Informasi Terpercaya Masa Kini

Megawati Cium Kabar Ada yang Mau Awut-awut Kongres,Rocky Gerung: Munafikun Tunggu PDIP Melemah

0 9

TRIBUNJAKARTA.COM – Pengamat politik Rocky Gerung melihat adanya pihak tertentu yang menunggu PDI Perjuangan melemah.

Tujuan pihak tersebut untuk mendongkel Megawati Soekarnoputri dari kursi Ketua Umum PDI Perjuangan.

Hal itu dikatakan Rocky Gerung menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mencium kabar adanya upaya pihak tertentu mengacaukan pelaksanaan Kongres PDIP 2025.

Rocky melihat adanya gerakan dari dalam untuk membusukkan tokoh-tokoh PDIP yang kini sedang diincar penegak hukum.

Orang-orang dalam PDIP itu, kata Rocky, mulai berupaya cari peluang untuk menggantikan posisi tokoh yang diincar KPK, kejaksaan atau polisi.

“Semua itu juga memperlihatkan bahwa para munafikun sebetulnya juga menunggu saat PDIP melemah dan dari dalam mereka berupaya untuk mengambil alih posisi ibu Mega,” kata Rocky dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Rocky Gerung Official, Senin (16/12/2024).

“Itu yang saya kira menerangkan mengapa Ibu Mega dari awal mengatakan bahwa dia akan diawut-awut  dan Mega tahu bahwa yang akan mengaut dia adalah Jokowi dan Mega tahu bahwa proyek mengawut-awut itu bukan sekedar dari luar tapi juga dari dalam,” sambungnya.

Oleh karena itu, kata Rocky Gerung, Megawarti telah menegaskan bahwa dirinya percaya akan terpilih kembali secara aklamasi dalam kongres PDIP yang digelar tahun depan.

“Nah persiapan-persiapan kongres itu juga menunjukkan betapa Mega itu tahu rencana politik  yang berbahaya,” katanya.

Selain itu, Rocky Gerung juga menyoroti sikap PDIP yang memecat Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution sebagai kader.

Menurut Rocky Gerung, PDIP memiliki moral standing yang lebih kuat dari Jokowi.

Pasalnya, lanjut Rocky Gerung, Jokowi melanggar konstitusi dengan mendorong MK untuk meloloskan putranya, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024.

“Jadi itu satu pelanggaran tertinggi itu secara etis maupun secara konstitusi,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku mendapatkan kabar adanya upaya dari pihak tertentu untuk mengacaukan pelaksanaan Kongres PDIP 2025.  Menurut rencana, Kongres PDIP 2025 digelar pada April 2025. 

Megawati juga menyampaikan keinginan anggota PDIP agar dirinya kembali menjabat sebagai ketua umum partai.

“Saya sekarang masih keren diminta oleh seluruh anggota partai secara aklamasi kalau ada nanti kongres ibu musti jadi lagi,” ucap Megawati dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis”, Kamis (12/12/2024).

“Enak aja emangnya gue enggak pensiun,” tambahnya.

Presiden ke-5 RI itu sengaja membicarakan hal tersebut agar pihak yang ingin mengacaukan PDIP, mendengar langsung bahwa seluruh kader partai tetap solid.

“Ini biar kedengeran kenapa? Karena aku juga ada nih berita, nanti di kongres karena sekarang kurang bisa berhasil, katanya di kongres juga mau diawut-awut (kacau). Saya sengaja nih supaya pada kedengaran deh, coba kamu awut-awut partai saya,” tutur Megawati.

Pernyataan Megawati pun disambut tepuk tangan dan tawa para hadirin yang datang dalam acara peluncuran buku tersebut.

Namun, dia justru meminta para audiens untuk tidak menganggap pernyataannya sebagai candaan.

“Lho ya yang keren kenapa tepuk tangannya, berarti kalian enggak simpati sama saya, tahu enggak? setengah hati atau ada juga barangkali ada di sini dua kaki, ojo guyu, hehe,” kata Megawati.

Setelahnya, Megawati lanjut berbicara sambil terisak. Dia menyatakan bahwa saat ini dirinya berbicara sebagai anak bangsa yang berjuang mati-matian untuk membangun partai.

“Jadi bukan sebagai Megawati Soekarnoputri. Tapi saya berbicara sebagai anak bangsa yang telah ikut berdarah-darah tahu enggak?,” tutur Megawati sambil terisak.

“Kalian belum rasain berdarah-darah. Ah sudah ah, hehe soalnya nanti bikin nangis,” kata Megawati seraya mengakhiri pembicaraannya.

Sednagkan, Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus mengungkap tanda-tanda ada pihak yang mencoba mendongkel Megawati Soekarnoputri dari Ketua Umum PDIP saat Kongres 2025 mendatang.

Sinyal ada pihak yang ingin mendongkel menguat setelah curahatan yang diungkap oleh Megawati.

Presiden ke-5 RI itu mendengar ada pihak yang ingin menggantinya karena dianggap gagal saat Pilkada Serentak 2024. 

Menurut Deddy, tanda-tanda ada pihak yang ingin mendongkel Megawati saat kongres terlihat dari banyaknya gugatan yang mempersoalkan daftar kepengurusan PDIP.

“Kalau tanda-tandanya kan kita bisa lihat dari gugatan, 5 gugatan yang diajukan kelompok kelompok tertentu atau pihak-pihak yang didorong oleh orang-orang tertentu untuk menggugat mempermasalahkan legalitas dari perpanjangan dan penambahan personil DPP PDIP,” kata Deddy di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2024) malam.

Selain itu, Deddy pun melihat saat ini sudah banyak spanduk provokasi yang ingin mempersoalkan legalitas kepengurusan PDIP. 

“Kita melihat spanduk-spanduk bertebaran di Jakarta yang mempertanyakan juga soal itu. Ya, itu kami sudah ketahui dan kami bahkan sudah melakukan salah satu respon beberapa waktu yang lalu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ia pun meminta awak media untuk mendalami tersendiri siapa pihak yang ingin mendongkel Megawati.

“Selebihnya itu tanggung jawab Anda untuk mencari tahu lebih dalam,” tutupnya. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Leave a comment