Malas Tapi Sukses? Ini 7 Kebiasaan Cerdas yang Patut Anda Tiru
PROKALTENG.CO – Kata malas sering kali memiliki konotasi negatif. Orang yang malas biasanya dianggap tidak termotivasi, tidak disiplin, atau bahkan tidak memiliki ambisi.
Namun, bagaimana jika saya memberi tahu Anda bahwa ada orang-orang yang tampak malas tetapi justru sangat berprestasi?
Mereka mungkin terlihat santai, tidak terburu-buru, bahkan seolah tidak bekerja keras seperti orang lain.
Namun di balik gaya hidup mereka yang terlihat “malas,” ada pola pikir cerdas dan strategi tersembunyi yang membawa mereka ke puncak kesuksesan.
Dalam dunia psikologi, perilaku malas tetapi produktif ini tidak dianggap sebagai kontradiksi.
Sebaliknya, ini adalah tanda bahwa seseorang tahu cara bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras.
Orang-orang seperti ini tidak membuang-buang energi untuk hal-hal yang tidak penting.
Mereka tahu bagaimana cara mengatur waktu, memanfaatkan sumber daya, dan menjaga keseimbangan hidup mereka.
Dilansir dari Baselinemag.com, inilah tujuh kebiasaan halus yang dimiliki oleh orang-orang malas tetapi berprestasi.
Jika Anda merasa malas tetapi tetap mampu mencapai tujuan besar, kemungkinan besar Anda memiliki salah satu dari perilaku ini.
- Ahli dalam Menentukan Prioritas
Orang yang tampak malas tetapi sukses memiliki kemampuan luar biasa untuk membedakan antara apa yang penting dan apa yang tidak.
Mereka tahu bahwa mencoba melakukan segalanya bukanlah cara yang efektif untuk mencapai kesuksesan.
Sebaliknya, mereka memilih beberapa tugas atau proyek yang memberikan dampak terbesar dan fokus pada hal tersebut.
Misalnya, dalam pekerjaan mereka, alih-alih terjebak dalam daftar tugas yang panjang, mereka hanya menyelesaikan tugas yang benar-benar penting dan relevan.
Mereka memahami konsep “Prinsip Pareto” atau aturan 80/20, yang menyatakan bahwa 80% hasil berasal dari 20% usaha.
Dengan memusatkan perhatian pada aktivitas yang memberikan hasil maksimal, mereka dapat menghemat waktu dan energi.
Selain itu, mereka tidak takut untuk berkata “tidak” pada hal-hal yang tidak membawa nilai tambah.
Keberanian ini sering disalahartikan sebagai kemalasan, padahal sebenarnya itu adalah bentuk kecerdasan emosional dan pengelolaan diri yang baik.
- Tidak Takut untuk Beristirahat
Istirahat sering kali dipandang negatif dalam budaya kerja yang mementingkan produktivitas.
Namun, orang yang tampak malas tetapi berprestasi memandang istirahat sebagai bagian penting dari strategi mereka.
Mereka memahami bahwa tubuh dan pikiran membutuhkan waktu untuk pulih agar bisa bekerja dengan optimal.
Penelitian menunjukkan bahwa istirahat yang cukup, seperti tidur siang singkat atau sekadar berjalan-jalan, dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.
Orang sukses ini tahu kapan harus berhenti dan memberikan waktu bagi diri mereka sendiri untuk bersantai.
Bahkan mereka mungkin terlihat seperti bermalas-malasan di sofa, tetapi sebenarnya mereka sedang mempersiapkan energi untuk tugas berikutnya.
Misalnya, Thomas Edison dikenal sebagai salah satu penemu terbesar sepanjang masa, tetapi ia juga terkenal karena kebiasaannya tidur siang.
Kebiasaan ini membantunya mendapatkan ide-ide cemerlang saat sedang beristirahat.
Jadi jangan terlalu cepat menilai orang yang tampak sering bersantai; mereka mungkin sedang memikirkan langkah besar berikutnya.
- Berani Menghadapi Kegagalan
Kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan menuju kesuksesan. Orang yang tampak malas tetapi berprestasi memahami hal ini dengan baik.
Mereka tidak takut untuk mencoba sesuatu yang baru, meskipun itu berarti mereka mungkin gagal.
Bagi mereka, setiap kegagalan adalah pelajaran berharga yang membawa mereka lebih dekat ke tujuan.
Uniknya, mereka sering kali tidak terjebak dalam kesempurnaan. Mereka lebih memilih untuk mengambil tindakan meskipun hasilnya belum sempurna, dibandingkan menunda-nunda hingga semuanya terasa ideal.
Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk terus maju dan belajar dari pengalaman, alih-alih terjebak dalam analisis yang berlebihan.
Contohnya, tokoh-tokoh sukses seperti Elon Musk atau Jeff Bezos sering kali menghadapi kritik dan kegagalan dalam karier mereka.
Namun, mereka tidak membiarkan hal itu menghentikan langkah mereka. Justru, mereka menggunakan kegagalan sebagai batu loncatan untuk mencapai lebih banyak hal.
- Menghargai Waktu dengan Bijak
Bagi orang yang tampak malas tetapi sukses, waktu adalah aset paling berharga. Mereka sangat selektif dalam cara mereka menghabiskan waktu dan energi. Jika suatu aktivitas tidak memberikan nilai tambah, mereka tidak ragu untuk menghindarinya.
Misalnya, mereka cenderung menghindari rapat yang tidak produktif atau tugas-tugas yang bersifat administratif dan bisa diotomatisasi. Mereka juga pandai mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain jika merasa hal itu bisa dilakukan lebih efisien oleh orang lain.
Dengan cara ini, mereka dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi tujuan mereka. Selain itu, mereka sering menggunakan teknologi untuk membantu mereka mengelola waktu.
Aplikasi pengingat, kalender digital, atau alat manajemen proyek adalah beberapa contoh bagaimana mereka memanfaatkan alat modern untuk menjaga efisiensi.5. Memahami Kekuatan Tidur
Tidur yang cukup bukanlah tanda kemalasan; itu adalah investasi dalam produktivitas.
Orang yang tampak malas tetapi berprestasi tahu bahwa otak mereka membutuhkan istirahat yang memadai untuk bekerja dengan baik.
Mereka tidak tergoda untuk begadang demi menyelesaikan pekerjaan, karena mereka tahu dampak buruknya terhadap kesehatan dan performa mereka.
Penelitian telah membuktikan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kemampuan konsentrasi, kreativitas, dan daya ingat.
Sebaliknya, tidur yang cukup dapat meningkatkan kemampuan kognitif secara signifikan.
Orang-orang ini memastikan bahwa mereka mendapatkan tidur berkualitas setiap malam, bahkan jika itu berarti mengorbankan waktu untuk hal-hal lain.
- Berbelas Kasih terhadap Diri Sendiri
Salah satu sifat paling menonjol dari orang malas tetapi sukses adalah kemampuan mereka untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri.
Mereka menerima bahwa kesalahan adalah bagian dari hidup dan tidak membiarkan diri mereka terjebak dalam rasa bersalah atau penyesalan yang berlebihan.
Dengan sikap yang penuh belas kasih ini, mereka dapat menjaga kesehatan mental mereka.
Mereka fokus pada solusi dan mencari cara untuk memperbaiki situasi, daripada terus-menerus menyalahkan diri sendiri.
Pendekatan ini membantu mereka menjaga energi emosional mereka untuk hal-hal yang lebih penting.
- Menemukan Kegembiraan dalam Perjalanan
Orang yang malas tetapi berprestasi memiliki kemampuan untuk menikmati proses, bukan hanya hasil akhir. Mereka tahu bahwa hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan momen-momen kecil yang berharga.
Alih-alih terus-menerus mengejar target tanpa henti, mereka meluangkan waktu untuk menghargai apa yang mereka miliki di sepanjang jalan.
Misalnya, mereka mungkin menikmati momen belajar sesuatu yang baru, membangun hubungan dengan rekan kerja, atau sekadar menikmati kopi di pagi hari sebelum mulai bekerja.Sikap ini membuat mereka lebih bahagia dan lebih termotivasi untuk terus melangkah. (pri/jawapos.com)