediksi Mendominasi Tahun Ini, Ada Apa Saja?
  • Resep Nasi Goreng Rendah Kalori, Bisa Jadi Menu Diet
Leave a comment