Tips Memilih Camilan yang Tepat untuk Anak yang Suka Ngemil!
Anak-anak dan camilan adalah dua hal yang hampir tidak terpisahkan. Anak–anak sering kali senang mencari makanan ringan di sela-sela waktu makan utama atau ditengah-tengah aktivitasnnya. Namun, sebagai orang tua, Mama dan Papa tentu ingin memastikan camilan yang mereka pilih tidak hanya lezat, tapi juga sehat dan bergizi. Camilan yang saat ini beredar seringkali dipertanyakan kandungan gizinya apakah sesuai dan aman jika dikonsumsi setiap harinya.
Jika camilan yang dikonsumsi tidak tepat, maka dapat menyebabkan perasaan tidak puas dan anak dapat menginginkan mengonsumsi camilan secara terus menerus, sehingga aktivitasnya sehari-hari dapat sangat terganggu.
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (Cimory) hari ini resmi meluncurkan produk terbarunya yaitu Cimory Yogurt Bites, camilan sehat solusi singkat dan cepat menangani dan mengakomodir keinginan Perut, Otak, dan Mulut dalam memilih camilan. Camilan ini menggabungkan semua manfaat kebaikan yogurt dan sari buah, dengan nata de coco dengan kandungan serat tinggi, protein dan kalsium yang membantu kesehatan pencernaan kita serta menunjang mood yang baik.
Dalam acara launching produk terbaru tersebut, Cimory turut mengundang Nutrisionist Putri MJ, dan Clinical Pshycologist Mutiara Maharani untuk turut memberikan edukasi tentang camilan apa yang sehat untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Seperti apa informasi selengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut.
1. Camilan yang sehat harus memenuhi kebutuhan perut, otak, dan mulut
Dalam acara launching produk terbaru dari Cimory tersebut, Putri menjelaskan bahwa saat ini camilan yang beredar memiliki banyak sekali kandungan zat-zat seperti gula dan garam yang terlalu berlebihan. Sehingga, camilan-camilan tersebut mungkin memberikan rasa yang memuaskan keinginan mulut tetapi tidak memberikan zat gizi yang diperlukan oleh otak, sehingga tidak memberikan efek kenyang pada perut.
“Camilan yang kurang sehat secara umum banyak mengandung gula, garam, dan lemak jenuh yang tinggi dan rendah mikro gizi, protein dan serat. Camilan seperti ini mungkin memuaskan keinginan mulut, tetapi tidak memberikan zat gizi yang dibutuhkan oleh otak, serta tidak memberikan efek kenyang yang diinginkan dari kegiatan ngemil,” kata Putri.
2. Camilan yang sehat harus memiliki kandungan serat dan protein yang cukup
Putri menambahkan bahwa camilan yang sehat harus memilki kandungan serat serta protein yang cukup. Karena, kedua zat gizi tersebut dapat memenuhi semua kebutuhan dari perut, mulut, serta otak. Sehingga, camilan yang dikonsumsi akan menimbulkan perasaan kenyang, memenuhi kebutuhan zat gizi untuk tubuh, menghindari ngemil terlalu berlebih dan membuat kegiatan menjadi tetap produktif.
“Camilan dengan kandungan serat yang tinggi ditambah dengan protein dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan. Zat gizi yang terkandung dalam minuman susu fermentasi atau Yogurt yang tinggi protein dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah, yang penting untuk menjaga energi dan mood. Ketika gula darah stabil, otak dapat berfungsi dengan lebih baik, dan perut merasa kenyang lebih lama, sehingga kita dapat lebih fokus dan produktif,” tambah Putri.
Putri juga menjelaskan bahwa hal tersebut masih merupakan efek jangka pendek dari salah memilih camilan yang dikonsumsi setiap harinya. Efek panjangnya adalah, dapat menimbulkan penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya.
3. Kapan waktu yang tepat untuk ngemil?
Putri juga menjelaskan tentang kapan waktu yang tepat untuk ngemil? Ia mengatakan bahwa camilan merupakan makanan yang dimakan disaat sela-sela makanan utama, sehingga camilan dapat dikonsumsi baik pada pagi hari ataupun sore hari. Pagi hari adalah saat setelah sarapan dan sebelum makan siang, dan pada sore hari setelah makan siang sebelum makan malam.
Putri sendiri tidak menyarankan untuk mengonsumsi camilan pada malam hari, karena menurutnya malam hari harus ditutup dengan menyantap makan malam, melakukan aktivitas sejenak, lalu tidur. Meski begitu, ada beberapa kalangan orang yang masih beraktivitas pada malam hari seperti para pekerja yang suka lembur, atau mungkin anak Mama yang harus tidur lebih lama karena harus mengerjakan tugasnya. Ia tetap menyarankan untuk memilih camilan yang memilik kandungan gizi yang sesuai.
“Kalau lembur, pasti kita akan merasa lapar lagi karena makanan yang dimakan sebelumnya sudah terserap ke dalam tubuh. Kalaupun mau ngemil malem-malem, tetap perhatikan gulanya dan pilih camilan yang proteinnya tinggi,” kata Putri.
4. Pilihan camilan yang sehat, dan mengenyangkan
Marketing Manager Cimory Lidwina Tandy mengatakan saat sedang berada di jam kritis saat sedang beraktivitas, seringkali kita merasa bingung untuk menentukan camilan yang tepat untuk dikonsumsi pada waktu-waktu tersebut.
“Mulut menginginkan cemilan yang kaya rasa, perut menginginkan cemilan yang mengenyangkan, dan otak menginginkan nutrisi. Kami juga menyadari bahwa tidak semua camilan yang dikonsumsi masyarakat itu sehat dan bisa menjawab keinginan tubuh,” kata Wina.
Oleh karena itu, Cimory Yogurt Bites hadir sebagai camilan sehat dan mengenyangkan. Camilan ini memiliki tekstur yang lembut mirip sensasi makan soft ice cream yang tentu saja memanjakan mulut sehingga pada akhirnya dapat membuat Perut, Otak, dan Mulut terpenuhi keinginannya. Hasilnya, mood serta produktivitas akan dapat tetap terjaga di setiap harinya. Camilan ini tersedia dalam 6 varian rasa yaitu Strawberry, Blueberry, Yuzu, Strawberry Lychee, Strawberry Mango, dan Berry Blend.
Itulah informasi mengenai tips memilih camilan yang tepat untuk anak yang suka ngemil. Bagaimana Ma, tertarik untuk mencoba dan memberikannya pada anak? Cimory yogurt bites dapat dibeli di hampir semua tempat belanja, baik itu di minimarket maupun supermarket di seluruh Indonesia. Harga per kemasannya pun sangat ekonomis yaitu Rp8.500 saja.
Baca juga:
- 4 Makanan yang Bisa Memicu Tantrum pada Anak, Batasi Ma!
- Cara Menyajikan Makanan pada Anak yang Memiliki Masalah Sensorik
- Alasan Mengapa Anak Harus Terhindar dari Makanan UPF