Informasi Terpercaya Masa Kini

Libur Akhir Tahun,Karimun Club Touring Sembari Wisata Kuliner di Maros dan Pangkep

0 7

Laporan: Hery Ponawar R – KCM 001- KCI 369, Oding-KCM126, KCI 2250)

MINGGU pagi 29 Desember 2024.

Pagi yang cerah membuat hati ini semakin semangat untuk keluar rumah, setelah beberapa hari sebelumnya Makassar dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.

Sampai beberapa daerah sempat terjadi genangan bahkan banjir yang cukup tinggi. Baik di area pemukiman, juga beberapa jalan antar provinsi tidak dapat dilalui. 

SPBU milik Pertamina di depan Polda Sulsel jadi pilihan kami untuk dijadikan titik kumpul.

Sambil bercengkrama, kami menanti beberapa teman yang menuju ke titik kumpul ini.

Agak molor sedikit dari waktu yang kami sepakati, pukul 08.20 barulah kita beranjak. Mengeksplor daerah Pangkep jadi tujuan kami. 

Sebanyak lima kendaraan mulai bergerak menuju Maros sebagai titik kumpul kedua. 

Salah satu warung Coto Maros di sekitaran Pasar Maros jadi pilihan kami sekalian sarapan.

Coto kuah putih yang tersaji kami lahap pagi ini. Rasanya memang enak, kata beberapa teman yang baru mencoba makan di tempat ini.

Seandainya di Makassar, bisa sering dikunjungi, seloroh teman yang lain.

Ada juga teman yang membungkus buat orang terkasih di rumah, katanya. Betul-betul jadi pagi yang nikmat di akhir tahun. 

Saat sarapan, beberapa teman yang menyusul juga sudah sampai.

Akhirnya kami menjadi 11 member jadinya yang akan touring kali ini.

Pukul 9.30 WITA, kami pun mulai bergerak menelusuri jalan baru di kota Maros.

Jalur ini kami pilih karena beberapa anggota belum pernah melaluinya.

Selain pemandangan yang asik di jalur ini, keadaannya juga masih relatif sepi. Sangat baik untuk singgah mengambil gambar. 

Dari jalan baru di kota Maros, kami melanjutkan menelusuri poros Trans Sulawesi menuju Kabupaten Pangkep. 

Agar tidak terlalu padat, kami memilih untuk tidak masuk kota Pangkep.

Minasa Te’ne jadi perlintasan kami menuju area Tonasa Dua. Selanjutnya menuju daerah Tabo-Tabo. Tepatnya di sekitar area Diklat Kehutanan Tabo-Tabo. 

Jalan-jalan pedesaan dengan hamparan sawah memang sangat memukau mata kami di jalur ini.

Beberapa Petani sedang asik menanam padi, ditemani sekumpulan bangau yang mencari makan menambah dramatisnya pemandangan kehidupan di desa.

Hamparan gunung kapur yang begitu dekat dan pabrik semen yang cukup besar di Indonesia juga jadi incaran mata kami.

Akhirnya, gemerincik suara air di Tangga Pelangi sekitaran Hutan Pendidikan Tabo-Tabo membuat kami harus memarkir kendaraan untuk singgah menikmatinya dari dekat. 

Air Terjun Tangga Pelangi ini merupakan air terjun buatan. Beberapa penduduk lokal sedang asyik bersantai saat kami singgah.

Dilengkapi dengan beberapa gasebo di pinggir kira dan kanan air terjun, bisa jadi tempat rehat yang nyaman sambil melihat orang yang mandi di kolam terjunan air.

Sayang, area ini belum dilengkapi dengan toilet. Ini yang jadi kekurangan beberapa area wisata kecil di Sulawesi.

Syukurnya, area air terjun ini cukup bersih dari sampah. Semoga masyarakat desa di sana melalui pemuda sadar wisata kalau memang memungkinkan bisa mengelola area ini dengan baik. 

Setelah cukup rileks menikmati air terjun, kami pun melanjutkan perjalanan yang cukup menantang bagi pengguna mobil mungil ini.

Naik turun bukit menelusuri hutan yang cukup rimbun. Ini jalur terdekat menuju Padang Lampe dari Tabo-Tabo.

Beberapa teman yang baru melewati jalur dengan suasana seperti ini cukup getar getir.

Namun ketakutan semu itu terbayar dengan pemandangan yang begitu indah di depan mata kami menuju Segeri.

Gunung Lantiangoro memukau kami dari kejauhan. Semakin dekat, air terjun di beberapa titik dinding gunung menambah keindahannya.

Sungguh, perjalanan akhir tahun yang begitu menawan. 

Tahu Sumedang yang ada di poros Barru Makassar jadi pilihan beberapa teman untuk sholat Dhuhur dan menikmati suguhan panas dan dingin yang ada. 

Beberapa teman memilih sekalian makan siang. Beberapa teman lainnya memilih untuk menyantap bolu bakar dan sop saudara khas Pangkep.

Mumpung lewat di sini, seloroh teman-teman yang suka dengan ikan. 

Kami tutup tahun ini dengan touring pendek yang bahagia. Semoga tahun berikutnya kami masih diberi kelapangan rezeki dan waktu, serta kesehatan tentunya.

Agar dapat lagi menikmati keindahan ciptaan Tuhan YME di area yang lain.

Mobil kami memang kecil namun kami begitu senang karena hati kami cukup lapang. 

Jaya terus Karimun Club Indonesia khususnya Pengda Makassar. 

Small car big fun big heart. (*)

Leave a comment