Kronologi Gibran Huzaifah Dicopot Sebagai CEO eFishery, Diawali Investigasi Finansial
JAKARTA, KOMPAS.com – Gibran Huzaifah telah resmi dicopot dari jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO) startup akuakultur eFishery.
Dilansir pemberitaan Kontan.id, Selasa (17/12/2024), pencopotan itu diawali dengan investigasi para investor eFishery terkait dugaan penyalahgunaan finansial yang terjadi di perusahaan.
Adapun Gibran Huzaifah sebelumnya disebut-sebut terkait dalam dugaan penggelapan dana perusahaan.
Sementara itu, DealStreetAsia melaporkan, posisi Gibran Huzaifah sebagai CEO eFishery kemudian ditangguhkan seiring proses investigasi yang berjalan.
Selain itu, penangguhan juga dilakukan terhadap Chrisna Aditya yang merupakan Chief of Product Officer (CPO) perusahaan akuakultur itu. Dalam perkembangannya, Chrisna juga melepaskan jabatan sebagai CPO.
Baca juga: Adhy Wibisono Gantikan Gibran Huzaifah Jadi CEO eFishery, Begini Penjelasan Manajemen
Pada Senin (16/12/2024), manajemen menyampaikan keterangan tertulis yang menyatakan bahwa Adhy Wibisono ditunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO) interim eFishery menggantikan Gibran Huzaifah.
Selain itu perusahaan akuakultur juga menunjuk Albertus Sasmitra, sebagai Chief Financial Officer (CFO) interim.
Manajamen menyampaikan, keputusan mengganti Gibran Huzaifah dengan pemimpin baru merupakan kesepakatan bersama dengan shareholder perusahaan.
“Sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik,” demikian bunyi pernyataan resmi eFishery.
Baca juga: Gibran Hudzaifah Dicopot sebagai CEO eFishery, Diduga Terlibat Penggelapan Dana Perusahaan
Keterangan resmi juga menyebut, eFishery memahami keseriusan isu yang saat ini sedang berkembang.
Hanya saja tidak disebutkan secara rinci isu apa yang sedang menerpa perusahaan yang didirikan pada 2013 itu.
Manajemen hanya menegaskan, eFishery berkomitmen untuk menjaga standar tertinggi dalam tata kelola perusahaan dan etika dalam operasional perusahaan.
Baca juga: Startup eFishery PHK Karyawan
Untuk diketahui, Gibran Huzaifah sebelumnya merupakan pendiri yang juga sekaligus CEO eFishery.
Adapun Gibran disebut-sebut terkait dalam dugaan penggelapan dana perusahaan.
Terkait dengan perkembangan terbaru yang terjadi di eFishery, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) enggan memberikan tanggapan.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, KKP pada 2021 dan 2024 pernah melakukan kerja sama dengan eFishery.
Inspektur Jenderal Kementerian KP Tornanda Syaifullah menyatakan yang terjadi di eFishery merupakan ranah internal.
Hal yang sama juga disampaikan Staf Ahli Menteri KP Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Hendra Yusran Siry.
Baca juga: Jurus eFishery Kembangkan Bisnis di Tengah Surutnya Pendanaan Startup
Untuk diketahui, eFishery sendiri adalah perusahaan akuakultur yang menyediakan solusi teknologi untuk sektor perikanan, khususnya bagi petani ikan dan udang.
eFishery fokus pada inovasi seperti Smart Feeder, alat pemberi pakan otomatis yang meningkatkan efisiensi pakan dan produktivitas budidaya.
Selain itu, eFishery menawarkan platform digital bernama eFisheryKu untuk edukasi dan manajemen budidaya, serta eFisheryFund yang memberikan akses pembiayaan bagi petani ikan.
Untuk mendukung pemasaran hasil panen, eFisheryFresh menghubungkan petani langsung dengan pembeli, memotong rantai distribusi agar harga lebih kompetitif.
Pada 2023 lalu, eFishery menyandang status “Unicorn” dengan pendanaan seri D sebesar 200 juta dollar AS atau setara dengan sekitar Rp 3 triliun.