Informasi Terpercaya Masa Kini

Boyong 3 Penghargaan Golden Globes 2025, Fakta di Balik Serial Shogun

0 5

KOMPAS.com– Raih tiga penghargaan di Golden Globes 2025 untuk kategori series drama televisi terbaik, aktor televisi terbaik, aktor televisi pemeran pendukung terbaik, serial Jepang Shogun diangkat dari novel tahun 1975 karya James Clavell.

Pada tahun 1980, enam juta eksemplar Sh?gun telah terjual di seluruh dunia. Novel ini telah diadaptasi menjadi dua serial TV pada tahun 1980 dan tahun 2024.

Serial ini juga menjadi series pertama berbahasa Jepang yang meraih Primetime Emmy Awards for Outstanding Drama Series pada tahun 2024.

Jika peristiwa-peristiwa dalam Sh?gun terasa seperti berdasarkan fakta sejarah, itu karena ceritanya mengikuti perebutan kekuasaan di dunia nyata.

Baca juga: Shogun Cetak Rekor dengan 18 Kemenangan di Emmy Awards

Penulis James Clavell meminjam banyak tokoh sejarah dari abad ke-17 untuk novelnya itu, dan mendramatisasi kisah keshogunan Tokugawa dan orang Inggris pertama yang berlayar ke Jepang.

Meskipun Clavell memperkuat cerita kedatangan John Blackthorne, orang Inggris pertama yang mendarat di Jepang dan pengaruhnya terhadap kebangkitan Tokugawa, banyak karakter dan peristiwa yang digambarkan di Sh?gun terinspirasi oleh tokoh sejarah nyata.

Shogun dibintangi oleh Hiroyuki Sanada sebagai pengganti Lord Tokugawa dan Cosmo Jarvis sebagai John Blackthorne.

Peristiwa dalam seri ini dimulai dengan kematian Toyotomi Hideyoshi, yang merupakan Pemersatu Jepang kedua. Dalam Shogun, ia disebut Taiko, gelar yang diberikan kepada penasihat pensiunan mantan kaisar.

Baca juga: Daftar Pemenang Emmy Awards 2024, Shogun Pecahkan Rekor

Hideyoshi meneruskan pekerjaan Oda Nabunaga, Pemersatu Jepang pertama, setelah hampir satu abad perang saudara. Setelah Taiko meninggal, jalan baru terbuka untuk pertikaian internal. Lima penguasa besar, yang disebut daimyo, bersaing untuk mendapatkan gelar shogun, penguasa de facto Jepang.

Jepang khawatir akan terjadinya konflik selama satu abad lagi setelah kematian Taiko, sehingga ia mendirikan lima tetua yang akan memerintah menggantikannya. Salah satu anggota terkemuka di antara kelima orang itu adalah Ieyasu Tokugawa, yang berganti nama menjadi Yoshii Toranaga dalam Shogun dan diangkat oleh Sanada.

Dalam kurun waktu hanya dua tahun, ia memanfaatkan kekuatan dan hubungan dekatnya dengan Taiko untuk menjadi shogun baru. Setelah mengumpulkan pasukannya, ia merebut Istana Osaka dan dengan mudah memenangkan pertempuran berdarah Sekigahara, salah satu pertempuran terpenting dalam sejarah Jepang.

Dikenal sebagai Sengoku Jidai atau “periode Negara-negara Berperang” (sekitar tahun 1467-1615), ini adalah era yang ditandai oleh perang saudara, saat para penguasa feodal terlibat dalam perebutan kendali penuh atas negara.

Sekitar waktu ini, Tokugawa bertemu William Adams, orang Inggris pertama yang berlayar ke Jepang. Ia akhirnya menjadi penasihat terpercaya Tokugawa, yang terkesan dengan pengetahuannya tentang kapal dan navigasi Barat.

Sang panglima menugaskan Adams ke kapal-kapal Jepang dan Adams kemudian menggantikan Pastor Jesuit Joao Rodrigues sebagai penerjemah resmi shogun.

Rekan Adams dalam miniseri tersebut, John Blackthorne (diperankan oleh Jarvis), memainkan peran yang jauh lebih penting dalam kebangkitan Tokugawa ke tampuk kekuasaan daripada yang ia lakukan dalam kehidupan nyata.

Dalam Shogun, Tokugawa menggunakan kehadiran Blackthorne sebagai seorang Protestan untuk menabur perselisihan di antara Lima Tetua—beberapa di antaranya mendapat untung dari penjajah Kristen di negara itu.

Blackthorne lebih berperan sebagai pemicu cerita, agar tidak terlalu jauh menyelami politik Jepang. Clavell juga menambahkan hubungan antara Blackthorne dan Toda Mariko (Anna Sawai).

Tokugawa tetap berkuasa sampai kematiannya pada tahun 1616. Ia membangun Istana Edo yang agung, istana terbesar di seluruh Jepang dan keshogunan Tokugawa memerintah negara itu selama 250 tahun berikutnya.

Leave a comment