Informasi Terpercaya Masa Kini

Beda Definisi Rasa Dasar dan Cita Rasa Makanan Menurut Pakar

0 3

KOMPAS.com – Jangan keliru mengartikan rasa dasar dan cita rasa makanan. Keduanya memang mirip, tetapi tidak sama.

Rasa dasar terdiri dari lima jenis, yakni manis, asam, asin, pahit, dan gurih (umami). Setiap rasa tersebut sudah pasti ditemukan di makanan tertentu.

“Rasa adalah sensasi indrawi yang dirasakan lidah, sebagai hasil kerja pengecap rasa (taste buds),” ujar Indra Ishak, Head of Research & Development ABC Indonesia dalam acara “Ngobrol Baik Bareng ABC” di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Baca juga: Asal Rasa Manis Ubi Cilembu, Apakah Direndam Gula atau Madu?

Rasa dasar bisa langsung diterima oleh indra pengecap maupun perasa. Baik di lidah, kerongkongan, maupun mulut.

Indra mengatakan, lidah manusia memiliki ribuan reseptor, sekitar 3.000-10.000 reseptor yang bisa menikmati rasa dasar makanan.

“Pada saat kita mencoba makanan, molekul-molekul makanan tersebut kena dengan reseptor yang ada di lidah,” tutur dia.

Baca juga: ABC Kenalkan Cita Rasa lewat Kampanye Ngobrol Baik Akhir Tahun

Kemudian, saat mencium makanan, sensasi rasa makanan yang didapat akan disampaikan langsung ke otak dan menyimpulkan cita rasa manis, asin, pahit, asam, maupun gurih.

Kekuatan pancaindra

Sementara itu, cita rasa hanya bisa didapatkan lewat gabungan seluruh indra manusia baik lewat eksternal maupun internal, yaitu perasa, penciuman, perabaan, penglihatan, dan pendengaran.

“Untuk bisa mendapatkan sensasi cita rasa secara penuh, harus lewat gabungan pancaindra sehingga kita bisa merasakan pedas, getir, dan lain-lain,” ungkap Indra.

Sebab, cita rasa merupakan atribut makanan atau minuman yang meliputi penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu.

Pentingnya gabungan semua pancaindra, digambarkan pakar cita rasa tersebut lewat sebuah makanan, yakni martabak.

Baca juga:

  • Beda Asin dan Gurih, Rasa Dasar yang Sering Bikin Keliru
  • Resep Banana Cheesecake Lembut, Rasa Manis dan Gurih

Martabak biasa dibeli pada sore hari dan langsung dinikmati selagi panas. Bila makanan manis ini dibiarkan dingin dan dikonsumsi keesokan harinya, cita rasa martabak tidak lagi sama.

“Itu sebabnya, suhu sangat penting dalam makanan karena memengaruhi gabungan semua indra,” ujar dia.

Leave a comment